Bocah di Ponorogo yang mengalami luka bakar makan ice smoke kekinian jadi viral. Pemakaian nitrogen cair ternyata sudah ada sejak abad 19.
Praktik menggunakan nitrogen cair untuk dessert terutama es krim sebenarnya bukan lagi menjadi hal yang baru. Nitrigen cair dipakai untuk membekukan bahan-bahan es krim secara cepat.
Sensasi mulut berasap hingga kepulan 'kabut' dari nitrogen cair yang ditambahkan ke atas es krim, permen hingga makanan sejatinya memang sudah ada sejak dulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Membahas Ice Smoke sebenarnya jajanan berasap ini sudah ada sejak tahun 1883. Diciptakan oleh wanita sekaligus koki bernama Agnes B Marshall, di London, Inggris.
Marshall menggunakan nitrogen cair untuk membuat adonan es krim lebih cepat beku, dan membuat es krim menjadi lebih segar tanpa menggunakan bahan perasa lainnya.
Ratusan tahun berselang, Ice Smoke sudah ada di mana-mana. Terutama di Indonesia, yang kembali viral menjadi jajanan kaki lima yang digemari anak-anak.
![]() |
Baca Juga: Kisah Marshall Pelopor Es Krim Modern dengan Nitrogen Cair" selengkapnya
Namun nasib malang menimpa bocah berusia lima tahun berinisial AH asal Ponorogo (14/07). Warga desa Bajang, Balong itu membeli jajanan nitrogen cair, ketika melihat pertunjukan reog bersama sang ayah.
Menurut keterangan ayah korban,Sutrisno (46), sang anak meminta dibelikan Ice Smoke dengan harga Rp 20 ribu. Awalnya tampak normal, tapi ketika sang anak membawa jajanan itu, langsung muncul api yang membakar tubuh sang anak.
Kejadian itu menyebabkan sang anak mengalami luka bakar serius hingga 30%. Sang penjual langsung meminta maaf atas kejadian ini.
Jika dilihat dari sisi ilmiahnya, sebenarnya nitrogen cair ini memang tidak dapat tersulut api sehingga banyak digunakan untuk hiasan makanan. Namun risiko kebakaran seperti ini tetap ada.
![]() |
Karena suhu dingin ekstrem dari nitrogen cair ini, bisa menyebabkan 'cold burn' dan 'frostibite' jika nitorgen cair secara langsung terpapar ke area kulit tubuh.
Dikutip dari detikHealth (15/07), "Nitrogen cair dapat menyebabkan kerusakan termal yang parah pada kulit, mata, dan organ dalam jika tidak ditangani dengan baik. Contoh cedera terkait termal yang dapat terjadi setelah kontak dengan Nitrogen cair termasuk frostbite hingga kematian jaringan," ungkap Dr dr Darma, SPKK(K), FINSDV, FAADV, dari DNI Skin Centre.
Namun, dr Darma juga menjelaskan tingkat keparahan cedera tergantung pada durasi dan area kontak. Sampai kini kasus Ice Smoke yang menelan korban karena penggunaan nitrogen cair masih bergulir, dan menjadi perhatian banyak orang.
Baca Juga: Kisah Marshall Pelopor Es Krim Modern dengan Nitrogen Cair" selengkapnya
(sob/odi)