Ayam geprek asli Jogja bikinan Bu Rum disajikan hancur dengan sambal. Fakta ayam geprek asli ini malah memicu perdebatan di kalangan netizen.
Selain ayam bakar dan ayam goreng, menu ayam geprek mudah ditemukan di mana-mana. Mulai dari kedai makanan kaki lima, sampai brand ayam geprek ternama yang memiliki ratusan cabang di Indonesia.
Ayam geprek sendiri merupakan hidangan ayam goreng tepung layaknya fried chicken khas restoran cepat saji. Hanya saja ayam geprek, digeprek atau dipukul dengan ulekan sampai teksturnya hancur atau remuk, kemudian diaduk dengan sambal bawang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun baru-baru ini video pembuatan ayam geprek di Yogyakarta, yaitu di kedai ayam geprek Bu Rum justru jadi viral di Twitter.
Perdebatan antara ayam geprek yang dihancurkan dengan sambal, atau hanya dioleskan dengan sambal jadi menimbulkan pertanyaan baru. Bagaiamana cara penyajian ayam geprek sebenarnya?
Berikut fakta pembahasan seputar ayam geprek yang ramai diperbincangkan (03/07).
Baca Juga: Ini Ayam Geprek Bu Rum yang Autentik dan Legendaris dari Sleman" selengkapnya
1. Ayam Geprek di Twitter
![]() |
Berawal dari akun Twitter Gilang Bhaskara (@gilbhas), ia mengunggah video singkat tentang penyajian ayam geprek di kedai Bu Rum 1. Kedai makan sederhana ini sudah ada sejak tahun 2003, dan memang disebut menjadi pelopor menu ayam geprek.
Di dalam video tersebut tampak salah satu pegawai di Bu Rum 1 tengah mengulek potongan ayam goreng tepung dengan telur dadar dan beberapa cabe rawit yang sudah dihaluskan sebelumnya.
Tekstur ayam goreng digeprek hingga hancur dan melebur jadi satu dengan telur dadar dan sambal, hingga bentuk ayamnya sudah hilang dan berubah menjadi serpihan, sebelum disajikan. Siapa sangka video ini mengundang banyak tanya dari netizen.
Banyak yang menyangka ayam geprek yang dihancurkan hingga halus ini merupakan sekte makan ayam geprek yang aneh.
2. Perdebatan Soal Ayam Geprek
![]() |
Menanggapi video penyajian ayam geprek di Kedai Bu Rum 1. Banyak yang bertanya ini sekte makanan apa? Pertanyaan ini membuat netizen berdebat untuk menentukan cara paling benar menyajikan ayam geprek.
"Sekta sekte matamu. Ini merupakan penyajian asli ayam geprek. Lha ayam geprekmu itu yang aliran sesat," sindir @craz**, yang mengarah ke penyajian ayam geprek, namun sambalnya hanya dioles di bagian atas ayam yang masih utuh, dan tidak diaduk seperti di Bu Rum.
"Orang luar Yogyakarta terheran-heran lihat pelopor ayam geprek dari Yogyakarta ini yang gepreknya beneran digeprek, gak dioles sambel doang," komen @sun**.
3. Bu Rum Sebagai Pelopor Ayam Geprek
![]() |
Banyak netizen di Twitter, terutama orang Yogyakata yang gemas sendiri, melihat banyaknya orang-orang yang aneh melihat ayam geprek Bu Rum. Sampai mereka menceritakan kisah sejarah tentang Bu Rum.
Kedai Bu Rum ini sudah berdiri sejak tahun 2003 di daerah Sleman, dan menjadi kuliner tradisional Yogyakarta yang enak dan murah meriah. Pemiliknya bernama Ruminah atau akrab disapa Bu Rum.
Bu Rum menuturkan, penemuan ayam geprek ini tidak sengaja. Wanita 59 tahun itu mengatakan awalnya ada mahasiswa yang minta untuk dibuatkan sambal. Kemudian sambal ditumbuk dengan ayam goreng tepung.
"Sejarahnya pertama kali jualannya nasi lotek, soto, sayur dan ada ayam goreng tepung. Mungkin pada bosan dengan menu itu terus mereka minta dibikinkan sambel bawang lalu minta ayamnya dipukul, kalau dulu istilahnya belum digeprek," kata Bu Rum ke detikcom (06/2020).
Bu Rum menyebutkan bahawa cara penyajian ayam dengan digeprek memberikan pengalaman rasa yang berbeda. Lambat laun, banyak yang bertanya dan memesan menu serupa. Satu hal yang penting pada proses penggeprekan ini adalah ayam gorengnya itu bener bener digeprek sampai daging ayam tersuwir halus dan tepung crispynya terpisah. Tidak sekedar dipenyet saja.
Jadi dari sinilah acuan netizen di Twitter tentang penyajian ayam geprek paling benar. Karena Bu Rum merupakan penemu pertama makanan sejuta umat yang kini begitu dicintai di Indonesia.
4. Putusan Mahmkamah Agung
![]() |
Mungkin perdebatan cara penyajian ayam geprek ini dianggap sepele. Tapi rupanya pihak Mahkamah Agung sudah mengeluarkan cara penyajian ayam geprek yang sah dan benar.
"Kebanyakan komentar di Twitter gak paham geprek yang beneran tuh kaya gimana. Gak usah debat, sudah jelas geprek = hancur. Ini diambil dari Direktori Putusan Mahkamah Agung Kasus Geprek Bensu. Baca Poin B ya. Gak sampe hancur = bukan geprek," komen @ogl**.
Di point yang dimaksud, Mahkamah Agung menegaskan bahwa kata 'GEPREK' dijumpai setelah kata ayam, yang artinya dipukul-pukul. Sehingga ayam geprek menggambarkan ayam yang telah diolah menjadi makanan, dan dipukul-pukul hingga hancur bersama bumbu dan olahannya.
5. Ayam Oles
![]() |
Semenjak perdebatan ayam geprek ini semakin sengit dan ramai di Twitter. Akun sharing kuliner @txtdrkuliner, mengunggah cuitan tentang perbedaan ayam geprek dan ayam oles.
Di foto pertama ada ayam geprek yang benar hancur diaduk dengan lauk dan sambal. Sementara ayam oles yang selama ini dikenal orang-orang dari luar Yogyakarta, sebagai ayam geprek, tampil dengan bentuk ayam masih utuh dan dioles sambal di atasnya.
"Saya kerja di restoran, dan banyak banget dapet orderan kalau menu ayam geprek pada minta sambalnya dipisah. Langsung kesel banget gue, selain ribet masukin sambel ke plastik. Tapi kaya APASIH LU BELI GEPREK TAPI SAMBEL PISAH ANEH. Mentang-mentang orang sudah pada tersesat," curhat @adr**.
Sampai sekarang perdebatan tentang ayam geprek ini masih sengit. Setiap orang percaya bahwa cara penyajian ayam geprek mereka lah yang paling benar. Meski dari sejarah dan putusan Mahkamah Agung, cara penyajian ayam geprek di Bu Rum lah yang paling benar.
Simak Video "Ayam Geprek Susu, Paduan Pedas Manis yang Menggugah Selera, Yogyakarta"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/odi)