Wanita ini harus berurusan dengan pihak berwajib. Setelah dirinya terbukti mencampur kotoran manusia ke dalam makanan untuk disajikan ke anak sekolah.
Kejadian aneh sekaligus menjijikkan, terjadi di salah satu sekolah negeri yang ada di kota Okazaki, Prefektur Aichi, Jepang.
Dilansir dari SoraNews24 (20/06), kisah ini berawal dari seorang pegawai wanita berusia 20 tahun yang identitasnya dirahasiakan. Dirinya ketahuan mencampur feses, atau kotoran manusia ke menu makan siang di sekolah tempatnya bekerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kotoran manusia ini dia campurkan ke dalam okazu. Sejenis hidangan pelengkap, seperti sayuran, ayam goreng, tahu dan sebagainya.
Baca Juga: Dokter Ini Sebut Makan Kotoran Sapi Ampuh Bersihkan Tubuh dan Pikiran" selengkapnya
Tidak jelas apa motif awalnya. Namun banyak staf di sekolah itu yang menyadari bahwa menu pelengkap makanan mereka, atau okazu yang diterima memiliki warna cokelat aneh.
Membuat para staf sekolah semakin yakin bahwa campuran tersebut tak seharusnya berada di atas makanan.
![]() |
Kasus ini sebenarnya terjadi pada bulan Oktober 2021 lalu. Namun sang tersangka baru dijatuhi hukuman pada tanggal 13 Juni 2022 lalu setelah terbukti bersalah.
Kejadian ini juga diperkuat dengan keterangan kepala sekolah, yang sebelumnya sudah mencicipi okazu satu hari sebelumnya di ruangan staf.
Kepala sekolah sudah melihat adanya aroma tak sedap, hingga warna aneh dari makanan itu. Hingga akhirnya ia membatalkan makanan tersebut agar tidak dimakan semua orang. Lalu ia mengirim contoh makanan ke pusat kesehatan untuk diteliti.
Hasilnya ditemukan bahwa makanan itu mengandung bakteri E.Coli. Meskipun makanan ini dibuat di tempat yang berbeda dari sekolah tersebut, tapi tidak ada makanan di sekolah lain yang mengandung kotoran manusia.
Untungnya belum ada satu pun siswa atau staf sekolah yang menyantap makanan mengandung kotoran itu. Pihak sekolah langsung melakukan investigasi, dan semua bukti mengarah ke pegawai berusia 20 tahun ini.
![]() |
Meski sempat mengelak bahwa tapi pegawai ini terbukti bersalah. Meski hingga kini belum jelas motifnya dan bagaimana cara dia mencampurkan kotoran manusia ke dalam makanan.
Kasus ini mendapatkan banyak perhatian dari netizen Jepang. Mereka memuji gerak cepat kepala sekolah, yang menyelamatkan para murid dari keracunan makanan di sana.
Di Jepang sendiri, ada tradisi dokumi atau pencicip makanan yang masih dilakukan di beberapa sekolah.
Dokumi dilakukan untuk mendeteksi apakah makanan mengandung racun, atau terkontaminasi sesuatu sebelum diberikan ke murid. Seperti yang dilakukan kepala sekolah ini.
Baca Juga: Ortu Murid Ini Ngeluh karena Makanan di Kantin Sekolah Mirip Muntah!" selengkapnya
(sob/odi)