Pepes Walahar jadi salah satu kuliner yang sayang jika dilewatkan ketika berada di Karawang. Dijual di warung legendaris yang sudah buka sejak 1984.
Pepes Walahar merupakan kuliner khas Karawang, Jawa Barat. Pepes ini sama seperti pepes ikan pada umumnya. Kata 'Walahar' diambil dari nama daerah tempat pertama kali racikan pepes dibuat.
Mungkin kamu akan menemukan banyak warung makan yang menawarkan pepes Walahar. Namun, ada salah satu yang legendaris, yakni warung Pepes Walahar H Dirja yang berlokasi di Jalan Bendungan Walahar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warung makan pepes ini memiliki cerita panjang soal sejarahnya. Berdiri sejak tahun 1984, kini warung Pepes Walahar H Dirja menjadi destinasi wisata kuliner yang yang populer.
1. Warung Pepes Pertama di Karawang
![]() |
Kepadadetikcom (31/06) Ibu HDirja pemilik warung mengatakan bahwa warung pepes miliknya merupakan yang pertama diKarawangnya.Warungnya buka sejak tahun 1984.
"Berdiri sejak tahun 84 sebenarnya, tapi mulai berkembang di tahun 1986. Warung ini yang pertama kali di Karawang, terus banyak yang ikutan buka juga," ujar Ibu H Dirja.
Pepes Walahar H Dirja memiliki area makan yang luas. Ada yang indoor dan juga outdoor. Bahkan di bagian bawah ada area makan berupa saung-saung khas Sunda.
Baca Juga: Lewat Karawang, Mampir Dulu Makan Soto Tangkar dan Sorabi Kuntilanak Legendaris
2. Berawal dari Hobi Mancing
![]() |
Dibukanya warung pepes ini berawal dari sang suami yang hobi mancing di sungaiCitarum. Dari hasil memancing itu biasanya ikan-ikan dijual mentah.
Namun, saking banyaknya penjual ikan mentah akhirnya H Dirja dan istrinya memilih untuk menjual ikan hasil pancingan dengan cara dimasak dan dijadikan pepes.
"Kebanyakan gak habis dijual mentah. Jadi kita sebagian dipepes dan sebagian dijual mentah," ujar Ibu H Dirja.
Tak disangka racikan pepesnya pun berhasil mendapat tempat di hati banyak orang. Sejak itulah mereka berinisiatif membangun warung makan yang kini dikenal bernama Pepes Walahar H Dirja.
3. Menggunakan Jenis Ikan Jambal
![]() |
Jenis ikan yang dipakai untuk pepes adalah ikan jambal. Ibu HDirja mengatakan bahwa ikan jambal tersebut merupakan ikan liar yang diambil dari sungaiCitarum.
Ikan jambal tersebut kemudian diracik dengan resep pepes yang diturunkan dari sang ibu. Selain ikan jambal, warung ini juga menawarkan aneka pepes lainnya.
Mulai dari pepes jamur, pepes ayam, pepes ikan teri, pepes ikan peda, ikan kecil goreng, udang goreng, udang tepung telur, ayam bakar dan masih banyak lagi.
Harga yang ditawarkan pun terjangkau. Berkisar mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 19.000. Selain itu, ada menu lainnya seperti karedok, sup, cobek lele yang tak kalah lezat.
4. Dimasak Secara Tradisional
![]() |
Dulu, ikan yang ditawarkan di sini merupakan hasil pancingan sendiri. Namun kini, Ibu H Dirja membeli ikan lantaran tak ada orang yang bisa turun ke sungai untuk memancing.
Jika biasanya pepes ikan dimasak dengan cara dikukus, maka berbeda dengan pepes Walahar. Pepesnya diracik dengan rempah-rempahan. Kemudian dibungkus menggunakan daun pisang.
Setelah itu pepes ikan dibakar menggunakan kayu bakar. Proses memasak yang masih tradisional ini memberika cita rasa dan aroma tersendiri. Dan inilah yang menjadi ciri khas pepes walahar.
"Pakai kayu bakar, kalau pakai minyak itu baunya gak enak. Asepnya itu juga gak enak," ujar Ibu H Dirja.
5. Jadi Langganan Pejabat
![]() |
Berdiri lebih dari 35 tahun, Pepes Walahar H Dirja masih konsisten untuk menjaga cita rasanya. Hal itulah yang membuat warungnya masih eksis di tengah bermunculan kuliner kekinian.
Maka tak heran jika warung ini menjadi langganan para pejabat di Karawang. Ibu H Dirja menuturkan bahwa Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana pun sering mampir untuk makan di warungnya.
"Bu Cellica pernah. Malah Bupati yang sudah pensiun juga langganan di sini," tutur Ibu H Dirja.
Baca Juga: Hidangan China Peranakan Enak Dengan Rasa yang Gurih Mantap
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/odi)