2. Kenapa Tidak Boleh Menggunakan Unsur Minang?
![]() |
Uda Dian menjelaskan bahwa tidak disarankannya menggunakan unsur Minang karena restoran Padang itu harus 100% halal. Hal ini untuk melindungi karakter dan branding yang sudah dipertahankan oleh masyarakat Minang.
Sebab ada cerita panjang di balik masakan Padang yang dikenal sebagai makanan halal. Mengingat masyarakat Minang hampir seluruhnya merupakan umat muslim.
"Sebagai contoh rumah gadang itu ukurannya gak ada yang meniru bulat-bulat pada bentuk hewan. Jika pun ada ukiran bernama hewan tapi diukir tanpa ada kemiripan dengan bentuk hewan. Lebih ke abstraknya," tutur Uda Dian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitulah gambaran orang Minang menjaga segala sesuatunya dengan nilai-nilai keislaman.
3. Rendang Punya Dua Arti
![]() |
Selama ini rendang diartikan oleh kebanyakan orang sebagai nama makanan. Namun sebenarnya, rendang merupakan istilah untuk menyebut teknik memasaknya.
Umumnya masyarakat Minang menyebut sebagai merandang yang merupakan teknik masak perlahan dengan mengurangi air dari santan dan bumbu. Selain itu, rendang diartikan juga sebagai 'Penghulu Makanan di Minangkabau'.
Maksudnya adalah rendang Minang itu merupakan makanan kehormatan. Bahkan dibuat khusus. Misalnya ada rendang gadang, yaitu sebongkah daging dimasak jadi rendang utuh.
Baca Juga: Ini Pendapat Chef Minang soal Rendang Babi yang Tuai Pro Kontra
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/odi)