Sebagian besar masyarakat Indonesia akan menyantap ketupat saat Idul Fitri. Tapi ada juga yang tak makan ketupat pada hari H, mereka baru makan ketupat saat Lebaran Ketupat yang dirayakan H+7 Idul Fitri.
Tradisi lebaran di Indonesia bisa berbeda antara satu daerah dengan daerah lain. Pada hari H Idul Fitri, seluruh umat muslim akan sholat Ied dan dilanjutkan dengan kumpul keluarga sambil bermaaf-maafan.
Momen kumpul keluarga ini biasanya dibarengi dengan keseruan makan hidangan lebaran yang terdiri dari ketupat, opor hingga semur atau rendang daging. Tapi ternyata ada juga lho masyarakat yang tidak makan ketupat saat hari H Idul Fitri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masyarakat di beberapa daerah di Jawa memilih makan ketupat saat H+7 Idul Fitri. Tradisi ini dikenal dengan sebutan Lebaran Ketupat atau dikenal juga dengan istilah Syawalan.
Saat Lebaran Ketupat ini masyarakat akan berkumpul sambil makan ketupat bersama. Jadi di beberapa daerah, momen meriah lebaran baru akan terasa seminggu usai hari H.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa daerah yang merayakan Lebaran Ketupat:
1. Madura, Jawa Timur
Coba perhatikan masyarakat Madura yang merantau di kota besar seperti Jakarta. Ketika lebaran tiba, mereka akan mudik dalam waktu yang cukup lama. Ini dikarenakan masyarakat Madura menunggu momen Lebaran Ketupat yang dirayakan enam hari setelah hari H Idul Fitri.
Oleh masyarakat Madura, Lebaran Ketupat ini populer dengan sebutan Terater. Masyarakat akan berkumpul dan menyantap ketupat dengan lauk opor dan ayam goreng bersama. Tak bisa asal makan, ketupat ini harus lebih dulu diberikan kepada imam masjid atau sesepuh di desa barulah masyarakat bisa menyantapnya bersama.
Ketupat yang disajikan masyarakat Madura juga berbeda, dikenal dengan ketupat Bawang. Ketupat ini tidak berbentuk bawang ataupun dimasak menggunakan bawang namun lebih mengarah pada maknanya yang diharapkan seperti bawang yang bisa jadi penyedap masakan.
![]() |
2. Demak, Jawa Tengah
Masyarakat Demak baru akan menyantap ketupat bersama-sama ketika merayakan Lebaran Ketupat. Warga akan bersama-sama membuat ketupat dan aneka lauk pauk untuk dikumpulkan dalam wadah besar.
Nantinya ketupat dan lauk ini akan disantap bersama sambil berkumpul. Tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun, tepatnya di Desa Gablok, Karangawen, Demak. Awal mula tradisi ini disebut-sebut berasal dari Sunan Kalijaga.
Selain makan ketupat bersama, warga juga melanjutkan kegiatan ini dengan ziarah ke makam Wali Songo. Terdapat filosofi di balik kegiatan ini yakni untuk mengikat tali persaudaraan sekaligus melestarikan gotong-royong yang mulai pudar.
3. Malang, Jawa Timur
Beberapa masyarakat Malang merayakan Lebaran Ketupat dengan meriah. Di sini masyarakat akan berkumpul dan membuat ketupat dalam jumlah banyak. Ada satu ketupat yang dibuat dengan ukuran super besar. Ketupat ini memiliki ukuran panjang hingga 60 centimeter. Perlu waktu lama untuk merebusnya hingga matang.
Ketupat dan aneka lauk pauk ini kemudian dikumpulkan di lapangan atau di masjid Jami. Nantinya akan digelar silaturahmi dan doa bersama sebelum menyantap ketupat dan aneka lauk pauk bersama. Siapapun boleh ikut serta dalam acara ini.
4. Magelang, Jawa Tengah
Warga Magelang biasa menyantap ketupat di hari H Idul Fitri, tetapi selanjutnya mereka juga akan kembali menyantap ketupat saat acara Syawalan. Ada beragam kegiatan yang digelar masyarakat, seperti makan ketupat bersama hingga menggelar festival balon udara.
Biasanya acara Syawalan ini digelar di area Masjid Agung Kauman. Di sini masyarakat akan berkumpul sambil bersilaturahmi. Puncak acara akan diramaikan dengan pembagian ketupat dan menerbangkan balon udara. Ratusan balon tradisional buatan masyarakat pun menjadi hiburan tersendiri.
![]() |
5. Lombok, Nusa Tenggara Barat
Bukan hanya di Pulau Jawa saja, Lebaran Ketupat juga digelar di Lombok. Masyarakat menyebutnya Lebaran Topat. Saat hari H Idul Fitri, masyarakat hanya makan kue Lebaran dan saling silaturahmi. Mereka baru akan menikmati ketupat saat H+7 Idul Fitri.
Lebaran Topat digelar setelah masyarakat lanjut melakukan ibadah puasa sunah Syawal selama 6 hari. Selanjutnya warga akan ziarah ke makam leluhur seperti Makam Bintaro dan makam Loang Baloq. Kemudian barulah digelar proses makan bersama.
Ratusan ketupat akan dikumpulkan dan ditata dalam gunungan lalu dibawa ke pantai Lombok Senggigi. Ketupat inilah yang akan dibagikan dan disantap bersama sambil menikmati suasana pantai.
Simak Video "Alasan Ketupat Jadi Makanan Identik saat Lebaran "
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/odi)