Selain kue kering, rengginangyang gurih renyahjadi camilan favorit saat Idul Fitri. Camilan tradiisonal ini punya beberapa fakta menarik di baliknya.
Rengginang merupakan camilan tradisional berbahan dasar beras ketan yang dikukus lalu dijemur di bawah terik matahari hingga kering. Setelah itu barulah digoreng hingga menghasilkan tekstur renyah. Camilan khas Sunda ini banyak disajikan saat lebaran.
Dari segi bentuk saja, rengginang sudah berbeda karena bulir beras ketan tampak terlihat jelas yang membuat camilan ini berbeda dari jenis kerupuk lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu di beberapa daerah, rengginang juga dikenal dengan jenis yang berbeda. Mulai dari penggunaan beras ketan, ada rengginang yang menggunakan beras ketan hitam hingga kerak nasi.
Bumbunya juga beragam. Rengginang bisa digoreng polos tanpa tambahan bumbu, atau diberikan perasa seperti bumbu asin atau manis menggunakan terasi hingga gula merah.
Seperti rengginang khas Betawi contohnya. Rengginang satu ini bercita rasa asin dan gurih. Namun ada juga varian rengginang yang manis. Varian rengginang manis tersebut populer di Jawa Tengah dengan ukuran lebih besar. Ada rasa manis dan asin. Sementara rengginang dengan rasa terasidikenal di daerah Jawa Timur dan sekitarnya.
Selain rasa dan bentuk kemasan rengginang juga menarik. Penggunaan kaleng biskuit Khong Guan yang lazim dipakai para ibu atau neneksebagai wadah rengginang. Ini karena kaleng biskuit itu punya tutup rapat.
Berikut beberapa fakta seputar rengginang yang menarik disimak.
Sejarah Rengginang
Foto: iStock
|
Dulunya rangginang ini diciptakan secara tak sengaja. Pada saat itu di daerah Banten, Jawa Barat warga ingin membuat tape ketan, tapi mereka baru sadar tidak memiliki ragi namun beras ketan sudah terlanjur dikukus. Agar beras ketan tidak dibuang, mereka mulai menjemur beras ketan di bawah matahari, dibentuk kecil bulat menyerupai kerupuk.
Setelah tekstur rangginang kering, orang-orang menggorengnya sampai garing. Tak disangka eksperimen karena kurangnya ragi ini, justru menciptakan camilan gurih enak yang tak lekang oleh waktu sampai sekarang.
Bahan Dasar Rengginang
Foto: Ari Saputra
|
Bahan dasar pembuatan rengginang tidaklah rumit. Karena masuk ke dalam jenis kerupuk yang cocok dimakan sendiri atau disantap dengan sajian lainnya. Ciri khasnya terletak pada penggunaan beras ketan ini. Karena kerupuk yang lain umumnya menggunakan tepung tapioka atau tumbukan biji melinjo. Sementara rengginang memakai beras ketan utuh.
Beras ketan tersebut dicampurkan perasa terlebih dahulu. Setelah itu dikukus dan dibentuk bulat kecil lalu digoreng. Untuk menghasilkan rengginang yang teksturnya renyah harus menggunakan minyak yang panas.
Rasa dari rengginang beragam namun biasanya bercita rasa gurih. Ada yang mencampurkannya denga bumbu terasi sehingga terasa gurih aroma terasi. Ada juga yang menggunakan bumbu kencur.
Rengginang Berbagai Macam Versi
Foto: iStock
|
Lalu di Jawa Tengah, nama rengginang berubah jadi Intip Goreng. Bahan dasarnya dari kerak nasi sisa measak nasi yang melekat pada bagian bawah panci, atau dandang. Kerak nasi ini kemudian dijemur di bawah matahari lalu digoreng. Nah karena menggunakan kerak nasi jadi ukurannya jauh lebih besar dari rengginang biasa.
Terakhir di Jawa Timur, varian rengginang lebih berani bumbu. Karena di sini ada rengginang terasi, juga rengginang lorjuk. Lorjuk merupakan kerang laut yang ukurannya kecil seperti bambu.
Rengginang Modern yang Unik
Foto: dikhy sasra
|
Salah satu produsen rengginang kekinian ini adalah merek Biaji. Rengginang yang ditawarkan di sini memiliki banyak rasa yaitu original, balado, cokelat, green tea, stroberi, hingga sate ayam. Untuk varian balado produsennya menggunakan bahan alami asli yang dibuat sendiri dan dicampurkan ke beras ketan yang telah dikukus.
Untuk varian cokelat dan green tea, Biaji menyiapkan rengginang original terlebih dahulu. Setelah digoreng, rengginang original tersebut didiamkan sampai dingin dan barulah dioleskan varian cokelat dan green tea.
Wadah Rengginang yang Ikonik
Foto: iStock
|
Membicarakan rengginang, tak lengkap rasanya jika membahas kebiasaan para ibu atau nenek yang sering mengecoh orang dengan menaruh rengginang di dalam kaleng biskuit. Tanpa disadari kebiasaan menaruh rengginang di dalam kaleng biskuit, atau wadah makanan lainnya sudah menjadi kebiasaan banyak orang.
Rengginang sendiri ditaruh di dalam kaleng atau wadah tertutup untuk menjaga agar tetap renyah atau tidak melempem. Karena biasanya stok stoples habis, para ibu di rumah menggunakan kaleng biskuit ikonik seperti Khong Guan hingga Monde Butter Cookies.
Tak heran banyak orang yang terkecoh, saat membuka kaleng biskuit favorit ternyata isinya rengginang. Bahkan saking seringnya terjadi, ada juga meme rengginang yang terdapat dalam kaleng bekas biskuit tersebut.
Baca Juga: Menyiapkan Kue-kue Klasik hingga Tradisional untuk Suguhan Idul Fitri" selengkapnya