4 Sejarah Imsak yang Banyak Disalahpahami saat Sahur

4 Sejarah Imsak yang Banyak Disalahpahami saat Sahur

Riska Fitria - detikFood
Senin, 04 Apr 2022 20:00 WIB
Sejarah imsak
Foto: iStock
Jakarta -

Berhenti makan sahur biasanya ditandai dengan waktu imsak. Ternyata istilah 'imsak' pertama kali dicetuskan oleh sejumlah ulama terdahulu. Begini sejarahnya.

Banyak yang salah kaprah mengenai pemahaman soal imsak. Di Indonesia, masyarakat mengenal imsak sebagai waktu berhenti untuk makan sahur dan memulai berpuasa.

Faktanya, imsak merupakan tanda bahwa akan memasuki waktu Subuh. Biasanya jarak antara imsak dan Subuh hanya berjarak 10 menit. Nah, waktu Subuh itulah waktu di mana sahur harus berhenti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Waktu imsak diartikan sebagai lampu kuning atau peringatan bahwa akan memasuki waktu Subuh. Jadi, kamu masih diperbolehkan makan ketika waktu memasuki waktu imsak.

1. Imsak Dikenal sejak Zaman Nabi

Sejarah imsakSejarah imsak sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW Foto: iStock

Dikutip dari NU Online, istilah imsak sudah dikenal sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Hanya saja pada saat itu tidak ada istilah khusus untuk menyebutkan.

ADVERTISEMENT

Hal ini merujuk pada hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Muslim, al-Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah dan Ahmad melalui Anas bin Malik dari Zaid bin Tsabit: Sahabat Zaid bin Tsabit radiallah.

"Dahulu kami bersahur bersama Nabi Muhammad SAW kemudian beberapa saat beliau salat subuh,". Kemudian Anas bin Malik bertanya, "Berapa jeda waktu antara azan dan sahur?".

Ia menjawab, "Kira-kira rentang waktu membaca 50 ayat,". 50 ayat tersebut kemudian disimpulkan oleh sejumlah ulama memiliki perkirawaan waktu selama 10 menit.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jakarta 1 Mei 2021

2. Dicetuskan oleh Ulama Terdahulu

Sejarah imsakSejarah imsak dicetuskan oleh ulama terdahulu sebagai lampu kuning untuk memasuki waktu subuh Foto: iStock

Adanya waktu imsak dicetuskan pertama kali oleh para ulama terdahulu. Dengan adanya imsak diharapkan agar umat muslim tidak ada yang terlambat dalam menjalani sahur.

Selain itu, juga bisa dimanfaatkan untuk mempersiapkan waktu puasa. Misalnya sikat gigi, mandi dan waktu untuk mempersiapkan salat Subuh agar bisa salat berjamaah.

Baca Juga: Saat Imsak atau Subuh? Ini Waktu yang Tepat untuk Berhenti Sahur

3. Dijelaskan dalam Al-Qur'an

Penjelasan soal waktu berhenti makan sahur tercatat dalam Al-Qur'an surat Al-Bawarah ayat 187, yang artinya:

"Makan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu terbit fajar,".

Ayat ini menegaskan bahwa Allah SWT mengizinkan untuk makan, minum atau melakukan hubungan badan sampai kita benar-benar yakin bahwa fajar sudah terbit.

Selain itu pernah dijelaskan pula oleh Syekh Bakri Syatna, seperti yang dikutip dari NU Online. Beliau mengatakan bahwa waktu imsak masih diperbolehkan makan dan minum.

"(Boleh makan) makan sunnah sahur, (demikian jika seseorang ragu), maksudnya demikian juga boleh makan sahur bila seseorang ragu perihal keberlangsungan malam,".

"Tetapi Bujairimi mengatakan bahwa hukum ini tidak berlaku untuk niat karena niat tidak sah dalam keraguan kecuali jika dia menduga malam masih ada dengan ijtihad yang benar sebagaimana telah dikaji perihal niat dan pada hasyiyahnya karena keraguan mencegah niat,".

4. Penerapan Imsak di Indonesia

Sejarah imsakPenerapan imsak di Indonesia sudah menjadi tradisi Foto: iStock

Kini imsak seolah menjadi tradisi di Indonesia. Bahkan jadwal imsak di Indonesia diterbitkan di sejumlah platform lengkap dengan jadwal salat Subuh dan selalu ditayangkan.

Di Mesir dulu juga demikian. Dikutip dari Al Arabiya, kata 'imsak' pertama kali diperkenalkan di Mesir pada Ramadan 1262 Hijriah atau September 1846 Masehi.

Saat itu, jadwal imsak pertama kali dicetak di media bernama Bulaq dan dinamai sebagai Imsakiyah Wali Al-Nu'man. Kemudian sekitar tahun 1920-1940 juga dijadikan sebagai media iklan.

Baca Juga: Bolehkan Makan dan Minum Setelah Imsak? Ini Jawabannya

Halaman 2 dari 2
(raf/odi)

Hide Ads