Ketika tersesat di hutan, cara untuk bertahan hidup adalah dengan mengonsumsi makanan dari dalam hutan. Namun sebenarnya tidak semua tumbuhan aman dikonsumsi, ada saja yang mengandung racun.
Glauco dan Gleison Ferreira dilaporkan meninggalkan rumah mereka di ManicorΓ©, negara bagian Amazon, Brasil pada 18 Februari 2022. Mereka mengatakan kepada orangtuanya untuk pergi ke hutan terdekat untuk menangkap dan berburu burung kecil. Sayangnya, dua bocah berusia 8 dan 6 tahun ini tak kunjung kembali.
![]() |
Dilansir dari Oddity Central (28/3) ada sekitar 260 orang, termasuk penduduk setempat dan penyelamat profesional mencari mereka selama lebih dari seminggu. Namun karena cuaca sedang buruk dan selalu turun hujan, maka proses pencarian sempat terhambat. Pada 26 Februari, pencarian resmi dihentikan tanpa membuahkan hasil.
Setelah 27 hari menghilang, dua bocah ini akhirnya ditemukan seorang pria yang sedang mencari kayu di hutan dekat desa Palmeira di cagar alam Lago Capan, sekitar 35 km dari tempat terakhir mereka. Ketika ditemukan, dua bocah ini menangis sambil berlari ke arah sang petani.
Sebulan berada di hutan, dua bocah ini mengalami kurang gizi dan dehidrasi parah. Kulit mereka dipenuhi gigitan serangga dan luka lecet akibat tergores dahan pohon.
"Mereka kekurangan gizi dan memiliki beberapa infeksi kulit, telinga dan punggung," kata dokter anak Eugenio Tavares kepada CNN Brasil. "Frekuensi pernapasan normal; mereka tidak batuk. Ginjal menjadi perhatian tetapi sekarang berfungsi dengan sangat baik."
Selama hampir sebulan, dua bocah ini mengaku bertahan hidup dengan mengonsumsi air hujan dan air sungai yang mereka temui di hutan. Sementara untuk mengganjal perut, mereka makan buah liar yang dikenal dengan sebutan buah sorva.
Buah ini memiliki bentuk bulat kecil mirip blueberry namun berwarna hijau. Rasanya seperti jambu air dan memiliki rasa manis asam. Buah inilah yang mereka kumpulkan sebagai makanan.
![]() |
Buah sorva banyak tumbuh di hutan Amazon sehingga mereka bisa menemukan tanaman buah ini dengan mudah.
Untuk air minum, mereka menampung air hujan dan minum air sungai ketika melintas di dekat sungai. Dengan demikian mereka bisa tetap bertahan hidup meskipun kekurangan gizi.
Kedua kakak beradik itu telah mendapat perawatan intensif dan mulai bisa makan makanan padat lagi. Dengan demikian kondisi tubuh mereka akan cepat pulih. Kisah hilangnya dua bocah ini menjadi sorotan publik. Banyak yang salut dengan aksi mereka karena bisa bertahan hidup di hutan lebat. a
(dvs/odi)