Menjelang bulan puasa, masyarakat Indonesia biasanya melakukan ziarah kubur ke makam para leluhurnya. Tradisi ini juga terkadang diiringi dengan makan bersama di pemakaman.
Bulan Ramadan sudah tinggal menghitung hari, belakangan ini masyarakat banyak yang melakukan ziarah kubur. Mereka biasanya berdoa sambil membersihkan makam para leluhurnya yang sudah meninggal.
Usai berdoa, biasanya masyarakat akan menabur bunga. Tradisi seperti ini dilakukan secara turun temurun jadi tidak heran kalau setiap menjelang bulan puasa, area pemakaman akan ramai pengunjung ziarah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, ada juga sebagian masyarakat Indonesia yang punya tradisi makan bersama di area pemakaman. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi.
Berikut beberapa tradisi makan bersama di area pemakaman sambil ziarah kubur:
1. Kenduri jeurat
Bagi masyarakat Aceh khususnya di Kabupaten Aceh Barat Daya ada tradisi bernama kenduri jeurat. Tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun dan masih sering terlihat hingga saat ini.
Menjelang bulan Ramadan, masyarakat akan ziarah kubur bersama. Kenduri jeurat atau biasa disebut kenduri kuburan ini merupakat tradisi ziarah kubur untuk mendoakan para anggota keluarga, orang tua, dan leluhur yang telah meninggal dunia.
Saat menjalani tradisi kenduri jeurat, masyarakat mempersiapkan menu kenduri beragam masakan dengan dominan bahan dari ikan dan daging. Ada juga aneka kue basah dan kering yang akan disantap bersama. Tradisi ini juga dilakukan setelah Lebaran.
![]() |
2. Sarwaan
Mirip dengan kenduri jeurat, di Madura masyarakat menyebutnya dengan Sarwaan. Kegiatan makan usai ziarah kubur ini dilakukan masyarakat Dusun Karang Tengah, Desa Dempo Barat, Pamekasan, Madura.
Masyarakat akan menggelar alas yang dijadikan tempat untuk duduk dan berkumpul. Masing-masing warga membawa makanan untuk nantinya disantap usai menggelar doa untuk keluarga yang telah meninggal dunia. Tradisi ini juga kerap dilakukan usai masa panen tiba.
3. Nyadran kampung
Di Semarang, Jawa Tengah masyarakat masih melestarikan tradisi nyadran kampung yang digelar menjelang bulan Ramadan. Acara ini digelar di area pemakaman, biasanya makam para leluhur yang dianggap sebagai panutan atau tokoh agama.
Puluhan warga akan mendatangi area pemakaman sambil membawa makanan yang dikenal dengan sebutan metoan. Makanan ini terdiri dari nasi putih dan aneka lauk pauk. Ada juga kue dan makanan ringan yang dibawa untuk dimakan bersama.
![]() |
4. Bersih kubur
Bagi sebagian masyarakat Betawi, ada tradisi ziarah sambil membersihkan area pemakaman keluarga. Tradisi ini juga diiringi dengan makan bersama para anggota keluarga. Kegiatan ini umumnya dilakukan di area pemakaman keluarga.
Warga akan berkumpul untuk membersihkan makam, berdoa sekaligus makan. Jenis makanan yang disantap juga beragam dan biasanya dimasak bersama-sama. Tradisi ini masih berlangsung hingga saat ini sebagai bentuk silaturahmi.
(dvs/odi)