Cuan! Satu Tahun Jualan Sambal Online, Pria Ini Raup Omzet Rp 29,6 Miliar

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Selasa, 08 Mar 2022 12:30 WIB
Foto: Instagram dan Twitter Khairul Aming
Jakarta -

Kisah sukses pebisnis kuliner menjajakan dagangannya via online datang dari Malaysia. Pemilik Sambal Nyet ini mampu meraih omzet Rp 29,6 miliar setelah setahun jualan. Begini kisah suksesnya!

Bisnis makanan online memang tak mudah, terlebih kini ada banyak pelaku serupa yang menjadi kompetitor. Namun bukan berarti bisnis makanan online tak bisa cuan alias untung besar. Pria bernama Khairul Aming asal Malaysia membuktikannya.

Ketika pandemi Covid-19, tepatnya 6 Januari 2021, ia memulai bisnis sambal bawang online bernama Sambal Nyet. Sambal ini dikemas dalam stoples kaca. Per botolnya dibanderol RM 13 (Rp 46.000) saat itu.

Memang kisahnya tak langsung manis, Khairul Aming mengaku awalnya cukup sulit menjual sambal ini. Berkali-kali ia melakukan penyesuaian rasa sambal. Ia juga menerima kritikan dari netizen hingga meningkatkan rasa pedas sambal.

"Dari segi rasa dan kepedasan tentunya saya selalu menerima masukan pembeli agar bisa memperbaikinya. Sekarang semua sambal saya dimasak lebih lama. Saya tambahkan lebih banyak bawang putih agar aromanya sedap. Tingkat kepedasannya juga saya tambahkan agar lebih nampol," kata Khairul Aming tahun lalu saat memulai bisnisnya.

Sudah raih Rp 3,5 miliar dalam 3 bulan

Pencapaian awal Khairul Aming, sudah bisa raih omzet Rp 3,5 miliar dalam penjualan 3 bulan pertama. Foto: Instagram dan Twitter Khairul Aming

Pria yang sering berbagi resep lewat YouTube ini mengaku sudah bisa hasilkan omzet Rp 3,5 miliar dalam 3 bulan (29/4/2021). Diakuinya, peminat Sambal Nyet begitu membludak sampai-sampai ia membatasi pembelian per orang hanya 2 botol.

Banyak netizen memuji pencapaian Khairul Aming ini. "Dalam 3 bulan dia sudah bisa menjual lebih dari 75,200 unit sambal? Artinya setiap hari ia menjual lebih dari 800 sambal? Artinya sehari ia bisa mendapatkan uang sekitar RM 10,000 (Rp 35,2 juta)? Penghasilannya jauh lebih menguntungkan dibandingkan buka restoran," kata seorang netizen.

Lalu ada juga yang mengaitkan nama besar Khairul Aming sebagai YouTuber dengan kesuksesannya menjual Sambal Nyet. "Bagi yang tidak tahu, Khairul ini seorang YouTuber yang sering membagikan resep masakan. Jadi sangat susah untuk membeli sambalnya, karena penggemarnya banyak," tulis netizen lainnya.

Raup omzet Rp 29,6 miliar dalam setahun

Terbaru Khairul Aming mengabarkan hasilkan omzet Rp 29,6 miliar dalam setahun berjualan Sambal Nyet. Foto: Instagram dan Twitter Khairul Aming

Mengutip Says (4/3/2022), kabar terbaru dari Khairul Aming, ia mampu meraih omzet RM 8,6 juta atau sekitar Rp 29,6 miliar per 2 Maret 2022 dari penjualan Sambal Nyet. "Jumlah botol yang terjual sudah mencapai 621.800," kata Khairul Aming.

Sebelumnya pria 30 tahun ini mengatakan dari 6 Januari 2021 hingga 6 Januari 2022, dirinya sudah berhasil menjual 540 ribu botol Sambal Nyet. Omzetnya mencapai RM 7,5 juta atau sekitar Rp 25,8 miliar!

Lewat video singkat di Twitter, dirinya juga memberikan kabar baik lain. Khairul Aming kini memiliki pabrik sambal sendiri seluas 14.000 kaki persegi. Pabriknya berlokasi di kampung halamannya, Kota Bharu, Kelantan.

Disebutkan Khairul Aming, pembangunan pabrik ini menelan biaya lebih dari RM 1 juta (Rp 3,4 miliar) untuk pembuatan desain dan pemasangan mesinnya saja. Mesin-mesin canggih ini merupakan produk impor.

"Selama setengah tahun terakhir, saya melakukan banyak kesalahan. Salah beli mesin, salah beli material, salah tata letak, dan sebagainya. Tapi dari situ kami belajar," kata Khairul Aming.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah mendukung Sambal Nyet Berapi dari awal peluncurannya hingga sekarang," tambahnya dalam video di Twitter. Ia juga mengucapkan terima kasih pada timnya karena telah bekerja secara konsisten.

Cerita pemilik Sambal Nyet soal pabrik barunya ada di halaman selanjutnya.




(adr/odi)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork