Meskipun berbau, jengkol dan petai menjadi makanan favorit. Namun, bagaimana hukumnya dalam Islam memakan makanan yang berbau menyengat?
Jengkol dan petai dikenal dengan aromanya yang kurang sedap. Bahkan aromanya dapat membekas di mulut dan nafas setelah memakannya. Aroma tak sedap itu bisa mengganggu orang lain.
Islam pun mengajarkan etika yang benar setelah makan makanan yang berbau yang menyengat. Tidak hanya petai dan jengkol saja, tetapi juga bawang merah, bawang putih, durian dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini dijelaskan oleh Ustadz Farhan Abu Furaihan dalan video dakwahnya yang diunggah di channel YouTube Media Sunnah Aceh TV (22/02/21).
Baca Juga: Doyan Kepiting? Ini Hukum Makan Kepiting Menurut Mazhab Ulama
![]() |
Dalamdakwannya, UstazFarhan menjawab pertanyaan darijamaahnya tentang bagaimana hukum makan makanan yang berbau menyengat seperti jengkol dan petai.
"Hukum asalnya mubah, seluruh makanan dan minuman tidak boleh ada yang diharamkan, kecuali ada dalil yang mengharamkannya," ujar Ustaz Farhan.
Terkait makanan yang berbau menyengat itu sebenarnya tidak ada larangannya. Hanya saja ada etika yang baik setelah memakannya agar aroma tak sedap itu tidak mengganggu orang lain.
"Nabi Muhammad SAW mengatakan, 'Barang siapa yang makan bawang merah dan bawang putih janganlah mendekati masjid kami'," tutur Ustaz Farhan.
Baca Juga: Hukum Makan di Rumah Duka dalam Ajaran Islam
![]() |
Dijelaskan bahwa bawang putih dan bawang merah boleh dimakan. Namun, setelah makan dan baunya masih menyengat jangan pergi ke masjid, karena mengganggu anakadam dan para malaikat.
"Riwayat Nabi mengatakan kalau anda memang harus memakannya di waktu menjelang sholat, matikan baunya. Karena bisa mengganggu kekhusyukkan orang sholat,"
Dalam hal ini tidak hanya ketika ke masjid, tetapi ke tempat umum manapun. Ustaz Farhan menyarankan untuk menghilangkan aroma tak sedap itu dengan minum kopi, siwak atau sikat gigi.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Buya Yahya dalam channel YouTubenya. Ia mengatakan tak ada larangan makan petai, jengkol, bawang dan semisalnya asalnya pandai bersih-bersih mulut.
Baca Juga: Hukum Makan di Warung Bayar Belakangan dalam Islam
(raf/odi)