Pertama Kali di Dunia! Transplantasi Jantung Babi ke Manusia

Pertama Kali di Dunia! Transplantasi Jantung Babi ke Manusia

Devi Setya - detikFood
Rabu, 12 Jan 2022 15:00 WIB
transplantasi jantung babi
Foto: university of Maryland
Jakarta -

Jantung babi yang satu ini bukan disiapkan untuk diolah menjadi makanan lezat. Tetapi dijadikan transplantasi untuk pasien penyakit jantung.

Semakin maju teknologi dalam dunia kedokteran membuat hal yang sebelumnya tidak mungkin justru jadi mungkin dilakukan. Salah satunya yakni melibatkan organ hewan untuk didonorkan pada manusia. Hal ini dikenal dengan sebutan xenotransplantasi.

Dilansir dari World of Buzz (12/1) para dokter menemukan hewan pendonor paling pas dengan organ manusia adalah babi. Tahun lalu, sekelompok tim dokter melakukan uji coba transplantasi ginjal babi pada manusia yang sudah meninggal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

transplantasi jantung babiOperasi transplantasi jantung babi untuk manusia Foto: university of Maryland

Dokter mengamati organ ginjal tersebut dan menemukan fakta bahwa organ ini berfungsi dengan baik seperti yang diharapkan. Sekarang para ilmuwan dan dokter dari University of Maryland, Amerika Serikat telah berhasil melakukan transplantasi jantung babi ke manusia dewasa yang masih hidup.

Dalam sebuah pernyataan, pihak universitas mengatakan bahwa proses transplantasi jantung babi ini dilakukan pada pasien berusia 57 tahun dengan penyakit jantung. Untuk organ yang digunakan berasal dari jantung babi yang sudah dimodifikasi secara genetik.

ADVERTISEMENT

Tiga hari pertama pasca operasi, pasien dikabarkan dalam kondisi sehat. Tim dokter masih melakukan pemantauan secara intensif pada pasien sampai jantung babi yang ditanam dalam tubuhnya benar-benar berfungsi dengan baik.

Keberhasilan operasi ini sekaligus menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa jantung hewan yang dimodifikasi secara genetik dapat berfungsi seperti jantung manusia.

"Merasa seperti di antara pilihan mati atau melakukan transplantasi ini. Saya ingin hidup. Saya tahu ini adalah tembakan dalam kegelapan, tapi itu pilihan terakhir saya," kata Mr Bennett, pasien yang menerima transplantasi jantung babi.

Mr. Bennet adalah pasien yang memiliki masalah pada jantungnya. Ia diketahui sudah berbulan-bulan terbaring di rumah sakit. Dengan dilakukannya transplantasi ini diharapkan ia bisa kembali pulih dari sakitnya.

"Saya berharap untuk bangun dari tempat tidur setelah saya pulih," lanjutnya.

Sebelum menyetujui untuk menerima transplantasi jantung babi, pasien diberitahu tentang risikonya. Hal ini juga baru pertama kali dilakukan jadi pasien maupun dokter belum sepenuhnya tahu resiko dan manfaat dari transplantasi jantung babi ini.

Untuk itu operasi ini sebenarnya bersifat percobaan. Pasien diminta untuk menandatangani surat yang menyatakan bahwa ia tidak akan menuntut pihak dokter jika terjadi risiko pada kesehatannya.

transplantasi jantung babiMr. Bennet dan dokter yang menangani transplantasi jantung babi Foto: university of Maryland


"Ini adalah operasi terobosan dan membawa kita selangkah lebih dekat untuk memecahkan krisis kekurangan organ. Tidak ada cukup donor jantung manusia yang tersedia untuk memenuhi daftar panjang calon penerima," kata Bartley P. Griffith, MD, salah satu dokter yang melakukan transplantasi jantung babi.

Menurut laporan, ada sekitar 110.000 orang Amerika saat ini sedang menunggu transplantasi organ, dan lebih dari 6.000 pasien meninggal setiap tahun sebelum mendapatkan donor organ.

"Kami melakukannya dengan sangat hati-hati, tetapi kami juga optimis bahwa operasi pertama di dunia ini akan memberikan pilihan baru yang penting bagi pasien di masa depan," tambah Griffith.




(dvs/odi)

Hide Ads