Tradisi bungkus-bungkus makanan saat ada acara atau pesta, ternyata memiliki makna sendiri. Kebiasaan ini sudah menjadi budaya di Manado.
Membungkus makanan, atau membawa sisa makanan yang ada di pesta atau satu acara merupakan hal yang lumrah dan sudah biasa dilakukan banyak orang. Kebanyakan tradisi bungkus sisa makanan ini dilakukan oleh para tamu, yang dekat dengan pemilik acara atau merupakan saudara dari pemilik acara.
Tujuan bungkus makanan ini tentu saja untuk berbagi, dan menjadi oleh-oleh atau buah tangan bagi para tamu yang datang ke acara tersebut. Meski membungkus atau membawa pulang makanan di satu acara, sering dianggap sebagai hal yang memalukan atau terlihat rakus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Resign dari Kerja, Pria Ini Sukses Jualan Rice Bowl Khas Manado" selengkapnya
Tapi hal itu tidak terjadi di Manado, yang memiliki budaya babungkus ketika menggelar pesta atau acara.
Berikut beberapa fakta menarik seputar tradisi babungkus di Manado, yang lebih dari sekedar membawa pulang makanan sisa.
1. Tradisi Babungkus di Manado
Babungkus merupakan bahasa Manado yang memiliki artian membungkus. Membungkus di sini merujuk untuk membawa pulang makanan yang disediakan oleh tuan rumah, yang mengadakan acara atau pesta.
Meski tradisi ini kerap ditemukan di daerah lainnya, tapi di Manado, orang-orang membungkus makanan untuk dibawa ke rumah mereka bukan lah hal yang negatif.
Tapi babungkus ini lebih dilihat sebaga sebuah tradisi saling memberi bagi orang Manado. Bahkan hampir setiap tuan rumah selalu menyediakan plastik makanan hingga tempat makan, agar para tamu bisa membawa pulang maikanan di sana.
2. Banyak Makanan di Setiap Pesta
Dilansir dari Kompasiana (03/01), kebanyakan orang-orang yang melakukan tradisi babungkus ini merupakan tamu wanita. Jadi jangan heran jika melihat puluhan tamu ibu-ibu mengantre di meja prasmanan untuk membungkus makanan yang ada di sana.
Kebiasaan orang Manado memang selalu menyediakan makanan yang berlimpah dalam setiap acara atau pesta. Mulai dari hidangan khas Barat, hidangan Indonesia, sampai masakan khas Manado semuanya berjejer rapih. Kehadiran makanan yang berlimpah ini merupakan bentuk syukur kepada sang pencipta, karena kemakmuran yang diberikan.
Dibandingkan membuang makanan begitu saja, orang-orang Manado lebih senang jika semua sisa makanan yang ada di pesta, dibungkus pulang oleh para tamu hadirin yang berada di sana.
3. Babungkus, Acara Terakhir di Setiap Pesta
Puas menyantap aneka makanan hingga bertegur sapa dengan semua tamu yang ada di pesta. Baru lah para tamu wanita mulai membungkus makanan di sana.
Tradisi babungkus ini merupakan acara terakhir yang tidak tertulis di setiap pesta, yang diselenggarakan oleh orang Manado. Tak hanya kerabat atau saudara terdekat saja yang boleh membungkus makanan, tapi hingga tamu yang tidak saling mengenal sekalipun, semuanya boleh membungkus makanan.
Budaya ini tidak terlepas dari ramahnya orang-orang Manado yang selalu menyambut setiap tamu dengan tangan terbuka.
4. Tradisi Bungkus Makanan yang Unik
Babungkus ini biasanya dapat dilihat dalam acara-acara besar seperti hari raya Natal contohnya. Makanan yang dibungkus ini dilihat juga sebagai bekal, karena kebanyakan tamu undangan yang datang tak hanya dari warga sekitar. Melainkan dari sanak saudara yang berbeda kota sampai daerah.
Banyak juga para tamu undangan yang lebih memilih untuk membungkus makanannya, dibandingkan menyantap makanan di pesta. Tak heran tradisi babungkus ini jadi budaya yang tak terpisahkan, jika orang Manado menggelar pesta.
Baca Juga: Daging Anjing atau RW Jadi Kuliner Warisan Turun Temurun di Manado" selengkapnya
Simak Video "Bikin Laper: Makan Es Kacang dan Gohu saat Teriknya Kota Manado"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/odi)