Selama ini banyak orang merebus lobster, kepiting dan udang ketika masih dalam keadaan hidup. Para peneliti mengatakan hewan ini bisa merasakan sakit dan meminta untuk berhenti memasaknya dalam keadaan hidup.
Semua penggemar seafood tentu ingin menikmati olahan seafood yang segar karena rasa dan teksturnya lebih enak. Oleh karenanya banyak restoran yang sengaja membiarkan seafood dalam keadaan hidup sebelum memasaknya.
Beberapa chef akan merebus seafood ini dalam keadaan hidup untuk mendapatkan daging yang tebal dan rasa yang manis gurih. Namun ternyata beberapa hewan laut ini juga bisa merasakan sakit sehingga muncul kecaman untuk mengolah seafood dalam keadaan hidup.
![]() |
Dilansir dari The Conversation (31/12) pemerintah Inggris secara resmi mengakui beberapa hewan laut jenis krustasea dekapoda dan moluska sefalopoda sebagai 'makhluk hidup'. Hewan ini meliputi jenis kepiting, lobster, udang, gurita dan cumi-cumi.
Sekelompok ilmuwan ini melakukan pengujian setelah pemerintah Inggris meminta mereka untuk mencari tahu apakah lobster merasa sakit saat direbus atau dimasak hidup-hidup.
Alexandra Schnell, salah satu peneliti bidang psikologi komparatif di Darwin College, University of Cambridge, menulis sebuah ulasan dalam sebuah artikel di The Conversation bahwa mereka ditugaskan untuk mencari tahu kemungkinan apakah hewan laut ini memiliki perasaan, seperti rasa sakit dan rasa senang.
Selain Shnell, ada juga tim peneliti lainnya yakni Andrew Crump, peneliti bidang perasaan hewan di London School of Economics and Political Science, dan Jonathan Birch, peneliti bidang filosofi di London School of Economics and Political Science. Ketiganya bertugas memecahkan misteri dan mengungkap soal perasaan sakit yang dialami beberapa hewan laut konsumsi ini.
"Kami menemukan bukti perasaan yang kuat dan beragam di keduanya. Dan laporan terbaru kami, yang meninjau lebih dari 300 studi ilmiah, mengarah pada keputusan pemerintah Inggris untuk secara hukum mengakui semua hewan ini sebagai makhluk hidup," tulis para peneliti.
Pada penelitian ini, melibatkan sistem saraf para hewan laut serta melihat reaksi dari hewan ini ketika bersentuhan dengan objek yang kemungkinan membuatnya merasa sakit.
"Untuk penyelidikan, kami menggunakan delapan kriteria ilmiah untuk menentukan perasaan," jelas mereka.
![]() |
Empat kriteria yang pertama membahas apakah sistem saraf hewan dapat mendukung perasaan. Para peneliti menyelidiki apakah sistem saraf hewan dapat mendeteksi rangsangan berbahaya dan mengirimkan sinyal tersebut ke otak.
"Akhirnya, kami juga memperhatikan efek anestesi atau obat penghilang rasa sakit dapat mengubah respons sistem saraf tersebut," tulis para ilmuwan itu.
Dari hasil penelitian ini, mereka sepakat berpendapat bahwa kepiting, lobster, udang, cumi dan gurita termasuk makhluk hidup yang bisa merasakan sakit dan berpotensi mendapatkan perlindungan. Kedepannya, para peneliti berharap orang-orang tidak lagi memasak seafood ini dalam keadaan hidup.
"Kami berharap laporan kami memulai pembahasan yang lebih luas tentang bagaimana hewan-hewan ini dapat diperlakukan secara manusiawi sehingga kami dapat meminimalkan rasa sakit dan penderitaan mereka," pungkas para peneliti.
Simak Video "Menjajal Kepiting Budeng di Warung Mangrove Jembrana"
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/odi)