Ayam geprek sudah menjadi makanan sejuta umat di Indonesia. Ternyata ayam geprek dibagi ke dalam dua kasta, hal ini terlihat dari jawaban netizen yang bikin ngakak.
Meski populer pertama kali di Yogyakarta, kini ayam geprek sudah menjadi makanan nasional yang digemari hampir semua orang di Indonesia. Bahkan popularitasnya mirip dengan nasi Padang, yang bisa ditemukan di daerah manapun.
Paduan antara ayam goreng tepung krispi, yang digeprek dengan sambal korek atau sambal bawang ini harganya relatif terjangkau. Kisaran Rp 20.000 sudah bisa makan ayam geprek dengan nasi putih, lengkap dengan lalapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Kangen Ayam Geprek, Wanita Ini Bikin KFC Geprek di Belanda" selengkapnya
Tak heran salah satu netizen lewat akun sharing Twitter @collegemenfess (22/12), menyebut bahwa ayam geprek ini merupakan makanan tradisional anak kosan.
![]() |
Namun di sini lah muncul perbedaan dua kasta yang memecah belah ayam geprek. Ada yang menyebutkan bahwa ayam geprek merupakan makanan yang mereka beli, saat mereka sedang banyak uang.
Ada juga netizen yang menjawab, bahwa mereka membeli ayam geprek justru ketika sedang miskin atau sedang tidak memiliki banyak uang.
"Gue makan ini (ayam geprek), kalau lagi berasa kaya anjir. Apanya yang tradisional," komen salah satu pengguna Twitter.
Sementara persis di bawahnya, muncul komentar berbeda.
"Wkwkwkw, kalau duit lagi krisis, belinya ayam geprek," tutur netizen satunya. Tak disangka dua komentar berbeda ini, jadi viral dan perbincangan hangat di antara penggemar ayam geprek di Twitter.
![]() |
"Tapi bener lho komentar yang bawah. Apalagi beli pakai promo di aplikasi ojol, pasti milihnya selalu ayam geprek. Tiap punya duit agak banyak pun selalu sayang uang kalau lagi scroll menu makanan. Ujung-ujungnya beli ayam geprek lagi," komen @ming**.
"Bagi orang lain krisis itu makan ayam geprek? Wkwkwk, bagi gue makan enak njir. Gak pernah kali ngerasain uang tinggal Rp 10 ribu, makan cuma nasi sama kerupuk diaduk. Atau beli gorengan sekalian beli nasi wkwk," sambung @chu**.
Banyak netizen yang setuju dengan komentar pertama, bahwa bagi mereka ayam geprek ini bukan makanan murah yang bisa dimakan saat dompet sedang cekak.
"Tapi ayam geprek bagiku makanan mewah. Kalau beneran lagi gak punya uang, bisa makan nasi pake gorengan doang sama cabe bonusannya," curhat @pow**.
![]() |
"Dulu pernah seperti komentar yang di bawah, makan ayam geprek kalau lagi gak punya uang. Tapi setelah koleksi album Kpop, akhirnya kalau lagi krisis atau gak tahu mau makan apa. Akhirnya cuma beli telor 1 kg, sama tempe 1 papan. Itu bisa buat makan 3 minggu, dan lebih hemat jga. Tinggal digoreng, tumis, campur," saran @xiu**.
Sementara menurut netizen lainnya, kasta ayam geprek ini sebenarnya tergantung lokasi.
"Tergantung lokasi. Kalau kalian kuliah di Solo, ayam geprek jadi makanan murah meriah. Karena harga Rp 10 ribu sudah bisa makan dengan nasi sepuasnya, ayam goreng dan es teh jumbo. Tapi kalau di Blitar, ayam geprek jadi makanan mahal. Karena nasi dan ayam harganya sudah Rp 10.000 - Rp 15.000, padahal ayamnya gak digeprek," pungkas @se**.
Terlepas dari perbedaan dua kasta ini. Ayam geprek tetap jadi makanan favorit banyak orang, terutama anak kosan.
Baca Juga: Restoran Ayam Geprek Ini Tawarkan Menu Serba 'Ikatan Cinta'" selengkapnya
(sob/odi)