Dipercaya sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Larutan minuman dari bubuk tengkorak manusia sempat populer di Eropa pada abad ke-16.
Aneh tapi nyata, jauh sebelum berkembangnya dunia medis hingga teknologi. Banyak orang mengobati berbagai penyakit, menggunakan ramuan tradisional mulai dari rempah, herbal sampai yang ekstrem seperti tengkorak manusia.
Seperti minuman obat yang sempat populer di wilayah Eropa pada abad 16. Saat itu banyak orang yang menggunakan bubuk dari tulang tengkorak manusia yang dihaluskan, untuk dijadikan minuman mengobati berbagai penyakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Atlas Obscura (10/11), berikut beberapa fakta menarik seputar bubuk tengkorak manusia yang dulu dijadikan sebagai obat oleh orang Eropa.
Baca Juga: 5 Makanan Enak Ini Kesukaan Para Hantu di Berbagai Negara
1. Berawal dari Keluarga Kerajaan
![]() |
Menurut sejarah yang dihimpun oleh Atlas Obscura, munculnya kepercayaan bahwa bubuk tengkorak bisa menyembuhkan berbagai penyakit berawal dari Raja Charles II di Inggris yang jatuh sakit di tahun 1685.
Para dokter berusaha menyelamatkan nyawanya. Sampai ia menyewa dokter bernama Oliver Cromwell dan Jonathan Goddard, yang menemukan ramuan rahasia untuk mengobati penyakit stroke yang diderita Raja Charles II.
Mereka menggunakan ramuan kompleks yang rumit, tapi bahan utamanya adalah 2,5 kilogram bubuk dari tengkorak manusia yang dihaluskan. Mereka percaya tengkorak manusia bisa menyembuhkan berbagai penyakit.
2. Bukan Tengkorak Sembarangan
![]() |
Untuk membuat racikan obat yang ampuh, dibutuhkan tengkorak manusia yang meninggal di usia muda atau meninggal secara mendadak di usia produktif. Mereka menghindari menggunakan tengkorak orang yang meninggal karena sakit keras, atau meninggal di usia tua.
"Idealnya tengkorak yang digunakan harus tengkorak orang yang meninggal di usia muda. Misalnya meninggal karena hukuman mati atau meninggal ketika berperang. Karena kondisinya pasti masih sehat," jelas Lydia Kang, penulis dari buku 'Quackery: A Brief History of the Worst Ways to Cure Everything'.
Setelah mendapatkan tengkorak yang dibutuhkan, tim dokter kemudian melarutkan bubuk tengkorka manusia ini ke dalam cairan kemudian diteteskan sebanyak 40 kali ke mulut Raja Charles II setiap harinya.
3. Jadi Obat yang Populer
![]() |
Meskipun obat dari tengkorak manusia ini tidak mampu menyelamatkan nyawa Raja Charles II yang meninggal dunia pada tanggal 6 Februari1685. Tapi itu semua tidak menghentikan orang-orang di Inggris dan negara lainnya untuk berhenti membuat minuman obat ini.
Bahkan di tahun 1686 ada wanita Inggris bernama Anne Dormer yang mengaku, bahwa cairan dari tengkorak manusia ini meningkatkan kesehatannya secara menyeluruh.
"Saya menggunakan obat mirip yang digunakan Raja, kemudian mencampurnya dengan cokelat panas," tulis Anne dalam buku jurnalnya.
4. Minuman Obat yang Umum
![]() |
Untuk sekarang, mengonsumsi atau meminum cairan yang terdiri dari bubuk tengkorak manusia mungkin menyeramkan bahkan ekstrem. Anehnya dulu di Eropa hal ini dianggap sebagai obat yang lumrah digunakan. Terutama di kalangan orang-orang Inggris.
Di mana kebanyakan kalangan bangsawan di abad 16 sampai abad 18, menggunakan tengkorak manusia untuk membuat larutan obat ini. Ditambah dulu dunia medis masih belum berkembang seperti di era modern.
Saking populernya di Eropa, obat ini disebut sebagai 'King's Drops'. Ada banyak buku resep kuno yang menjelaskan car apembuatannya. Banyak juga resep improvisasi yang bikin seram.
5. Versi Lain dari Minuman Tengkorak
![]() |
Menurut resep variasi yang ditulis oleh Oswald Croll, salah satu ahli kesehatan di Jerman pada tahun 1643. Tak hanya menggunakan tengkorak, tapi ada juga ramuan obat yang menggunakan daging manusia.
Obat ini dianggap sebagai metode untuk menyembuhkan orang-orang dari epilepsi. Dalam resep itu disebutkan bahwa dibutuhkan otak dari seorang pria yang baru saja meninggal secara tragis.
Organ otak diambil dengan sel-selnya, syaraf, arteri, urat dan komponen lainnya. Kemudian dicampur ke dalam wine, dan dikubur ke dalam kotoran kuda selama 6 bulan sebelum obat bisa diminum.
Baca Juga: Keju dan Permen Kematian Jadi Tradisi Pemakaman Unik di Dunia
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/odi)