5 Alasan Khusus Mengapa Babi Diharamkan bagi Muslim

5 Alasan Khusus Mengapa Babi Diharamkan bagi Muslim

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Kamis, 04 Nov 2021 11:30 WIB
5 Alasan Khusus Mengapa Babi Diharamkan bagi Muslim
Foto: Getty Images/iStockphoto/GO
Jakarta -

Tertulis jelas dalam Alquran bahwa babi haram dikonsumsi Muslim. Bukan sekadar larangan, ternyata ada 5 alasan khusus mengapa babi diharamkan bagi Muslim? Seperti ini penjelasannya.

Larangan untuk Muslim mengonsumsi babi tercantum dalam beberapa ayat Alquran. Salah satunya Surah An-Nahl ayat 115.

Ayat tersebut berbunyi, "Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan hanya daging babi, melainkan semua yang berasal dari babi juga haram hukumnya untuk dikonsumsi. Mulai dari darah, bangkai, sampai minyak babi.

Tentu ada alasan mengapa Allah SWT mengharamkan konsumsi babi bagi Muslim? Alasan ini terutama karena dampak kesehatan yang muncul akibat konsumsi babi.

ADVERTISEMENT

Mengutip Inside Saudi (4/11/21), inilah 5 alasan khusus mengapa babi diharamkan bagi Muslim:

1. Allah SWT memerintahkan Muslim untuk tidak makan babi

Alquran adalah pedoman hidup untuk Muslim. Segala hal yang tertulis dalam Alquran hendaknya dipatuhi, termasuk soal halal dan haramnya konsumsi sebuah makanan.

Terkait babi, ada 4 surah dalam Alquran yang menunjukkan bahwa Allah SWT melarang Muslim makan babi. Keempat surah itu adalah Al-Baqarah ayat 173, Al-Ma'idah ayat 3, Al-An'am ayat 145, dan An-Nahl ayat 115.

Jika disimpulkan, keempat ayat dari empat surah tersebut secara jelas menyebut babi sebagai salah satu makanan yang diharamkan. "Tidak makan bangkai, darah, babi atau hewan yang disembelih kepada selain Allah," pesan dari surah-surah tersebut.

Dari segi kesehatan fisik, mengonsumsi makanan seperti yang disebutkan di atas bisa menyebabkan beberapa gangguan kesehatan karena bakteri, virus, hingga sifat racun yang terkandung di dalamnya. Lalu dari segi kesehatan spiritual, mengonsumsi babi disebut bisa merusak moral atau sifat emosional manusia.

2. Babi adalah hewan kotor

5 Alasan Khusus Mengapa Babi Diharamkan bagi Muslim5 Alasan Khusus Mengapa Babi Diharamkan bagi Muslim Foto: Getty Images/iStockphoto/GO

Beberapa kebiasaan babi menunjukkan bahwa mamalia ini tergolong hewan kotor. Sebagai omnivora, babi bisa makan apapun saat hidup di alam bebas.

Bukan hanya tumbuhan dan daging hewan lain yang mereka santap, melainkan juga daging busuk, tikus, reptil, mayat manusia, kotoran, dan bahkan kotoran mereka sendiri. Muslim menganggap babi sebagai najis karena mereka rakus memakan semua makanan, termasuk yang kotor.

Babi juga termasuk hewan yang tidak berkeringat, padahal keringat punya fungsi penting untuk mempertahankan suhu tubuh. Karena babi tidak berkeringat, sering kali hewan berkaki empat ini coba mendinginkan tubuhnya dengan cara berguling di kotoran dan feses mereka sendiri.

3. Babi penuh penyakit

Babi ternak ataupun liar diketahui membawa lebih dari 70 penyakit. Bagi para peternak babi, mereka bahkan sering mengalami penyakit seperti infeksi kulit, parasit di usus, penyakit pernapasan, hingga penyakit reproduksi.

Manusia pada prinsipnya bisa mengalami zoonosis, penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Penularannya bisa melalui sentuhan atau mengonsumsinya. Beberapa penyakit zoonosis dari babi adalah dermatofitosis atau kurap jamur, trikinosis atau infeksi cacing gelang, leptospirosis, salmonellosis, hingga influenza seperti flu babi yang sempat menghebohkan.

Penyakit-penyakit di atas tentunya memunculkan gejala fisik yang tidak mengenakkan. Misalnya pusing, mual, muntah, nyeri perut, sampai diare.

4. Manusia tidak bisa mencerna babi dengan mudah

5 Alasan Khusus Mengapa Babi Diharamkan bagi Muslim5 Alasan Khusus Mengapa Babi Diharamkan bagi Muslim Foto: Getty Images/iStockphoto/GO

Alasan khusus mengapa babi diharamkan bagi Muslim juga karena sistem pencernaan manusia tidak bisa mencerna babi dengan mudah. Daging babi sangat tinggi lemak dan kolesterol.

Beberapa penelitian bahkan menunjukkan babi bisa bertahan di tubuh manusia sampai dua bulan lamanya. Manusia tidak bisa mencerna lemak babi dengan mudah untuk diubah menjadi energi. Akhirnya lemak babi itu tinggal di tubuh manusia sebagai lemak.

Ketika kamu mengonsumsi lemak babi, maka akan muncul risiko kesehatan seperti obesitas, penyakit kardiovaskular, dan kanker usus. Perlu diketahui juga, pemakan babi biasanya mengalami gangguan pencernaan kronis dan secara rutin memiliki jerawat hingga bisul di kulit mereka.

5. Babi digunakan untuk menampung sampah

Tidak seperti sapi, domba, kambing, atau unta, babi tidak memiliki fungsi atau tidak bisa dimanfaatkan layaknya hewan-hewan tersebut. Babi tidak bisa membajak lahan, membawa barang, ataupun membawa beban berat.

Penggunaan utama babi adalah untuk diambil daging dan lemaknya. Kemudian produk sampingannya juga digunakan dalam industri bahan kulit, lem, pupuk, dan beberapa obat.

Yang terparah, di beberapa tempat, babi digunakan untuk membersihkan sampah dan kotoran karena mereka akan menelan dengan mudah semua yang disodorkan di hadapannya. Kemudian babi juga bisa menampung hama seperti tikus, parasit, dan bakteri berbahaya lainnya.




(adr/odi)

Hide Ads