2. Babi adalah hewan kotor
![]() |
Beberapa kebiasaan babi menunjukkan bahwa mamalia ini tergolong hewan kotor. Sebagai omnivora, babi bisa makan apapun saat hidup di alam bebas.
Bukan hanya tumbuhan dan daging hewan lain yang mereka santap, melainkan juga daging busuk, tikus, reptil, mayat manusia, kotoran, dan bahkan kotoran mereka sendiri. Muslim menganggap babi sebagai najis karena mereka rakus memakan semua makanan, termasuk yang kotor.
Babi juga termasuk hewan yang tidak berkeringat, padahal keringat punya fungsi penting untuk mempertahankan suhu tubuh. Karena babi tidak berkeringat, sering kali hewan berkaki empat ini coba mendinginkan tubuhnya dengan cara berguling di kotoran dan feses mereka sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
3. Babi penuh penyakit
Babi ternak ataupun liar diketahui membawa lebih dari 70 penyakit. Bagi para peternak babi, mereka bahkan sering mengalami penyakit seperti infeksi kulit, parasit di usus, penyakit pernapasan, hingga penyakit reproduksi.
Manusia pada prinsipnya bisa mengalami zoonosis, penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Penularannya bisa melalui sentuhan atau mengonsumsinya. Beberapa penyakit zoonosis dari babi adalah dermatofitosis atau kurap jamur, trikinosis atau infeksi cacing gelang, leptospirosis, salmonellosis, hingga influenza seperti flu babi yang sempat menghebohkan.
Penyakit-penyakit di atas tentunya memunculkan gejala fisik yang tidak mengenakkan. Misalnya pusing, mual, muntah, nyeri perut, sampai diare.
Simak Video "Video: Sanksi Penarikan untuk 7 Produk Pangan Mengandung Babi Bersertifikat Halal"
[Gambas:Video 20detik]