2. Mengubah pola penjualan
Mau tak mau sistem penjualan makanan harus mengikuti aturan yang berlaku selama pandemi. Terlebih lagi kedai Bakso Ngangenin ini sebelumnya hanya mengandalkan sistem makan di tempat.
Malik mengatakan selama pandemi terutama saat PPKM penjualan baksonya hanya mengandalkan sistem online. "Penjualan cukup menurun drastis dan juga merasakan beratnya kenaikan harga bahan baku yang cenderung naik. Kalau saat ini penjualannya berimbang antara online dan dine in," ujar Malik.
Kini ia bahkan tengah mengembangkan penjualan bakso frozen. Bakso ini sedang proses mengurus perizinan termasuk izin BPOM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
3. Membuat inovasi menu baru
Untuk tetap menarik minat pelanggan, Malik selalu berusaha membuat inovasi pada bakso racikannya. Jika sebelumnya ia terkenal dengan produk bakso iga dan bakso rendang, kini variannya lebih banyak.
Bakso Ngangenin saat ini menyediakan menu Bakso Upin Ipin yakni paha ayam yang dibalut dengan adonan bakso sapi, Mie Ayam bakar yakni sajian mie yang dibungkus daun pisang dan dibakar sebelum disajikan, ada juga Mie Ayam Krecek khas Jogja dan Mie Ayam Hot Plate yang disajikan panas dengan piring super panas.
Kondisi pandemi yang tidak menentu, diakui Malik menjadi pelajaran berharga. "Keadaan tidak menentu dan sulit diprediksi di saat pandemi Covid-19 membuat saya semakin tangguh," ujarnya.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]