Telur ayam milik wanita di Singapura ini tak seperti biasanya. Telur ini mengeluarkan bunyi aneh yang membuat pemiliknya heran dan kaget dengan penemuan setelahnya.
Membeli telur ayam di supermarket adalah rutinitas banyak orang. Selain curah, ada juga pilihan telur kemasan yang lebih rapi dan praktis untuk diambil.
Keluarga wanita di Singapura bernama Lim Wei Ran memilih beli telur ayam kemasan, namun ia menemukan hal aneh. Hal ini terlihat dari unggahannya di Instagram @limweiran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Mothership SG (29/10/21), awalnya Lim mendengar suara aneh dari kulkas di pagi hari. Ia bilang suaranya mirip kicauan anak ayam.
Lim coba menelusuri sumber suara itu dan ternyata berakhir di karton telur miliknya! Lim lalu bertanya pada temannya lewat pesan singkat untuk mengetahui kemungkinan yang bakal terjadi.
Ia menyadari kalau mungkin telurnya akan menetas. Lim bergegas mencari handuk dan membungkus telur yang berbunyi itu untuk menghangatkannya. Usai dibungkus, Lim bilang suara kicauan semakin mengecil.
![]() |
Karena penasaran, Lim menelusuri informasi soal produsen telur miliknya di internet. Betapa terkejutnya dia melihat ulasan pembeli lain yang ternyata juga menemukan hal serupa.
Pembeli itu bilang telurnya terlihat menjijikkan karena akan segera menetas. Hal ini membuat dirinya dan keluarga ketakutan. "Apakah kalian tidak memiliki sistem kontrol kualitas untuk memeriksa telur sebelum didistribusikan?" tanya pembeli itu melalui ulasannya di internet.
Dari ulasan itu pula terlihat kalau tanggal 'best before' telur sebenarnya masih sekitar sebulan dari yang diperkirakan. Ulasan itu diunggah pada Juni 2020, sedangkan tanggal 'best before' di kemasan telur adalah 17 Juli 2020.
Lim putuskan menelepon produsen telur dan mengirimkan video temuannya. Produsen telur itu rupanya memberi tanggapan. Pihaknya bilang semua telur mereka tidak dibuahi (unfertilised).
![]() |
Mereka juga meyakinkan Lim bahwa tidak mungkin ada anak ayam yang bakal menetas dari dalam telur milik Lim. Meski begitu, telur milik Lim 'dijemput' untuk diteliti lebih lanjut pada 26 Oktober 2021.
Betapa kagetnya Lim karena ia tidak mendengar lagi suara kicauan saat menyerahkan telur miliknya. Ia mengaku tidak melihat apa yang ada di dalam telur karena dirinya berharap ada anak ayam di dalamnya yang bisa bertahan hidup. Lim tidak ingin mengakhiri masa inkubasi sebelum waktunya.
Telur ayam ini dibeli ayah Lim sehari sebelumnya yaitu pada 25 Oktober 2021, pukul 3 sore. Ayah Lim belanja di sebuah pasar di Tampines.
Terkait telur ini, produsen telur juga bilang kalau telur tidak mungkin menetas karena tidak ada ayam jantan di peternakan. "Dan semua ayam betina dikandangkan dan dilindungi di dalam rumah ayam betina," kata mereka.
Produsen telur juga bilang kalau telur milik Lim ditetaskan pada 21 Oktober 2021, dan proses inkubasi butuh waktu 21 hari serta suhu dan kelembapan spesifik, agar seekor anak ayam bisa berkembang.
![]() |
Berdasarkan investigasi mereka pada 27 Oktober 2021, tidak ada anak ayam ataupun anomali pada telur milik Lim selama tes dengan cahaya. Bahkan ketika telur dipecahkan, di dalamnya tidak ada apa-apa.
Menyoal ulasan protes pembeli lain yang dilihat Lim di internet, menurut pihak produsen telur mereka tidak pernah mendapatkan laporan itu selama 30 tahun menjalani bisnis telur ayam ini. Wah, jadi suara kicauan anak ayam yang didengar Lim berasal dari mana ya?
(adr/odi)