Dikenal sebagai daging sapi spesial, wagyu dijual dengan harga yang fantastis. Ternyata ini alasannya mengapa wagyu dijual mahal.
Beberapa makanan yang tergolong premium biasa dijual dengan harga selangit. Ternyata bukan tanpa alasan, untuk menghasilkan kualitas dari makanan-makanan premium ini memang dibutuhkan perlakuan khusus.
Salah satunya adalah daging sapi premium berharga sultan yakni daging wagyu. Daging sapi kelas atas ini ternyata dihasilkan dari sapi yang dirawat dengan sangat baik, bahkan sejak masih anakan sapi.
Seorang chef asal Singapura ini menjelaskan secara detail bagaimana sebuah wagyu bisa dijual dengan harga yang fantastis. Keistimewaan wagyu pada setiap lapisannya diungkapkan dengan begitu detail.
Mengutip CNA Luxury (20/9) Haruyuki Yamashita, seorang executive chef sekaligus pemilik restoran di Singapura ini ungkap alasan wagyu dijual mahal. Alasan pangan, lokasi peternakan, teknik perawatan sapi hingga permintaan pasar menjadi faktor utama yang membuat wagyu berharga mahal.
Baca juga: 5 Fakta Wagyu A5, Daging Sapi Jepang Premium yang Super Juicy
Pada saat akan dikembangbiakan, sapi bahkan akan melalui program perkembang biakkan tertentu. Sebelum indukan sapi dikawinkan, sapi-sapi akan melalui sistem grading atau penilaian untuk menentukan kualitas indukan yang layak untuk dikembang biakkan.
Selama masa pembuahan, sapi akan selalu dipantau bahkan diberikan menu diet khusus untuk menjaga anak sapi yang dikandungnya. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menghasilkan anak sapi berkualitas tinggi sebagai penghasil daging wagyu nantinya.
Sapi-sapi ini kemudian akan dirawat hingga berusia 26 hingga 28 bulan sebelum disembelih dan diambil dagingnya. Tetapi untuk menentukan sapi yang layak disembelih dan dagingnya berkualitas baik ada sertifikasi penilaian terhadap sapi-sapi yang terpilih.
Usia sapi penghasil daging wagyu ini juga ditentukan oleh lokasi peternakan. Di Jepang, beberapa lokasi peternakan wagyu memiliki standar sendiri untuk menentukan kapan seekor sapi siap diambil dagingnya.
Seorang peternak bernama Muneharu Ozaki asal kawasan Miyazaki misalnya. Ozaki beranggapan bahwa sapi wagyu akan terus meningkat rasanya saat usianya masih muda. Hal ini membuat Ozaki percaya bahwa sapi-sapi yang dibesarkannya di Miyazaki akan lebih tepat dan tinggi kualitasnya jika disembelih pada usia 34 bulan.
Ozaki juga mengatakan bahwa sapi yang lebih tua akan memiliki tingkat lelehan lemak yang lebih rendah sehingga akan lebih mudah meleleh di mulut saat dimakan dan akan terasa jauh lebih nikmat. Tetapi merawat sapi dalam usia yang lebih panjang banyak tidak dipilih oleh para peternak karena biaya perawatan yang terlalu mahal.
Sapi-sapi penghasil daging wagyu ini juga dikatakan tidak diberi pakan yang mengandung antibiotik serta hormon pertumbuhan dengan tujuan untuk menonjolkan rasa asli dari daging itu sendiri. Kadar lemak, warna dan marbling alias sebaran lemak menjadi kritreria yang diupayakan secara maksimal. Kerumitan perawatan sapi penghasil wagyu ini bahkan dikatakan hanya bisa menghasilkan 50 ekor sapi per bulannya pada satu peternakan.
Selain di Miyazaki, ada juga peternakan sapi wagyu di kawasan Kagawa yang juga tak kalah menarik. Daging wagyu yang dihasilkan di sini bahkan dikenal sebagai daging dengan kandungan asam oleat tertinggi akibat dari menu diet yang diberikan pada sapi-sapinya.
"Dan karena ini memiliki diet khusus, daging-daging sapi yang diberi makan zaitun akan menghasilkan daging yang lebih umami dengan aroma zaitun dan kandungan lemak serta marbling yang tinggi dalam dapat meningkatkan kelembutan hingga rasa meleleh saat dimakan," kata Mitchell Yeo selaku chef dari restoran Origin Grill.
Teknik perawatan serta diet khusus inilah yang diakui oleh para chef profesional sangat berpengaruh dalam menghasilkan daging yang lezat, lembut serta dapat meleleh lemaknya dengan sempurna. Kualitas daging sapi dan bukan kuantitas yang diutamakan membuat peternakan daging wagyu hanya bisa dihasilkan dalam jumlah yang sangat sedikit dan tidak sebanding dengan permintaan pasar yang banyak.
Faktor-faktor kerumitan perawatan hingga perbandingan ketersediaan dengan permintaan pasar yang jauh berbeda ini yang kemudian membuat daging wagyu dijual dengan harga yang begitu mahal. Pada daging wagyu hasil yang lebih ditekankan adalah bagaimana daging bisa membuat konsumennya merasa sangat nyaman saat mengunyah dagingnya.
Baca juga: Belajar dari Nol, Kini Veronica Tan Sibuk Bisnis Daging Sapi Premium
Simak Video "Bolehkah Daging yang Sudah Dimasak Dipanaskan Berulang Kali?"
(dfl/adr)