Bisnis angkringan biasanya dimulai oleh orang dewasa, tapi tidak dengan Angkringan Perdapa di bilangan Tebet. Pemiliknya adalah 4 remaja yang gigih memulai usaha.
Adalah Rian, Dita, Nadia dan Fadel, empat anak muda yang memilih berbisnis angkringan. Mereka masih muda, usianya saja baru 18-22 tahun tapi sudah punya jiwa usaha.
Meskipun dikelola secara autodidak tapi angkringan ini dijalankan dengan profesional. Setiap hari bahkan omzetnya mencapai Rp 1 juta. Untuk ukuran bisnis pemula, tentu angka ini menjanjikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalau dihitung secara kasar, rata-rata setiap bulan mereka mengantongi omzet hingga Rp 30 juta. Keren!
Bisnis angkringan ini terkesan sederhana tapi butuh keseriusan saat mengelolanya. Empat remaja asal Tebet Jakarta Selatan ini membuktikan bahwa di usia muda, mereka bisa sukses berdagang.
Sejak dibuka awal Januari 2021, kini angkringan Perdapa sudah memiliki pelanggan tetap. Bahkan YouTuber dan seleb TikTok pun kerap mampir ke angkringan ini untuk makan sekaligus membuat konten review.
Suka duka pernah dilalui namun mereka tak patah semangat. Seperti apa kisah pengalaman remaja pemilik angkringan Perdapa?
1. Ide awal
![]() |
Ide untuk membuka angkringan ini dimulai secara tidak sengaja. Saat itu Rian dan teman-temannya tengah ngobrol santai sambil nongkrong. Tiba-tiba ada obrolan untuk membuat bisnis angkringan sebagai tempat nongkrong sekaligus menghasilkan.
"Awalnya kita ngobrol-ngobrol aja, gimana kalau kita buka angkringan. Kan menghasilkan, daripada kita nongkrong doang," ujar Rian yang masih berusia 18 tahun ini kepada Detikcom (16/9).
Bak gayung bersambut, beberapa teman Rian mengiyakan ide ini. Akhirnya mereka mematangkan konsep untuk membuka angkringan. Sekaligus mencari tempat dan nama untuk angkringan mereka.
Sampai terpilih nama Angkringan Perdapa yang diambil dari nama Taman Perdapa dekat lokasi angkringan ini berada.
2. Modal pinjam dari kakak
Untuk memulai angkringan ini, Rian dan teman-temannya meminjam uang dari kakaknya sebagai modal. Saat itu mereka meminjam Rp 4 juta untuk dibelikan gerobak angkringan, alat masak, alat makan dan sewa tempat jualan.
Dengan modal ini mereka berusaha menjual makanan angkringan sebanyak mungkin agar cepat balik modal. Bahkan di awal usaha, mereka rela tidak mendapatkan uang lelah demi memutar modal usaha.
Benar saja, belum satu bulan angkringan ini berjalan mereka sudah berhasil balik modal. Uang yang dipinjam ini sudah dikembalikan ke kakaknya. Bahkan kini penghasilan dari angkringan bisa untuk melengkapi tempat jualan mereka agar lebih nyaman.
![]() |
3. Belajar masak dari YouTube
Karena dimulai secara otodidak, awalnya para remaja ini mengandalkan sate dan makanan dengan cara membeli. Ada penjual yang khusus menyediakan menu angkringan untuk dijual kembali.
Lambat laun mereka mulai belajar memasak. Dita, gadis berdarah Minang ini yang kemudian mencoba memasak menu angkringan. "Yang masak saya sendiri, nanti yang nusukin sate dibantu sama yang lain. Belajarnya dari YouTube aja," kata Dita.
Kini semua menu makanan yang ada di angkringan dimasak sendiri, dengan demikian keuntungan yang didapat lebih banyak dan rasa makanan lebih terjamin.
4. Sehari habis ratusan tusuk sate
Di sini ada lebih dari 15 varian sate angkringan mulai dari sate usus, ati ampela, bakso, sosis, telur puyuh, ceker ayam, bakso ikan dan lain sebagainya. Selain itu juga ada nasi kucing isi ikan teri dan tempe orek.
Ada juga menu gorengan seperti tempe dan tahu goreng. Setiap menu ini dibanderol dengan harga terjangkau mulai dari Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu.
Dalam sehari Rian dan Dita mengaku bisa menghabiskan ratusan tusuk sate. "Pernah kita buka jam 7 (malam) tapi jam 8 sudah habis. Kita nggak mau banyak-banyak, supaya habis terus jadi selalu dimasak baru besoknya," kata Dita.
5. Omzet Rp 1 juta tiap hari
Selama berjualan angkringan ini, Rian mengaku omzetnya berbeda-beda. Tapi rata-rata dalam sehari bisa mendapatkan Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta.
Keuntungan dari angkringan ini digunakan untuk menambah modal lagi. Empat remaja ini berharap angkringannya bisa tambah laris dan ramai.
Simak Video "Kopi Kethip, Kebun Angker yang Disulap Jadi Angkringan"
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/odi)