Tanam Semangka Langka Abad 20, Blogger Ini Kecewa Rasa Buahnya Tidak Enak

Tanam Semangka Langka Abad 20, Blogger Ini Kecewa Rasa Buahnya Tidak Enak

Sonia Basoni - detikFood
Kamis, 16 Sep 2021 11:00 WIB
Tanam Semangka Langka Abad 20, Blogger Ini Kecewa Rasa Buahnya Tidak Enak
Foto: Sina Weibo/Reddit
Jakarta -

Hobi bercocok tanam, blogger asal China ini penasaran tanam biji semangka langka yang varietasnya sudah ada sejak abad ke-20. Tapi ia kecewa dengan rasa buah yang ternyata tidak enak.

Salah satu blogger ternama asal China, bernama SeedHunter populer di situs Sina Weibo dan sering membagikan kisah serta pengalamannya bercocok tanam. Kontennya yang unik ini mampu membuatnya memiliki banyak followers dan cukup terkenal di China.

Baru-baru ini SeedHunter mengunggah eksperimennya menanam bibit semangka langka, yang varietasnya ditemukan sejak abad ke-20 silam. Ketika dipanen, ia cukup terkejut dengan ukuran semangka yang jauh lebih besar dibandingkan semangka modern pada umumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari GlobalTimes (15/09), SeedHunter menjelaskan, bahwa semangka ini dikenal dengan nama Stone Mountain. Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1923 oleh perusahaan bibit Hastings Seed Company, asal Atlanta, Georgia, Amerika.

Baca Juga: Dari Semangka hingga Kari, Ini 10 Makanan di Dunia Berharga Fantastis

ADVERTISEMENT
Tanam Semangka Langka Abad 20, Blogger Ini Kecewa Rasa Buahnya Tidak EnakTanam Semangka Langka Abad 20, Blogger Ini Kecewa Rasa Buahnya Tidak Enak Foto: Sina Weibo/Reddit

Pada eranya, semangka Stone Mountain ini sangat populer bahkan menjadi salah satu semangka yang paling laris di pasaran dari tahun 1930 hingga 1940.

Sayangnya popularitas semangka jumbo ini tak bertahan lama, buah ini semakin sulit ditemukan bahkan sudah diambang kepunahan karena munculnya jenis semangka hibrida yang diproduksi secara massal.

Meski cukup sulit mendapatkan bibit Stone Mountain, tapi SeedHunter berhasil mendapatkan bibit semangka ini dari kolektor bibit lainnya, bernama Rodger Winn. Setelah itu ia langsung menanam dan merawat semangka ini hingga panen.

Ketika dipanen ukuran semangka ini beratnya mencapai 30 kg. Bagian yang paling tebal bukan berasal dari buahnya, melainkan dari kulit semangka yang beratnya sekitar 20 kg.

Tapi ketika ia membelah buah semangka itu, warna buahnya sedikit pucat. Kemudian rasanya ternyata tidak terlalu manis, dan menurutnya tidak seenak semangka yang biasa dia makan.

Bahkan semangka langka dari abad 20 ini tak disentuh oleh babi yang dipeliharanya di sekitar kebun.

Agricultural industry of watermelon cultivation in greenhousesKebun semangka. Foto: iStock

"Aroma dari buah semangka ini sangat kuat dan menyengat. Tekstur daging buahnya sangat tebal, seratnya juga banyak tapi tidak manis," ungkap SeedHunter.

"Saya makan buahnya dua suap, sehabis itu saya kasih sisanya ke babi yang saya ternak. Tapi mereka saja tidak mau memakan buah ini," lanjutnya.

Meski tidak enak, tapi semangka Stone Mountain ini berhasil menarik perhatian netizen China. Banyak yang penasaran ingin mencicipnya, ada juga yang menganalisa bahwa Stone Mountain ini kemungkinan sudah ada sejak abad 19.

"Walau rasanya tidak terlalu manis tapi saya tetap ingin mencobanya!" komen salah satu netizen.

"Semangkanya tampak mahal, pasti sulit untuk mendapatkan bibit dari semangka langka ini," sambung netizen lainnya.

"Kemungkinan besar Stone Mountain dan jenis semangka lainnya sudah ada sejak abad 19. Dilihat dari beberapa lukisan kuno, yang sudah ada gambar irisan semangka tipis yang tampak berair dan lezat," pungkas netizen.

Selain semangka Stone Mountain, banyak juga jenis semangka hingga melon mahal yang harganya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah jika dilelang.

Baca Juga: Mewah! Ini 5 Buah Termahal di Jepang, Ada yang Mencapai Rp 672 Juta




(sob/odi)

Hide Ads