Pengungsi Afghanistan ke Inggris, Resto Ini Bagikan 600 Porsi Makanan

Pengungsi Afghanistan datang ke Inggris karena konfliknya bersama kelompok Taliban belum usai. Restoran Palestina yang ada di Inggris membagikan 600 porsi makanan untuk para pengungsi tersebut.

Konflik antara Afghanistan dan kelompok Taliban belum juga usai. Kasusnya malah makin pelik dan membuat masyarakat Afghanistan kabur ke negara lain, salah satunya datang ke Inggris.

Dilansir dari iNews UK, sekitar 600 pengungsi asal Afghanistan sampai di Inggris pada 27 Agustus 2021 lalu. Melihat tibanya para pengungsi asal Afghanistan itu membuat seorang pemilik restoran khas Palestina tergerak hatinya untuk membagikan makanan gratis.

Baca Juga: Sisca Kohl Masak Kerang Geoduck yang Bentuknya Mirip Mr. P, Ini Faktanya

Restoran Palestina di Inggris Bagikan 600 Porsi Makanan untuk Pengungsi Afghanistan Foto: Josh Barrie/i.news.co.uk

Ali Yousef salah satu pemilik restoran Palestina Baity di Didsbury, Inggris, tampak menyumbangkan makanan untuk para pengungsi tersebut. Ali Yousef juga bekerja sama dengan badan amal Islamic Relief di Inggris untuk membagikan makanan gratis tersebut.

Yousef mengatakan kalau ia menyediakan 300 porsi makanan pada Rabu malam (26/8). Namun, ia melipatgandakan jumlahnya karena diperlukan dalam 24 jam kemudian menjadi 600 porsi makanan.

Makanan yang diberikan pada 600 pengungsi Afghanistan di Inggris itu berupa satu paket berisikan nasi dan ayam panggang yang dibumbui safron, jintan, serta rempah lainnya. Ada juga hidangan pelengkap berupa kacang yang dimasak dengan bumbu mentega.

Yousef mengatakan kalau ia dan sang istri Aisha merasa berkewajiban untuk membantu para pengungsi tersebut. Pasalnya, ia dan keluarganya pernah menjadi pengungsi akibat perang beberapa tahun lalu.

ilustrasi pengungsi Afghanistan (AP Photo/Andrea Comas) Foto: AP/Andrea Comas

Baca Juga: Pria Ini Rajin Unggah Video Babi Peliharaannya Sebelum Disembelih untuk Dimakan

"Kami mengeluarkan uang sendiri untuk membagikan makanan ini. Hal ini kami lakukan juga tidak ada hubungannya dengan politik atau institusional," ujar Ali Yousef.

"Saya ini orang Palestina dan keluarga saya meninggalkan Kuwait ketika Saddam Hussain menyerbu pada 1990-an. Kami mengungsi di Inggris dan merasa memiliki pengalaman tersebut. Karena sangat dekat dengan rumah, saya juga merasa memiliki kewajiban untuk membantu mereka yang menderita sekarang," cerita Yousef.

Sampai saat ini diketahui kalau pengungsi Afghanistan ini mengunjungi beberapa negara setelah Taliban berkuasa. Seperti Pakistan, Iran, Turki, Inggris, Amerika Serikat, hingga Prancis.

Baca Juga: Afghanistan Punya Beragam Jajanan Kaki Lima yang Enak dan Murah