Bocah ini punya kebiasaan makan 100 nugget dalam seminggu. Diundang ke sebuah acara TV dan diceramahi soal diabetes, ia memutuskan untuk bangkit menyudahi fobia makanannya.
Selera makan seseorang memang sangat dipengaruhi oleh kebiasaan makannya sejak kecil. Beberapa orang bahkan hanya mau makan makanan yang memang telah dikonsumsi sejak kecil dan menghindari makanan yang lain.
Tentunya ini akan sangat berbahaya, terlebih jika makanan yang dikonsumsi merupakan makanan yang tidak sehat. Konsumsi makanan yang nutrisinya tidak seimbang dalam jumlah banyak juga akan meningkatkan risiko penyakit kronis di masa mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena alasan inilah, anak kecil sangat disarankan untuk mencicipi berbagai makanan yang bisa diberikan oleh orang tuanya. Tujuannya untuk mencegah anak menjadi pemilih terhadap makanan atau bahkan mengalami fobia makanan yang kerap terjadi.
![]() |
Mengutip Daily Star (22/8), seorang remaja bernama David menjadi salah satu pengidap fobia makanan. Sejak kecil hingga berusia 18 tahun ia hanya mau makan nugget ayam dan tidak mengonsumsi makanan lainnya.
Menurut keterangan David, ia bahkan mampu menghabiskan lebih dari 100 nugget ayam dalam seminggu. David mengakui bahwa dirinya sangat pemilih untuk makanan bahkan ia benar-benar tidak menginginkan makanan lain selain nugget.
Baca juga: Melahap 32 Ribu 'Big Mac' Selama 22 Tahun, Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia
"Dahulu aku sangat pemilih saat makan. Saat aku masih kecil, aku hanya mau mengonsumsi beberapa jenis nugget saja," kata David.
Beranjak besar David baru berani untuk mencoba makanan-makanan lainnya. Tetapi tetap saja ia tidak merasakan kenikmatan saat makan selain makan nugget.
"Tetapi saat aku bertumbuh besar aku mulai mencicip dan mengonsumsi berbagai makanan seperti chicken goujons dan chicken dippers. Sesekali aku juga makan sosis dan garlic bread, tetapi yang aku rasakan hanya sekadar makan untuk tetap hidup," kata David.
![]() |
Kemudian suatu hari David bertemu dengan salah seorang pegawai televisi. Co Durham, asal Darlington, mengajak David untuk bergabung dalam acara televisi berjudul Extreme Food Phobics.
Tidak disangka, melalui acara televisi tersebut justru menjadi titik balik hidup David untuk mulai hidup normal. David dipertemukan dengan dokter yang memberitahunya tentang bahaya yang akan ia rasakan jika tidak mengubah pola makannya.
dr. Ranj Singh menjadi dokter sekaligus pembawa acara dalam acara televisi tersebut. Beliau mengingatkan pada David bahwa nugget mengandung garam yang sangat tinggi dan dapat meningkatkan risiko tubuh David untuk mengalami diabetes tipe 2.
Mendengar perkataan dari dr. Ranj Singh, pikiran David menjadi terbuka. Ia kemudian sadar bahwa secepatnya pola makannya harus diubah.
"Aku telah diperingatkan bahwa nugget tinggi akan garam, jadi mereka akan dicerna dengan lambat dan dapat menyebabkan diabetes tipe 2. Hal itu benar-benar membuka mataku. Rasanya seperti alarm bangun tidur," kata David.
Sejak menghadiri cara tersebut kini David telah berhasil memperbaiki pola makannya. Ia juga mengaku bahwa saat ini ia mulai bisa mengonsumsi makanan dengan lebih variatif lagi.
Baca juga: Kacau! Selama Puluhan Tahun Orang-orang Ini Hanya Makan Junk Food Saja
(dfl/adr)