5 Sajian Tahun Baru Islam yang Penuh Makna, Bubur Suro hingga Ayam Ingkung

5 Sajian Tahun Baru Islam yang Penuh Makna, Bubur Suro hingga Ayam Ingkung

Devi Setya - detikFood
Rabu, 11 Agu 2021 14:00 WIB
Jokowi makan ayam ingkung
Foto: iStock
Jakarta -

Dalam perayaan Tahun Baru Islam, umat muslim di beberapa daerah membuat makanan khas. Ada bubur suro, ayam ingkung hingga kue apem yang penuh makna.

Tahun Baru Islam 1 Muharram atau 1 Suro diisi dengan doa dan pengharapan agar kehidupan semakin lebih baik. Di Indonesia, ada tradisi yang selalu dilakukan saat merayakan momen Tahun Baru Islam. Salah satunya melibatkan makanan sebagai simbol tradisi penuh makna.

Bagi masyarakat Jawa, kurang lengkap rasanya kalau merayakan Tahun Baru Islam tanpa menghadirkan bubur Suro. Bubur penuh makna ini hanya dibuat saat Tahun Baru Islam atau dikenal juga dengan sebutan Suro.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan sekedar bubur nasi biasa, bubur ini punya filosofi mendalam baik dari buburnya maupun lauk pelengkapnya. Selain bubur Suro, ada juga masyarakat yang menghadirkan ayam ingkung, kue apem hingga bubur tujuh macam milik masyarakat Bugis.

Berikut ini 5 sajian Tahun Baru Islam yang penuh makna:

1. Bubur Suro

5 Fakta Menarik Bubur Suro untuk Merayakan Tahun Baru Islam5 Sajian Tahun Baru Islam yang Penuh Makna, Bubur Suro hingga Ayam Ingkung Foto: detikcom


Masyarakat di beberapa daerah tak pernah absen membuat dan menyajikan bubur Suro saat Tahun Baru Islam. Beberapa masyarakat Jawa hingga Sumatera seperti Tuban, Madura, Cirebon, Jogja, Semarang hingga Aceh

ADVERTISEMENT

Sajian bubur Suro merupakan lambang rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas berkah dan rezeki yang diperoleh. Bubur Suro terdiri dari bubur nasi yang disajikan dengan berbagai lauk pelengkap. Tidak ada pakem khusus untuk bubur Suro karena beberapa daerah memiliki varian berbeda untuk bubur Suro.

Biasanya bubur suro disajikan dengan berbagai pelengkap, seperti telur, aneka jenis kacang, telur dan serundeng kelapa. Setiap komposisi bubur Suro memiliki makna, seperti bubur nasi yang melambangkan kesucian.

Kedelai hitam yang menjadi topping melambangkan watak yang setia dan berbuat baik dengan menaati anjuran sesepuh. Sementara ada juga tujuh macam kacang melambangkan jumlah hari dalam seminggu.

Telur ayam kampung melambangkan hidup bermasyarakat. Serundeng kelapa melambangkan filosofi pohon kelapa yang setiap bagiannya memiliki makna dan berguna. Harapannya agar manusia bisa beradaptasi dan berguna bagi masyarakat

2. Ayam ingkung


Ayam ingkung juga kerap dihadirkan oleh masyarakat Jawa saat merayakan Tahun Baru Islam, terutama di Jawa Barat. Ayam yang terbuat dari jenis ayam kampung ini diolah dalam keadaan utuh.

Ayam ingkung terbuat dari ayam kampung yang dimasak utuh bersama santan dan aneka bumbu rempah. Ayam ingkung berasal dari bahasa jawa kuno jinakung dan manekung yang artinya mengayomi. Ayam ingkung juga memiliki makna memanjatkan doa agar di tahun yang baru ini semakin baik lagi.

3. Kue Apem

Resep Apem Jawa5 Sajian Tahun Baru Islam yang Penuh Makna, Bubur Suro hingga Ayam Ingkung Foto: iStock


Kue manis tradisional juga ikut hadir dalam perayaan Tahun Baru Islam. Salah satunya kue apem yang tak pernah absen dibuat oleh masyarakat di Karanganyar, Jawa Tengah.

Kue apem terbuat dari tepung beras, santan dan gula. Kue ini dimasak menggunakan cetakan khusus tanah liat sehingga berbentuk bundar. Tekturnya empuk dan rasanya gurih manis.


Di Karanganyar, ada tradisi Wahyu Kliyu yakni melemparkan kue apem ke tikar yang dilapisi daun pisang. Tradisi Wahyu Kliyu tersebut dianggap jadi simbol memohon anugerah kepada Tuhan.

4. Bubur merah putih

Bubur merah putih sering hadir dalam berbagai tradisi, termasuk ketika Tahun Baru Islam. Bubur merah putih menjadi simbol yang melambangkan dimulainya kehidupan atau awal yang baru.

Warna merah dan putih pada bubur merah putih memiliki makna berbeda. Warna merah pada bubur merah putih merupakan simbol indung telur, sementara warna putih pada bubur merah putih adalah simbol dari sperma.

5. Bubur tujuh macam

Bubur tujuh rupa atau bella pitunrupa populer jadi sajian Tahun Baru Islam di Sulawesi Utara. Berbeda dengan sajian lain yang dihidangkan ketika tanggal 1 Muharram maka bubur tujuh rupa ini disajikan saat tanggal 10 Muharram.

Sesuai dengan namanya, bubur ini dibuat dari tujuh macam hasil bumi seperti jagung, pisang, nangka, beras ketan putih, beras biasa, kacang hijau, dan labu.

Penggunaan tujuh bahan jadi simbol jumlah hari dalam seminggu. Penggunaan bahan ini juga menjadi simbol kemakmuran dan limpahan rezeki untuk setiap hari selama setahun ke depan.

Halaman 4 dari 3


Simak Video "Video: Tradisi Bagi-bagi Bubur Suro untuk Buka Puasa di Palembang"
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/odi)

Hide Ads