Cita-citanya gagal menjadi tentara tak membuat pria bernama Nanang Yusuf ini patah semangat. Kini ia justru sukses menjadi petani belimbing dengan hasil memuaskan.
Nanang Yusuf kini dikenal sebagai seorang petani belimbing. Pria asal Depok ini awalnya adalah sosok yang memiliki cita-cita menjadi tentara agar bisa mengabdi untuk negara. Namun keinginannya tersebut gagal.
Hal itu tidak mematahkan semangat untuk menjadi sosok yang bisa berbakti untuk negeri. Menurut Nanang, bertani juga jadi cara lain untuk berbakti pada negeri, tidak hanya menjadi tentara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Saya cita-cita mau jadi tentara tapi gagal. Alhamdulillah saya ditunjukkan menjadi petani belimbing. Tenyata bertani juga jadi bagian untuk berbakti untuk negeri kita, bukan hanya tni polri," kata Nanang dalam video yang ditayangkan di channel Youtube Kementerian Pertanian Republik Indonesia (23/6).
Belimbing yang dikembangkan oleh Nanang ini adalah jenis belimbing dewa. Awalnya bibit belimbing dewa ini diberikan oleh Kementerian Pertanian untuk warga Depok.
Kini bibit belimbing tersebut sudah besar dan mampu menghasilkan buah yang berlimpah. Keterbatasan lahan untuk menanam belimbing tak menjadi kendala. Nanang justru memutar otak untuk mencari trik agar pohon belimbingnya bisa menghasilkan banyak buah.
Caranya ini berhasil, satu pohon belimbing bisa menghasilkan hingga 3000 buah dalam sekali panen. Ia tak sendiri, Nanang membentuk kelompok tani agar bisa bekerjasama dengan para petani belimbing lainnya.
Lewat kelompok tani ini Nanang bisa memenuhi permintaan pasar. Perhari 1 ton minimal. pernah ada sampe 2 ton per hari, jadi kita kumpulin belimbing dari para petani sebelum didistribusi ke pasar," ujar Nanang.
Kebun belimbing ini juga membuka lapangan pekerjaan baru bagi petani muda. Mereka yang baru lulus sekolah dan belum mendapat pekerjaan bisa membantu Nanang di kebunnya. Pekerjaannya adalah membungkus belimbing, memanen hingga menyiapkan belimbing yang akan dibawa ke pasar.
![]() |
Omset dari belimbing ini pun tak main-main. Setiap bulannya kelompok tani Nanang ini bisa menghasilkan minimal Rp 450 juta.
Meskipun cita-citanya menjadi tentara harus kandas, tapi Nanang mengaku bahagia melakoni pekerjaannya sebagai petani. Ia bahkan berusaha menanam satu pohon setiap hari untuk masa depan.
"Kalau saya punya sebuah filosofi bawasannya mari menanam satu pohon buah atau apapun dalam satu hari, maka jika kita masih punya umur kita akan merasakan hasil dari apa yang kita tanam dan jika tidak maka hasil tanaman kita itu untuk anak dan cucu kita nanti." pungkas Nanang.
(dvs/odi)