4 Fakta Marus, Darah Hewan Kukus yang Tak Lazim Dikonsumsi di Indonesia

4 Fakta Marus, Darah Hewan Kukus yang Tak Lazim Dikonsumsi di Indonesia

Yenny Mustika Sari - detikFood
Sabtu, 31 Jul 2021 16:02 WIB
7 Makanan dari Darah Hewan, Ada Bubur hingga Sup Darah!
Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Ternyata banyak makanan tak lazim di Indonesia, salah satunya marus. Makanan ini berasal dari darah hewan yang dikukus dengan tampilan mirip seperti hati sapi.

Indonesia sangat kaya akan ragam makanannya. Tak hanya yang diakui kelezatannya, tapi banyak juga makanan yang tak lazim dikonsumsi.

Salah satunya adalah marus atau sering juga disebut sebagai saren dan dideh. Makanan ini terbuat dari darah hewan. Sekilas tampilannya mirip seperti hati sapi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa daerah di Indonesia, masih banyak yang mengonsumsi marus. Padahal, makanan ini terbilang menjijikkan dan haram untuk disantap.

Baca Juga: Makan 20 Menit di Warung Pecel Lele, Walkot Bogor: Kayak Kesiangan Sahur!

ADVERTISEMENT

Berikut 4 fakta marus yang tak lazim di Indonesia dari berbagai sumber.

1. Berasal dari Darah Hewan Apa?

7 Makanan dari Darah Hewan, Ada Bubur hingga Sup Darah!darah hewan atau marus Foto: Getty Images/iStockphoto/SamuelBrownNG

Marus atau saren atau dideh ini bersal dari darah hewan. Biasanya terbuat dari darah sapi atau babi yang disembelih. Di Pulau Jawa banyak yang menggunakan darah sapi atau darah ayam. Darah ini tak langsung disantap, melainkan dikukus terlebih dahulu agar bentuknya menjadi padat.

Darah sapi yang telah dikukus ini memiliki tampilan seperti hati sapi. Warnanya merah kecokelatan. Namun dari segi tekstur banyak yang mengatakan kalau marus lebih lembut dari hati sapi.

Tak hanya di Jawa, darah hewan juga biasa diolah oleh orang dari suku Batak. Mereka menggunakan darah babi yang biasa disebut gota.

2. Olahan Marus atau Saren

7 Makanan dari Darah Hewan, Ada Bubur hingga Sup Darah!darah hewan Foto: Getty Images/iStockphoto

Walaupun tak lazim, namun masih banyak marus atau saren yang diperjual-belikan. Biasanya marus ini ditawarkan dalam kondisi sudah dikukus dan dibungkus plastik.

Di beberapa daerah Jawa, marus kerap diolah menjadi pelengkap hidangan utama. Ada yang mengolah marus menjadi sate dan makanan berkuah. Ada juga yang mengolah marus mirip baceman untuk pelengkap gudeg, nasi pecel, atau nasi campur.

Beda lagi dengan darah babi atau gota yang biasa diolah jadi makanan di Sumatera Utara. Biasanya mereka mengolah gota menjadi campuran saksang babi.

Baca Juga: Ini Waktu Makan Nabi Muhammad SAW saat Sarapan hingga Makan Malam

3. Dipercaya Memiliki Beragam Manfaat

Sebagian orang yang mengonsumsi marus atau darah hewan ini percaya kalau makanan ekstrem ini memiliki beragam manfaat. Di antaranya berkhasiat untuk menambah darah sebagai obat anemia dan menambah vitalitas pria, seperti dikutip dari situs budaya-indonesia.org (5/8/2018).

Dilansir dari Health Line (2/4), darah hewan juga dipercaya memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, seperti iron. Namun disebutkan kalau asupannya terlalu banyak dapat membahayakan kesehatan.

4. Hukum Makan Marus

Cara Mengolah Hati Sapi yang Benardarah hewan Foto: iStock

Ada banyak kepercayaan dan agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Sebagian masyarakat tidak dilarang untuk mengonsumsinya, namun lain halnya dengan umat muslim yang diharamkan mengonsumsi darah hewan atau marus.

Larangan ini telah disebutkan dalam Al-Qur'an Surah Al-Maidah ayat 3 yang berbunyi:

"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala...." (QS. Al-Maidah: 3).

Menurut ayam tersebut, hukum mengonsumsi darah hewan adalah haram. Namun, ada darah yang tidak haram dimakan yaitu hati dan limpa.

Dari Ibnu Umar ra, Rasulullah bersabda, "Kami dihalalkan dua bangkai dan darah. Adapun dua bangkai tersebut adalah ikan dan belalang. Sedangkan dua darah tersebut adalah hati dan limpa." (HR. Ibnu Majah disahihkan oleh Syekh Al-Albani).

Baca Juga: 5 Fakta Kuliner Niko Al Hakim, Pernah Jajan Singkong Goreng Rp 187 Ribu

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(yms/odi)

Hide Ads