Tren merendam jamur dalam racikan teh tengah ramai diperbincangkan pengguna TikTok. Berikut fakta jamur scoby yang digunakan untuk membuat kombucha.
Sebuah jenis jamur tengah ramai diperbincangkan terutama pada media sosial TikTok. Jamur berukuran besar dan lebar ini ternyata digunakan untuk pembuatan kombucha.
Teh yang dihasilkan dari perendaman jamur scoby itu dikatakan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Banyak penelitian sederhana yang juga telah berhasil melihat manfaat dari kombucha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menghasilkan rasa asam yang unik, jamur scoby yang jadi bahan kombucha ini sebenarnya sudah ada sejak lama namun sebelumnya tidak sepopuler saat ini. Ternyata ada banyak hal yang penting diketahui sebelum mengonsumsi teh kombucha yang berasal dari fermentasi jamur scoby ini.
Berikut beberapa fakta jamur scoby dalam pembuatan kombucha yang telah dirangkum dari berbagai sumber:
![]() |
1. Scoby
Jamur scoby adalah culture yang digunakan dalam pembuatan kombucha. Nama scoby sendiri merupakan singkatan dari Symbiotic Culture of Bacteria and Yeasts. Scoby sebenarnya lebih tepat dikatakan sebagai kumpulan bakteri dan ragi dibandingkan sebagai sebuah jenis jamur.
Kandungan bakteri dan ragi yang ada dalam scoby ini kemudian akan menghasilkan mikroorganisme yang dapat memfermentasi cairan tempat ia hidup. Cairan yang paling sering digunakan sebagai tempat hidup scoby terbuat dari teh yang sangat manis yang kemudian setelah difermentasi akan disebut sebagai kombucha.
Scoby akan membentuk alkohol serta mengubah cairannya menjadi memiliki rasa asam yang menyehatkan untuk tubuh. Mikroorganisme yang hidup dalam scoby yaitu berupa Acetobacter xylinum serta beberapa ragi seperti Saccharomyces cerevisiae, Zygosaccharomyces bailii serta Candida sp.
Baca juga: EfekJungkookBTS, Penjualan TehKombucha Melonjak Tajam!
2. Kandungan Kombucha
Campuran larutan teh dan gula yang telah difermentasi oleh scoby ini kemudian disebut kombucha. Kombucha memiliki beragam kandungan yang sangat baik untuk kesehatan tubuh.
Fermentasi scoby dalam larutan teh menghasilkan kombucha yang mengandung berbagai zat seperti asam asetat, folat, asam amino esensial, vitamin B, vitamin C serta alkohol. Waktu pembuatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan kombucha ini sekitar 8 hingga 12 hari dengan suhu antara 18 sampai dengan 2 derajat celcius agar scoby bisa tumbuh dan berfermentasi dengan sangat baik.
Untuk membuat teh kombucha dibutuhkan 3 liter air yang dicampurkan dengan 21 sendok makan gula pasir. Uniknya, akibat hasil fermentasi dari scoby yang juga dimasukkan ke dalam teh, teh yang sangat manis ini mengandung kalori yang cukup rendah yaitu sekitar 60 kalori saja.
3. Manfaat Kombucha
![]() |
Akibat adanya proses fermentasi teh oleh scoby, kombucha mengandung antioksidan dan probiotik yang baik untuk pencernaan. Karena efek baiknya terhadap pencernaan, kombucha juga bisa menguatkan sistem imunitas, memerangi bakteri jahat penyebab infeksi, mengurangi peradangan bahkan hingga membantu proses pembuangan zat beracun pada organ hati.
Sebuah penelitian terhadap kombucha yang dilakukan pada hewan juga menunjukkan adanya efek pengendalian gula darah dengan konsumsi kombucha. Efek tersebut dianggap dapat mengurangi kadar gula darah sehingga konsumsi kombucha disarankan untuk penderita diabetes.
Karena kandungan antioksidannya yang tinggi, konsumsi kombucha juga dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik setelah diteliti di laboratorium. Akibatnya kandungan antioksidan dalam kombucha ini memiliki manfaat yang sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung dan ginjal.
4. Efek Samping Kombucha
Walaupun memiliki banyak manfaat, tetapi konsumsi kombucha juga cukup berisiko bagi orang dengan kondisi kesehatan tertentu. Kombucha dapat menimbulkan efek samping seperti sakit perut, infeksi hingga reaksi alergi.
Pada orang yang sehat sekalipun, kombucha bisa saja menimbulkan reaksi seperti alergi, permukaan kulit menguning, mual, muntah dan sakit kepala yang disebabkan oleh bakteri yang ada di dalam teh. Sedangkan pada orang yang memiliki permasalahan atau sensitif imunitasnya akan mengakibatkan efek yang lebih lanjut.
Bakteri yang hidup pada kombucha justru akan menyerang kekebalan tubuh pada orang yang memiliki masalah terkait imunitas misalnya seperti penyintas HIV/AIDS. Kombucha juga tidak disarankan untuk penderita diabetes karena dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah yang signifikan.
Kombucha juga harus dihindari bagi yang memiliki sindrom iritasi usus besar (IBS) atau pada saat diare. Hal tersebut diakibatkan oleh kandungan kafein yang terkandung di dalamnya yang dapat memperparah gejala yang akan ditimbulkan.
Baca juga: Meski Sehat, Kombucha Ternyata Bisa Merusak Enamel Gigi