Dalam ajaran Islam, umat muslim dilarang untuk makan dan minum dalam posisi berdiri. Ternyata jika dilihat dari sisi medis, hal ini berdampak bahaya bagi kesehatan.
Dikatakan dalam hadist riwayat muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa makan sambil berdiri itu lebih parah dan lebih jelek.
"Dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di mana beliau melarang seseorang minum sambil berdiri." Qotadah berkata bahwa mereka kala itu bertanya (pada Anas), "Bagaimana dengan makan (sambil berdiri)?" Anas menjawab, "Itu lebih parah dan lebih jelek." (HR. Muslim no. 2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tegasnya larangan ini bahkan sampai membuat Rasulullah SAW menyarankan untuk memuntahkan kembali makanan dan minuman yang dikonsumsi dalam keadaan berdiri.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah SAW juga bersabda bahwa jika seseorang secara tidak sengaja minum sambil berdiri, maka minuman yang sudah masuk mulut tersebut lebih baik segera dimuntahkan. "Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Apabila dia lupa maka hendaknya dia muntahkan." (HR. Muslim no. 2026)
Bukan tanpa alasan, makan dan minum sambil berdiri ternyata memberi dampak buruk pada kesehatan. Dari sisi medis, seseorang yang makan dan minum sambil berdiri lebih berisiko terkena gangguan pencernaan hingga mengalami kerusakan ginjal.
Berikut beberapa dampak buruk dari kebiasaan makan dan minum sambil berdiri:
1. Makan secara berlebihan
![]() |
Dilansir dari HealthLine (27/7) sebuah penelitian mengungkap makan sambil berdiri bisa membantu membakar kalori lebih banyak sehingga dianggap efektif menurunkan berat badan. Namun di sisi lain, makan sambil berdiri justru membuat orang cenderung mengasup makanan lebih banyak.
Ketika makan sambil berdiri, orang cenderung makan lebih cepat dan banyak. Berbeda dengan saat makan dalam keadaan duduk, orang makan lebih perlahan dan terkontrol.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa makan secara perlahan dapat mengurangi nafsu makan dan meningkatkan perasaan kenyang. Jadi makan sambil duduk membantu mengurangi resiko makan berlebih.
Simak juga 'Kata Ahli Gizi Soal Aturan Makan Dibatasi Hanya 20 Menit':
2. Kembung
Makan sambil berdiri juga memperbesar risiko perut kembung. Orang yang makan dengan cepat, sambil berdiri ataupun berjalan-jalan dapat membuat sistem pencernaan mengolah makanan 30 persen lebih cepat.
Bukannya baik, kondisi ini justru meningkatkan kemungkinan pencernaan yang buruk sehingga menyebabkan perut kembung. Ketika mengalami perut kembung, tentu saja akan terasa tidak nyaman.
![]() |
3. Tersedak
Ketika makan sambil berdiri, orang cenderung tergesa-gesa sehingga makan dengan durasi lebih cepat. Bukan efisiensi waktu, tapi hal ini justru memperbesar risiko tersedak.
Tersedak tidak bisa dianggap remeh, dalam kasus kecil memang tersedak bisa diatasi dengan cara minum. Namun tak sedikit kasus tersedak bisa berdampak kematian.
4. Mengganggu proses pencernaan makanan
Jika dikaitkan dengan gaya gravitasi, makan sambil berdiri ternyata membuat lambung lebih cepat mencerna makanan sehingga perut lebih cepat terasa kosong. Selain cepat merasa lapar, zat gizi yang dicerna juga tidak maksimal.
Dilansir dari Medical News Today (27/7) lambung menjadi tidak punya banyak waktu untuk memecah zat-zat makanan, sehingga nutrisi yang dicerna dan diserap oleh usus menjadi tidak maksimal. Ketika sistem pencernaan bekerja optimal dan perlahan maka nutrisi dalam makanan bisa diserap sepenuhnya oleh tubuh.
5. Berisiko merusak ginjal
Ketika proses penyerapan nutrisi terhambat maka efeknya akan mengakibatkan ginjal bekerja keras mengolah air untuk mendukung terjadinya proses penghancuran makanan dalam sistem pencernaan. Ginjal yang bekerja ekstra, apalagi secara terus menerus tentu akan membuatnya 'lelah'.
Jika makan sambil berdiri dilakukan terus menerus, bahkan setiap hari, bukan tidak mungkin ginjal akan mengalami masalah. Gangguan ginjal ini bisa dialami ketika ginjal iritasi dan kelelahan sehingga kinerjanya menurun.
(dvs/odi)