Dikenal dermawan, bos tol Jusuf Hamka membantu gratiskan kremasi jenazah COVID-19. Selain itu, ia juga sering membantu pedagang makanan kaki lima di masak PPKM.
Siapa yang tak kenal Jusuf Hamka? Ia dikenal sebagai pengusaha muslim sukses kenamaan di Indonesia. Selain itu, namanya juga dikenal sebagai bos jalan tol. Maka tak heran Jusuf Hamka hidup dengan serba kecukupan.
Namun, kekayaan yang dimilikinya tidak membuat Jusuf Hamka sombong. Pria kelahiran 1957 tersebut dikenal sebagai sosok muslim yang dermawan. Ia sering membantu siapa saja yang kesusahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti baru-baru ini, ia menggratiskan biaya kremasi jenazah COVID-19. Itu dilakukan karena banyak oknum-oknum yang memeras biaya kremasi dengan harga yang tidak masuk akal.
Buka hanya itu, di masa PPKM ia juga selalu membantu pedagang makanan dengan memborong semua makanan. Dengan begitu, pedagang dapat langsung pulang ke rumah tanpa mengalami kerugian.
Berikut 5 aksi Jusuf Hamka sebagai muslim yang suka tolong menolong:
1. Memborong Roti
![]() |
Dalam sebuah video yang diunggah di Instagramnya, Jusuf menceritakan pengalamannya bertemu penjual roti keliling. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 9malam, tetapi roti dagangan si penjual masih penuh.
Lebih mengejutkan lagi ketika mengetahui bahwa penjual roti tersebut adalah seorang wanita. Wanita tersebut berjualan menggantikan suaminya yang sedang sakit.
Jusuf Hamka pun langsung memborong sebanyak 50 roti tawar dan 30 roti cokelat. Awalnya wanita itu tak percaya, ia bahkan sampai mau sujud di kaki Jusuf Hamka tetapi ditahan oleh bos jalan tol.
"Saya katakan kalau berterima kasih jangan kepada dirinya melainkan kepada Allah SWT. Dan ini semua karena gerak Allah SWT, sehingga saya mendadak bisa kepengen berenti dan membeli dagangan ibu," ujar Jusuf.
Baca Juga: Salut! Bos Jalan Tol Jusuf Hamka Tak Gengsi Makan Bubur dan Soto Pinggir Jalan
2. Memborong Nasi Goreng
![]() |
Memborong roti bukan pertama kalinya dilakukan oleh Jusuf Hamka untuk membantu pedagang di masa PPKM. Sebelumnya ia juga pernah memborong nasi goreng dengan tujuan yang sama.
Diceritakan lewat Instagramnya, ia bersama dengan beberapa petugas meninjau para pedagang kaki lima untuk menaati aturan PPKM. Jusuf Hamka pun menemukan solusi untuk memborong nasi goreng dari seorang pedagang.
Lebih lanjut,JusufHamka menjelaskan bahwa makanan yang diborong tersebut kemudian dibagikan untuk kaumdhuafa atau fakir miskin di sekitar tempat berjualan nasi goreng.
3. Traktir Makan Orang di Warteg
![]() |
Bukan hanya di masa PPKM saja, Jusuf Hamka sering membantu banyak orang dalam kesehariannya. Beberapa waktu lalu ia pernah mentraktir makan banyak orang di sebuah warteg.
Momen tersebut dibagikan lewat Instagramnya. Dalam unggahan tersebut ia mengatakan bahwa saat itu ia mengunjungi warteg di kawasan Cikini untuk makan siang.
Momen itu bertepatan dengan momen lebaran tahun 2020. Penampilannya begitu sederhana saat makan di warteg. Bahkan ia juga memberikan makanan orang-orang yang saat itu sedang makan di warteg yang sama.
"Rata-rata sepiring nasi dengan 1 lauk dan 2 sayur harganya Rp 20.000. Sedangkan gaji mereka per hari Rp 60.000. Ingin rasanya membuka warung di situ untuk meringankan bebas pekerja di daerah itu," tulisnya.
4. Mentraktir Makan Bocah Penyemir Sepatu
![]() |
Jusuf Hamka juga pernah mentraktir tiga bocah yang berprofesi sebagai penyemir sepatu. Jusuf Hamka mengatakan bocah tersebut mengingatkan dirinya dengan seorang bocah penyemir sepatu yang pernah menolongnya dulu.
Jusuf langsung mengajak mereka makan seafood di sebuah warung tenda. Mereka berbincang tentang cita-cita, ternyata ketiga bocah penyemir sepatu tersebut memiliki cita-cita yang mulia.
Momen kebersamaan itu dibagikan olehJusufHamka lewatInstagramnya. Terlihat dalam foto, ia tampak memastikan ketiga bocah tersebut menikmati semua hidanganseafoodnya.
5. Pendiri Warung Nasi Kuning Harga Murah
![]() |
Jusuf Hamka pernah membantu sesama dengan mendirikan warung makan dengan harga murah meriah. Warung tersebut diberi nama Warung Nasi Kuning yang dibanderol seharga Rp 3.000.
Inspirasinya membangun warung tersebut berawal dari dirinya ingin berbagi bulan Ramadhan. Kemudian ia berpikir bahwa untuk berbagi tidak hanya di bulan Ramadhan saja.
Akhirnya ia pun terus mendirikan warung tersebut. Dipilihnya nasi kuning karena ia ingin bernostalgia dengan sang ibu. Dulu ia pernah membantu sang ibu jualan nasi kuning dengan harga yang sama.
Baca Juga: Dirikan Masjid Berdesain Oriental, Jusuf Hamka Ingin Rajut Kebhinekaan
(raf/odi)