Imbas Pandemi, Restoran Sukiyaki Berusia 140 Tahun Ini Tutup

Imbas Pandemi, Restoran Sukiyaki Berusia 140 Tahun Ini Tutup

Yenny Mustika Sari - detikFood
Jumat, 16 Jul 2021 15:35 WIB
Restoran Sukiyaki 140 Tahun Tutup Karena Pandemi
Foto: sora news
Jakarta -

Pandemi Covid-19 dunia masih berlanjut hingga membuat sebuah restoran sukiyaki di Jepang harus tutup. Padahal, restoran itu sudah berusia 140 tahun.

Pandemi Covid-19 menyebabkan kerugian di berbagai sektor, tak terkecuali bisnis restoran. Tak hanya restoran berskala kecil saja yang terkena imbasnya, tapi juga restoran legendaris sekalipun.

Satu persatu restoran legendaris berusia puluhan tahun hingga lebih dari seabad harus tutup. Di Sinapura, Amerika, Eropa, hingga restoran Jepang. Alasan utamanya biaya operasional tinggi sementara pengunjung turun dratis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Minum Kopi Perkecil Risiko Terpapar Covid-19, Apa Benar?

Dilansir dari Sora News (15/7), sebuah restoran sukiyaki terkenal di Asakusa, Tokyo, Jepang juga terkena imbasnya. Restoran bernama Asakusa Chinya ini bangkrut karena pandemi, padahal usianya sudah menginjak angka 140 tahun.

ADVERTISEMENT
Restoran Sukiyaki 140 Tahun Tutup Karena PandemiRestoran Sukiyaki 140 Tahun Tutup Karena Pandemi Foto: sora news

Restoran ini didirikan sepanjang masa periode Meiji pada tahun 1880. Saat itu popularitas sukiyaki meningkat, sehingga restoran ini hanya memfokuskan pada penjualan sukiyaki (hidangan sapi rebus) pada tahun 1903.

Sayangnya, restoran ini akan tutup secara pada bulan 15 Agustus 2021 mendatang. Hal ini disebabkan pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai. Area Asakusa yang dulu ramai dikunjungi turis kini sepi.

Chinya sangat sepi pengunjung saat ini. Padahal dulu, restoran ini ramai dikunjungi para pelanggan apalagi dari turis mancanegara. Karena lokasi Chinya yang dekat Kuil Sensoij yang merupakan tempat wisata terbesar di Tokyo.

Karena Jepang menutup pariwisata internasional, akhirnya tak ada turis yang datang. Warga Jepang juga banyak yang menghindari makan di luar hingga menyebabkan Chinya mengalami penurunan pelanggan yang parah.

Restoran Sukiyaki 140 Tahun Tutup Karena PandemiRestoran Sukiyaki 140 Tahun Tutup Karena Pandemi Foto: sora news

Baca Juga: 8 Istilah Makanan yang Terbuat dari Babi, Perlu Dicermati Muslim

Beberapa restoran di Jepang bisa bertahan karena menggunakan teknik lain dalam menawarkan makanan mereka. Kebanyakan beralih layanan pesan antar atau bisa dibawa pulang.

Namun, untuk restoran sukiyaki agak sulit menggunakan teknik tersebut. Pasalnya sukiyaki lebih enak disantap langsung daging selesai dimasak.

Restoran Sukiyaki 140 Tahun Tutup Karena PandemiRestoran Sukiyaki 140 Tahun Tutup Karena Pandemi Foto: sora news

"Sukiyaki intinya adalah makanan yang bisa memperpendek jarak antara pelanggan dan mendekatkan mereka," ucap pemilik generasi keenam Chinya, Fumihiko Sumiyoshi.

Penutupan Chinya ini tak hanya membuat sedih para pecinta kuliner, tetapi juga penggemar sejarah seni. Karena, Chinya memiliki interior yang artistik dengan menampilkan sejumlah lukisan klasik.

Baca Juga: Kacau! Beli Durian Online, Wanita Ini Malah Disangka PSK Oleh Penjual




(yms/odi)

Hide Ads