Kerugian akibat pandemi Covid-19 terjadi di berbagai sektor. Seorang ahli kecantikan ini pilih berjualan nasi lemak demi bisa melanjutkan hidupnya.
Pandemi Covid-19 yang melanda di banyak tempat menimbulkan kerugian yang tak terhitung lagi. Segala pembatasan yang bertujuan untuk mencegah penyebaran virus berdampak negatif bagi banyak sektor kehidupan.
Banyak pelaku bisnis yang terpaksa harus menutup usahanya karena sudah tidak mampu lagi untuk membiayai kebutuhan operasional dengan pendapatan yang minim. Tidak jarang beberapa pekerja pada sektor-sektor tertentu harus beralih profesi demi bisa menyambung hidup dan memenuhi kebutuhannya sehari-sehari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut juga diakui oleh seorang ahli kecantikan di Malaysia yang terpaksa harus meninggalkan karir yang telah digelutinya selama belasan tahun. Layanan spa tempat ia bekerja terpaksa tutup akibat pandemi sehingga semua pekerja di tempat tersebut terpaksa dirumahkan dan tidak lagi bisa bekerja.
![]() |
Dilansir melalui The Star (12/7) Christine Lim seorang ahli kecantikan yang telah bekerja 12 tahun di sebuah layanan spa terpaksa beralih profesi agar tetap dapat melanjutkan kehidupan keluarganya. Lim juga tidak pernah menyangka bahwa karirnya sebagai ahli kecantikan harus berakhir dan beralih menjadi penjual nasi lemak.
Baca juga: 5 Kisah Model Alih Profesi Jadi Penjual Mie Aceh hingga Gorengan
Lim mengatakan bahwa ia sama sekali belum pernah memiliki usaha berupa kedai makanan sebelumnya. Ini menjadi tantangan baru yang harus dijalani oleh Lim.
"Sejak awal pandemi tahun lalu, perusahaan suamiku mengalami kebangkrutan dan ia kehilangan pekerjaannya. Tempatku bekerja juga harus ditutup selama waktu yang tidak ditentukan sehingga kami sudah tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan keluarga," kata Lim.
Wanita berusia 39 tahun ini tetap tidak mau menyerah dengan keadaan. Hingga suatu hari ia mendapatkan ide untuk memulai bisnis barunya dalam bentuk kedai nasi lemak.
"Aku mendapatkan bantuan dari ibu mertuaku yang mengajarkan bagaimana cara memasak ayam goreng dan assam prawns. Kemudian aku berpikir untuk mengembangkannya bersama kedai nasi lemak yang banyak dibutuhkan orang," jelas Lim.
![]() |
Kedai nasi lemak Lim pertama kali buka di Sungai Pinang yang menjadi awal dari kehidupan Lim yang baru. Pada awal menjalankan bisnisnya tersebut Lim mengaku mengalami banyak kesulitan karena belum terbiasa dengan persiapan untuk sebuah kedai makanan.
Mendapat banyak komplain dari para pelanggannya sudah seperti makanan sehari-hari bagi Lim saat mengawali kedai nasi lemaknya. Ia mengatakan bahwa banyak sekali pelanggan yang kesal karena pelayanan Lim yang masih lama dalam menyiapkan nasi lemak pesanan pelanggan.
Butuh waktu yang cukup lama bagi seorang mantan ahli kecantikan bisa menyesuaikan diri untuk melayani pelanggan dalam membuat nasi lemak. Lama kelamaan Lim belajar banyak dari kegiatannya sehari-hari. Ia juga belajar dari seorang sahabatnya yang bernama Lisa yang telah lebih dahulu berjualan makanan khas Thailand.
"Kami benar-benar sangat bersyukur dapat menemukan cara baru untuk mendapatkan penghasilan. Walaupun nanti pandemi telah selesai, saya harap saya akan terus melanjutkan bisnis makanan kedai nasi lemak ini," kata Lim.
Baca juga: 5 Pilot Alih Profesi Jadi Penjual dan Pengantar Makanan Saat Pandemi
(dfl/adr)