Bakcang Berbentuk Segitiga, Ternyata Ada Filosofi di Baliknya

Bakcang Berbentuk Segitiga, Ternyata Ada Filosofi di Baliknya

Riska Fitria - detikFood
Minggu, 13 Jun 2021 11:00 WIB
Bakcang Berbentuk Segitiga, Ternyata Ada Filosofi di Baliknya
Foto: iStock
Jakarta -

Bakcang dikenal sebagai makanan yang dibungkus daun bambu berbentuk segitiga. Bakcang memiliki sejarah panjang mulai dari asal-usul hingga filosofi di baliknya.

Bakcang disebut juga zongzi, merupakan makanan tradisional khas Tionghoa yang terbuat dari beras atau ketan. Selain itu juga ada yang diisi dengan daging baru kemudian dibungkus daun bambu.

Makanan yang satu ini menjadi hidangan wajib dalam perayaan Hari Bakcang atau dikenal juga sebagai Festival Perahu Naga yang jatuh pada hari ke-5 bulan-5 dalam kalender lunar Tionghoa. Hal tersebut berkaitan dengan asal-usul terciptanya bakcang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ternyata terciptanya bakcang berkaitan erat dengan kejadian tragis. Dilansir dari berbagai sumber, berikut 4 fakta menarik tentang bakcang:

1. Berkaitan dengan Kisah Tragis

Bakcang Berbentuk Segitiga, Ternyata Ada Filosofi di BaliknyaBakcang Berbentuk Segitiga, Ternyata Ada Filosofi di Baliknya Foto: iStock

Sejarah terciptanya bakcang ada memiliki keterkaitan erat dengan seorang penyair terkenal dari Kerajaan Chu bernama Qu Yuan. Qu Yuan dikagumi karena sikap kepahlawanannya.

ADVERTISEMENT

Suatu hari, Qu Yuan gagal meyakinkan rajanya terhadap ancaman dari Kerjaan Qin. Hingga akhirnya Kerajaan Qin berhasil menaklukan ibukota Chu, Bai Qi pada 278 SM. Saat itu, Qu Yuan merasa sedih.

Karena itulah, Qu Yuan kemudian terjun ke dalam Sungai Miluo. Menurut legenda, masyarakat sekitar yang mengagumi sosok Qu Yuan membuang kantong-kantong beras ke dalam sungai untuk mencegah ikan-ikan memakan tubuh Qu Yuan.

Baca Juga : Ny Lena: Empuk Pulen Bacang Spesial dengan Isian Ayam Kuning Telur Asin

2. Asal-usul Bakcang

Bakcang Berbentuk Segitiga, Ternyata Ada Filosofi di BaliknyaBakcang Berbentuk Segitiga, Ternyata Ada Filosofi di Baliknya Foto: iStock

Dalam legenda menyebutkan bahwa kisah tragis yang dialami oleh Qu Yuan dianggap menjadi permulaan zongzi atau bakcang. Namun, sumber lain mengatakan bahwa bakcang sudah muncul berabad-abad sebelumnya.

Pada saat itu, masyarakat menyebut jiao shu atau nasi kukus yang dibungkus daun bambu. Kemudian pada masa dinasti Han Timur, masyarakat merendam nasi shu dengan rumput dan air abu.

Mereka menyebutnya dengan sebutan dumpling air alkali. Lalu, pada dinasti Jin,bakcang baru diresmikan sebagai makanan tradisional untuk menyambut festival perahu naga.

3. Jadi Santapan Wajib saat Festival Perahu Naga

Bakcang Berbentuk Segitiga, Ternyata Ada Filosofi di BaliknyaBakcang Berbentuk Segitiga, Ternyata Ada Filosofi di Baliknya Foto: iStock

Di Indonesia, festival perahu naga dikenal dengan sebutan Pe Cun. Kata tersebut berasal dari dialek Hokkian 'pa long chuan' yang berarti mendayung atau mengemudikan perahu naga.

Tradisi Pe Cun ini berasal dari cerita para nelayan yang mencari jenazah Qu Yuan di sungai Yu Luo dengan menaiki perahu naga. Kemudian juga diadakan lomba mendayung secara beregu.

Tradisi tersebut sudah sejak 478 SM - 221 SM hingga saat ini. Selain di Indonesia, tradisi ini juga dilakukan di Hongkong, Hunan, Taiwan, dan Amerika setiap tahunnya.

4. Filosofi Bentuk Bakcang

Bakcang Berbentuk Segitiga, Ternyata Ada Filosofi di BaliknyaBakcang Berbentuk Segitiga, Ternyata Ada Filosofi di Baliknya Foto: iStock

Bakcang dikenali dengan nasi dan isian yang dibungkus daun bambu. Bentuk akhirnya adalah segitiga. Masyarakat percaya bahwa ada makna yang mendalam di balik bentuk segitiganya.

Bakcang berbentuk segitiga dengan empat sudut. Empat sudut tersebut masing-masing mewakili sifat manusia, yakni zhi zu, gan en, shan jie, dan bao rong. Zhi zu artinya merasa puas dengan apa yang dimiliki.

Gan en memiliki arti bersyukur, shan jie artinya berpikiran positif dan bao rong yang artinya adalah merangkul. Keempat makna itu jua selaras dengan ajaran Buddha.

Baca Juga : Sejarah Bakcang Day, Berawal dari Tragisnya Kematian Pejabat Favorit China

(raf/odi)

Hide Ads