.webp)
Usaha para chef agar restorannya mendapat bintang Michelin tidaklah mudah. Vicky Lau berhasil menjadi chef wanita pertama dari Asia yang mengantongi dua bintang Michelin.
Jika pekerjaan memasak di rumah selalu dikaitkan dengan perempuan, tetapi untuk profesi chef justru lebih didominasi para lelaki. Persaingan pada tingkat chef profesional antara perempuan dan laki-laki tampaknya masih kurang seimbang.
Perbandingan jumlah antara chef laki-laki dengan chef perempuan pun masih sangat jauh persentasenya. Tetapi seorang chef perempuan asal Hong Kong mampu membuktikan keahliannya dan bersaing bersama chef profesional lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chef perempuan asal Hongkong ini mampu mendapatkan dua bintang penghargaan Michelin-Star (bintang Michelin) setelah kerja keras yang cukup panjang. Ia bahkan dinobatkan sebagai chef wanita pertama dari Asia yang memiliki dua bintang Michelin.
 Vicky Lau, Chef Wanita Asia Pertama yang Kantongi 2 Bintang Michelin Foto: Instagram.chefvickylau |
Dilansir melalui South China Morning Post (1/6) menyampingkan statusnya sebagai pemegang dua penghargaan bintang Michelin-Star, Vicky Lau mengatakan bahwa persaingan ini untuk meningkatkan kesetaraan gender pada profesi yang didominasi oleh pria ini. Namun, keberhasilannya menggenggam dua bintang Michelin-Star menjadi harapan baru untuk Vicky.
Vicky memulai karirnya sebagai chef profesional setelah ia berhasil mendirikan sebuah kafe kecil sejak lebih dari sepuluh tahun lalu. Selama itu Vicky fokus pada pengembangan kafe kecilnya untuk menjadi sebuah restoran besar yang menjadi perbincangan orang banyak.
Usaha Vicky ternyata tidak sia-sia. Kafe kecil ini telah berubah menjadi restoran yang menyajikan menu fusion Chinese-Europe. Restoran ini berhasil mendapatkan penghargaan dua bintang Michelin-Star di awal tahun 2021. Penghargaan tersebut diberikan karena baik restoran dan chefnya, yaitu Vicky Lau, menjadi perbincangan dan sangat dicari oleh banyak wisatawan.
Jika biasanya chef profesional yang telah mendapatkan penghargaan ini mengatakan bahwa penghargaan tersebut tidak terlalu banyak arti, berbeda dengan Vicky. Vicky Lau, 40, justru mengatakan bahwa awalnya penghargaan ini bukan yang ia inginkan di awal karirnya, namun lama kelamaan penghargaan Michelin-Star menjadi sebuah tujuan.
"Aku tidak masuk ke industri ini karena menginginkan semua perhargaan yang aku dapatkan sekarang. Tetapi lama kelamaan, ini menjadi sebuah tujuan," kata Vicky.
Baca juga: Ana Ros Raih Gelar Chef Wanita Terbaik Dunia Tahun 2017
Vicky juga mengatakan bahwa penghargaan dua bintang Michelin-Star yang ia dapatkan juga sangat berpengaruh untuk menginspirasi orang lainnya. Menurut Vicky, adanya penghargaan seperti ini akan sangat efektif untuk mendorong banyak orang masuk ke industri kuliner dan mengembangan kemampuannya karena termotivasi oleh penghargaan yang bisa didapatkan.
"Saya pikir itu (penghargaan Michelin-Star) benar-benar membuat pernyataan yang baik, karena penghargaan tersebut akan mendorong orang-orang yang ada di dalam industri kami (kuliner) untuk berupaya dan bekerja keras," kata Vicky.
Sebelumnya, Vicky merupakan seorang desainer grafis yang secara tiba-tiba berubah haluan di tengah-tengah karir yang ia jalankan. Vicky berhenti dari profesinya sebagai desainer grafis dan tanpa pikir panjang ia langsung pindah ke industri kuliner.
"Benar-benar tidak berpikir dua kali untuk menjadi seorang perempuan dan seorang chef," kata Vicky.
Vicky yang sebelumnya benar-benar tidak membayangkan bagaimana rasanya menjalankan profesi dalam industri kuliner justru merasa sangat beruntung. Vicky juga mengatakan bahwa ketidaktahuan adalah sebuah kebahagiaan untuk dirinya saat awal-awal menjalani karir sebagai seorang chef.
 Vicky Lau, Chef Wanita Asia Pertama yang Kantongi 2 Bintang Michelin Foto: Instagram.chefvickylau |
Vicky Lau memulai karirnya sebagai chef profesional setelah mengikuti berbagai banyak pelatihan di Cordon Bleu Bangkok. Ia bertemu banyak teman-teman perempuan yang ikut dalam pelatihan yang sama dan kemudian membuat Vicky termotivasi untuk serius dalam pilihan karirnya yang baru dan menjadi salah satu chef wanita yang sukses.
Ketika mulai memasuki dunia bisnis kuliner, sudut pandang Vicky berubah ketika mengetahui dunia bisnis kuliner justru didominasi oleh chef pria. Terutama pada restoran-restoran dan chef-chef yang berada di peringkat atas dan mendapatkan berbagai penghargaan bergengsi.
Saat ia pertama kali mendapatkan perhatian pada makanan yangdisajikannya, Vicky mulai menyadari rasa lelah untuk menjawab pertanyaan berkaitan dengan jeniskelaminnya. Hingga akhirnya kini Vicky justru menjadi role model bagi banyak wanita di luar sana yang berpikir untuk menjadi seorang chef profesional.
Kerja keras yang dilakukan oleh Vicky juga tidak lain untuk merangkul kenyataan bahwa kesuksesannya ini bisa juga terjadi pada banyak wanita di luar sana. Ia berharap dengan kerja keras dan penghargaan yang telah diperjuangkannya bisa menjadi motivasi dan dorongan untuk lebih banyak chef wanita yang akan menyusulnya.
"Sebenarnya ini menjadi salah satu motivasiku untuk pergi bekerja," kata Vicky.
Setelah Peggy Chan dan May Chow, kesuksesan Vicky dengan dua bintang Michelin-Star yang diraihnya menambah daftar panjang dan generasi baru bagi perempuan Asia yang sukses sebagai chef wanita dan pengusaha wanita dalam bidang kuliner.
 Vicky Lau, Chef Wanita Asia Pertama yang Kantongi 2 Bintang Michelin Foto: Instagram.chefvickylau |
Penghargaan kuliner secara global ini sudah sangat lama hanya didominasi oleh hidangan Barat dan chef laki-laki. Namun setelah mulai bermunculan chef wanita yang berbakat serta hidangan-hidangan asia yang terkenal, Michelin-Star mulai terlihat sebagai representatif dari industri kuliner dunia.
"Dunia kuliner adalah dunia yang didominasi oleh laki-laki, seperti yang banyak orang ketahui, tetapi juga membuat wanita berekspektasi memiliki kesempatan seperti laki-laki," ata Chan, selaku vegetarian Chef wanita pertama di Hong Kong.
Untuk meningkatkan kesetaraan gender dalam industri kuliner, Vicky juga menerapkan perbandingan 50:50 untuk para chef di restorannya. Sebanyak 50% dari total chef di restorannya diisi oleh para wanita bahkan mereka yang sudah berkeluarga dan memiliki anak. Vicky justru mempersilahkan siapapun yang hanya mementingkan egonya dalam menjalankan profesi sebagai chef di restorannya untuk keluar dan tidak kembali lagi.
Menurut Vicky, ego hanya bisa diungkapkan melalui hidangan yang disajikan. Vicky menganggap bahwa makanan yang dikreasikan dan disajikan pada sebuah piring merupakan pengungkapan ego dari masing-masing chef, baik pria maupun wanita. Vicky ingin memecahkan batas yang ada antara chef wanita dan pria di dalam industri kuliner dengan caranya sendiri.
Baca juga: 8 Chef Wanita yang Terkenal Cantik dan Seksi di Indonesia (1)
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN