Di Indonesia daun pisang kerap dijadikan alas dan pembungkus makanan. Ternyata secara ilmiah daun pisang memang baik digunakan untuk memasak. Ini alasannya!
Daun pisang merupakan salah satu bahan penting dalam memasak di Indonesia dan negara Asia lainnya. Biasanya dijadikan alas untuk makanan dan pembungkus.
Daun pisang sebagai alat pembungkus yang umum di Indonesia. Biasanya daun pisang digunakan untuk membungkus lontong, lemper, pepes, lemang, hingga bongko. Makanan-makanan ini biasanya diolah dengan cara direbus, kukus, hingga panggang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca Juga: Selain Daun Pisang, Ini 5 Jenis Daun untuk Pembungkus Makanan
Daun pisang juga sering dijadikan alas makanan, seperti nasi liwet, pecel sayur, nasi krawu, nasi gudeg, dan lainnya. Penggunaan daun pisang sebagai pembungkus dan alas makan karena aromanya bisa membuat rasa makanan jadi lebih nikmat.
Dilansir dari Mashed (13/5), fungsi daun pisang dalam makanan mirip dengan alumunium foil yang juga biasa digunakan untuk membungkus makanan. Alumunium foil juga aman digunakan untuk memanggang makanan.
![]() |
Menurut situs My Recipe, penggunaan daun pisang untuk mengukus makanan juga setanding dengan teknis Perancis bernama 'en papillote'. Yaitu teknik mengkus makanan dengan kertas pembungkus perkamen atau alumunium foil. Ini dikarenakan daun pisang teksurnya lembut dan mudah dilipat untuk mengukus.
Situs Happy Belly Fish menjelaskan kalau daun pisang juga bisa membantu melindungi makanan dari api langsung di panggangan. Selain itu rasa yang dihasilkan juga lebih lembut dan terasa aroma smokey (bakaran).
![]() |
Selain untuk aromatik makanan, daun pisang juga memiliki manfaat sehat. Dilansir dari India Times, daun pisang mengandung antioksidan dan polifenol yang baik untuk kesehatan. Daun pisang juga memiliki sifat antibakteria yang menjadikannya sebagai pilihan terbaik untuk menghindari keracunan makanan.
Bahkan di India daun pisang dianggap suci. Daun pisang dianggap sebagai tanda keberuntungan dan sering dihadirkan dalam persembahan Hindu, seperti dikutip dari NDTV Food.
Baca Juga: Daun Pisang Dibanderol Rp 800 Ribu, Netizen Rebutan Jualan di Jepang
(yms/adr)