Pada penelitian ini didapatkan data yang terkumpul dari 17 kolom berbeda dengan subjek sebanyak 42.466 orang yang dilakukan selama 16 tahun. Selama penelitian ini berlangsung, sebanyak 15.720 partisipan meninggal saat periode penelitian.
Saat para peneliti menggali lebih dalam terkait risiko kematian dari berbagai penyebab, sebuah hasil mengejutkan telah didapatkan. Partisipan yang memiliki kadar Epa Dha yang lebih tinggi dibandingkan partisipan lainnya secara signifikan pada statistik memiliki risiko kematian yang lebih rendah sebanyak 13%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Asam lemak omega-3 juga ditemukan sangat penting untuk regenerasi sel-sel tubuh. Tiga penyebab utama yang didapatkan dari hasil penelitian tersebut adalah penyakit kardiovaskular, kanker serta komplikasi penyakit. Saat dibandingkan antara para subjek berdasarkan kadar EPA DHA dalam darahnya, partisipan dengan kadar tertinggi cenderung mengalami risiko dari ketiga penyakit tersebut sebanyak 15% sedangkan pada partisipan dengan kadar EPA DHA rendah mengalami penurunan risiko sebanyak 11%.
Pada sebuah jurnal lainnya, penulisnya juga mengatakan bahwa makanan yang mengandung omega 3 tinggi diketahui memiliki manfaat yang berdampak pada kesehatan secara keseluruhan. Bukan hanya bermanfaat baik untuk kesehatan jantung, asam lemak omega 3 juga diketahui dapat memperlambat penuaan.
"Sejak semua analisis ini disesuaikan secara spesifik dan faktor-faktor medis, kami percaya bahwa data ini cukup kuat untuk dijadikan pedonman dalam jangka waktu yang panjang. Memiliki kadar omega 3 dalam darah yang tinggi dapat membantu menjaga kesehatan secara menyeluruh yang lebih baik," kata Dr. Haris selaku penemu Fatty Acid Research Institute.
![]() |
Dr. Haris juga mengembangkan omega 3 sebagai penilaian objektif untuk 17 tahun ke depan melalui kadar omega 3 yang ada dalam tubuh. Menilai kadar omega 3 yang ada pada membran sel darah merah dikatakan dapat menggambarkan secara akurat konsumsi omega 3 dalam 4 hingga 6 bulan terakhir.
Penelitian terkait omega 3 ini bukan penelitian yang jarang dilakukan. Bahkan hingga saat ini telah ada lebih dari 200 penelitian yang masih berusaha menggali lebih dalam terkait efek dan manfaat dari makanan yang mengandung omega 3 tinggi.
Perlu diketahui bahwa makanan yang mengandung omega 3 tinggi ini sebenarnya banyak sekali terdapat dalam bahan-bahan makanan yang seringkali ditemui sehari-hari. Misalnya salmon, tuna, telur, alpukat, makanan laut serta makanan dengan lemak sehat lainnya.
"Hasil komprehensif dari penelitian observasi terhadap sirkulasi asam lemak omega 3 menunjukkan bahwa kaitan omega 3 EPA, DPA dan DHA, biasanya didapatkan melalui makanan laut. Secara kuat mereka diasosiasikan dengan semua penyebab angka kematian, tetapi kadar omega 3 asam alpha linolenik jsutru sebaliknya," kata Tom Brenna selaku profesor pediatrik, nutrisi manusia dan kimia.
Baca juga: 8 Makanan Favorit Orang Usia 100 Tahun Lebih, Tak Semuanya Sehat!
(dfl/adr)