Dikira seorang muslim yang tidak berpuasa, pria ini diperlakukan kasar saat akan makan di restoran. Padahal ia sudah menjelaskan bahwa dirinya nonmuslim.
Sama seperti di Indonesia, negara Malaysia juga punya peraturan yang ketat selama bulan puasa. Untuk menghormati umat Muslim yang tengah berpuasa, banyak restoran hingga tempat makan yang melayani pembeli secara terbatas.
Baca Juga: Mengeluh Lapar dan Cicipi Makanan Tidak Membatalkan Puasa, Tapi...
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ada pengalaman kurang menyenangkan yang dialami pria bernama Daniell Denis. Lewat Facebooknya (24/04), ia bercerita mendapatkan perlakuan yang kasar hingga tak sopan dari pelayan restoran.
![]() |
Saat itu Daniell pergi makan di salah satu restoran cepat saji di Taman Sutera, Johor Bahru untuk sarapan dengan temannya.
Ketika memesan makanan, salah satu pelayan menghampirinya dan berkata bahwa dia tidak bisa makan di sana, jika dia seorang Muslim.
Daniell langsung menjawab bahwa dia nonmuslim. Kemudian pelayan itu tetap tidak percaya dengan pengakuannya, kemudian bertanya lagi.
"Apakah kamu yakin kamu bukan orang Islam? Kalau kamu seorang Muslim, tolong dibawa pulang saja makanannya," tegur pelayan itu.
"Saya jawab lagi, bahwa saya bukan Muslim. Kemudian pelayan ini malah bertanya ras saya. Saya bilang bahwa saya keturunan China," ungkap Daniell.
Daniell mengaku bahwa penampilannya memang lebih mirip seperti orang Melayu. Karena ayahnya keturunan China dan ibunya keturunan India.
![]() |
Malas ribut dengan pelayan itu, Daniell mengeluarkan KTP-nya. Kemudian pelayan itu langsung mengambil KTP-nya dan membawanya ke dapur. Menurutnya itu sangat tidak sopan, membawa KTP orang sembarangan tanpa meminta izin.
Setelah mendapatkan makanannya, ia pikir sudah bisa makan dengan tenang. Tapi Daniell semakin geram, ketika melihat beberapa pelayan restoran menertawakannya saat makan.
"Pada saat itu saya kehilangan semua kesabaran saya. Saya bahkan tidak mau makan lagi. Saya kemudian meminta untuk bertemu manajer mereka. Kemudian menjelaskan bahwa jika saya seorang Muslim, saya tidak akan mungkin makan di restoran," pungkasnya.
Daniell menyebutkan bahwa dirinya diperlakukan seperti seorang penjahat. Padahal ia makan di salah satu restoran cepat saji yang terkenal.
Ia berharap agar para pelayan di restoran itu lebih sopan dan memperlakukan orang lain dengan sepatutnya.
![]() |
Banyak netizen yang ikut membela Daniell. Mereka setuju bahwa apa yang dilakukan pelayan restoran tersebut salah dan sudah melampaui batas.
"Sebenarnya menurut saya tidak ada salahnya jika pelayan itu ingin memastikan apakah dirimu seorang Muslim atau tidak. Namun yang membuatnya tidak sopan adalah caranya menanyakan hal itu berkali-kali. Benar-benar menyebalkan," kritik netizen.
"Harusnya pelayan itu langsung saja minta KTP Anda dari pertama kali datang. Tak perlu mengejek Anda. Sebagai seorang Muslim, saya meminta maaf karena kamu diperlakukan seperti ini," tulis netizen.
"Sabar ya bro. Hampir semua keturunan China-India mengalami hal yang sama selama bulan Ramadan. Kita tidak bisa menyalahkan mereka, karena kita kelihatan seperti orang Melayu. Kita juga berbicara bahasa Melayu," pungkas netizen lainnya.
Baca Juga: Tak Sengaja Menelan Sisa Makanan yang Terselip di Gigi, Batalkah Puasa?
(sob/adr)