Meski Kakinya Hanya Satu, Pria Ini Tetap Semangat Bangunkan Orang untuk Sahur

Meski Kakinya Hanya Satu, Pria Ini Tetap Semangat Bangunkan Orang untuk Sahur

Sonia Basoni - detikFood
Minggu, 18 Apr 2021 03:00 WIB
Meski Kakinya Hanya Satu, Pria Ini Tetap Semangat Bangunkan Orang untuk Sahur
Foto: Yahoo/Newsflare
Jakarta -

Selalu semangat berbuat kebaikan. Pria yang kehilangan satu kakinya ini tetap semangat keliling kampung untuk bangunkan orang-orang agar tak telat makan sahur.

Kehilangan satu kakinya saat memperjuangkan hak-hak masyarakat Palestina pada tahu 2018 lalu tidak membuat Haitham Nasr kehilangan semangat. Ia tetap ingin melakukan kebaikan untuk orang-orang di sekitarnya.

Baca Juga: Ikuti Sunnah Sahur Rasulullah Supaya Puasa Lancar dan Penuh Berkah

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria 22 tahun asal Palestina ini, selama bulan ramadan bangun lebih pagi untuk keliling kampung dengan menabuh drum. Tujuannya membangunkan orang-orang dari tidur mereka agar tidak terlambat makan saat sahur.

Meski Kakinya Hanya Satu, Pria Ini Tetap Semangat Bangunkan Orang untuk SahurMeski Kakinya Hanya Satu, Pria Ini Tetap Semangat Bangunkan Orang untuk Sahur Foto: Yahoo/Newsflare

Dilansir dari Yahoo (17/04), Nasr menggunakan tongkat untuk menopang satu kakinya kemudian membawa Musaharati. Musaharati merupakan sejenis drum yang biasa digunakan orang-orang di Timur Tengah untuk membangunkan orang untuk sahur.

ADVERTISEMENT

Dengan semangat ia keliling kampung, untuk memastikan semua orang tidak kelewatan waktu sahur.

"Saya kehilangan kaki saya karena amputasi. Saat itu saya tengah mengikuti unjuk rasa dengan beberapa pemuda lainnya, saya menjadi target dari tembakan ledakan yang melukai lutut saya. Karena luka ini, akhirnya kaki saya harus diamputasi sampai di atas lutut," jelas Nasr.

Meski Kakinya Hanya Satu, Pria Ini Tetap Semangat Bangunkan Orang untuk SahurMeski Kakinya Hanya Satu, Pria Ini Tetap Semangat Bangunkan Orang untuk Sahur Foto: Yahoo/Newsflare

Nasr dulu memang memiliki cita-cita ingin menjadi drummer. Setelah kehilangan satu kakinya dan sudah bisa berjalan mengenakan tongkat, ia memutuskan untuk melakukan aktivitas ini. Ia berharap dengan suara drumnya ini bisa mendorong orang-orang agar lebih semangat menjalankan ibadah puasa.

Di Palestina sendiri, makan saat sahur merupakan tradisi ramadan yang penting. Mereka jarang melewatkan makan sahur, karena termasuk ke dalam berkah ramadan yang sayang untuk dilewatkan. Hal ini sesuai dari sunnah Rasulullah.

Di mana Rasulullah SAW tidak pernah melewatkan sahur, bahkan dalam sebuah hadist dari Abdullah bin Al Harits dari seorang sahabat Rasulullah SAW, "Aku masuk menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika dia makan sahur, beliau berkata, "Sesungguhnya makan sahur adalah barokah yang Allah berikan pada kalian maka janganlah kalian tinggalkan." (HR An Nasaa`i dan Ahmad).

Baca Juga: Kocak! Telat Bangun, Bocah Paksa Keluarga Makan Sahur Lagi Setelah Imsak




(sob/adr)

Hide Ads