Demi membiayai kuliah sang cucu, nenek ini rela menempuh 6 jam perjalanan setiap harinya. Agar ia bisa berjualan ikan asin untuk mencari uang tambahan.
Tak hanya orangtua yang rela melakukan apapun untuk pendidikan sang anak. Banyak kakek dan nenek yang siap berjuang demi masa depan cucu mereka.
Baca Juga: Tak Kenal Lelah, Kakek Nenek Ini Jualan Jagung Bakar Sampai Larut Malam
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti kisah perjuangan seorang nenek di Penang, Malaysia. Setiap harinya ia harus menempuh perjalanan selama enam jam lamanya, hanya untuk menjual ikan asin.
![]() |
Dilansir dari WOB (16/04), kisah nenek penjual ikan asin ini dibagikan oleh anggota dewan Machang Bubuk, Lee Khai Loon di akun Facebooknya.
Ia mejelaskan perjuangan nenek bernama Murugamah yang sudah berusia 61 tahun. Setiap pagi Murugamah mengayuh sepedanya sepanjang 6 kilometer kemudian naik bus dari Nibong Tebal ke Air Itam.
Ia membawa ikan asin jualannya. Karena ia tidak memiliki freezer di rumah, jadi dia harus menjual semua ikan asin itu secepatnya. Karena jika tidak semua ikan asinnya akan membusuk atau basi.
"Yang membuat saya tersentuh adalah di usianya yang ke-61, dia tinggal sendirian. Dia masih mampu bekerja keras dan tidak bergantung pada orang lain. Setiap hari ia bangun sekitar jam 05.30 pagi, untuk pergi menjual ikan asin di pasar," jelas Lee.
![]() |
Meski Murugamah tidak bisa membaca dan menulis, namun kerja kerasnya membuatnya tidak mudah menyerah.
"Tujuan saya menolong dia agar Kak Murugamah bisa bekerja lebih keras lagi untuk kehidupan yang lebih baik. Dia bilang ke saya bahwa cucunya masuk masuk kuliah dengan pendapatannya. Saya berharap jualan ikan asin Kak Murugamah akan berkembang dan sukses," doa Lee.
![]() |
Dalam foto tersebut tampak Lee memberikan satu freezer besar untuk Murugamah. Sehingga Murugamah bisa menyimpan stok ikan asin, dan dia tidak harus menjual ikan asin itu secepatnya.
Setiap harinya Murugamah berjualan ikan asin di wilayah Pasar Air Itam yang terkenal di Penang. Banyak netizen yang mendoakan agar Murugamah tetap sehat, dan jualannya selalu laris.
Baca Juga: Hidup Sebatang Kara, Nenek 82 Tahun Ini Masih Semangat Jualan Peyek
(sob/odi)