Kalau kamu mau sarapan nasi dengan lauk rumahan mampirlah ke warung ini. Masakannya sedap, porsinya lumayan dan yang penting harganya ramah di kantong.
Bagi pemuja nasi, sarapan belumlah komplet jika belum makan nasi plus lauk-pauk. Banyak warung nasi yang menyediakan nasi plus lauk-pauk rumahan yang murah dengan rasa enak.
Seperti di Jogjakarta, ada sebuah warung nasi rames yang khusus menyediakan menu sarapan. Warung ini bernama 'Ndeso'. Tepatnya di Jalan D.I. Pandjaitan, Panggungharjo, Sewon, Bantul atau depan Pondok Pesantren Al Munawwir Komplek L.
ini
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warung bercat kuning menyala ini mudah dikenali oleh semua yang melewatinya. Sederhana dan tampak menyolok mata. Warung ini pun selalu ramai pengunjung di pagi hari. Mereka penggemar sarapan menu desa di sini.
Baca juga: 5 Menu Sarapan Tradisional Orang Jepang Ini Bikin Panjang Umur
"Warung ini ada sejak pandemi (2020). Alhamdulillah ramai terus. Per hari untung bersih bisa mendapat sekitar Rp 300.000," ucap pemilik warung, Ibu Wahono kepada detikcom.
Untuk menu dalam nasi rames ndeso ini pun terbilang sederhana. Jenis lauknya tidak banyak. Ada pilihan lauk mie kuning, orek tempe, bihun, dan tumisan buncis serta wortel.
Seporsi nasi putih bisa dinikmati dengan bihun goreng, orek tempe atau tumis sayuran. Ditambah kerupuk jadilah sarapan yang nikmat.
Ada perpaduan rasa asin, manis, gurih dan sedikit pedas bercampur di masing-masing jenis lauk dan sayuran. Bumbunya terasa meresap. Mungkin karena dimasak sendiri dalam jumlah tak banyak.
Orek tempenya terasa sedap, manis dan gurihnya seimbang. Jika ingin pilih lauk pauk lain di sini juga menyediakan tempe goreng, telur dadar, telur kecap, ayam suwir, dan ikan tongkol.
Varian harga pun dimulai dari Rp 5,000, jika hanya nasi dan sayur harganya Rp 6.000-Rp 8.000 jika mau ditambah lauk pauk. Harga ini terbilang murah dan tentu saja sangat kenyang di perut dan cocok untuk jadi menu sarapan.
Untuk bumbu dan lainnya, ibu Wahono menjelaskan bahwa dia memasak menurut gaya orang desa saja.
"Ini warung dinamakan Ndeso karena memang itu ciri khasnya. Masakan ala desa. Kita juga nggak banyak memasak. Per hari menghabiskan sekitar 4 kilogram beras. Dalam memasak menu semua ini dilakukan saya dan anak perempuan saya," tutupnya.
Jika kalian ingin mengunjungi, warung ini buka hanya pada hari Senin- Jum'at pukul 08.00- 10.00 WIB. Melayani makan di tempat maupun dibungkus.
Baca juga: Ini 10 Sarapan Nasi Tradisional yang Populer, Kamu Suka yang Mana?
(dfl/odi)