Menghangatkan makanan seringkali dilakukan ketika ada makanan yang tersisa pada waktu makan sebelumnya. Ternyata ada tips supaya makanan yang dihangatkan masih tetap lezat seperti baru selesai dimasak.
Menghangatkan makanan bukan hanya sekadar membuat makanan kembali hangat. Menghangatkan makanan ternyata juga butuh pemahaman tentang jenis makanan, suhu yang harus dicapai hingga perhatian terhadap kemungkinan makanan tersebut beracun atau tidak.
Banyak orang yang alami kegagalan saat menghangatkan makanan. Beberapa bahkan akan merusak kelezatan dan tekstur makanan sehingga rasanya tidak lagi segar seperti setelah dimasak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesalahan menghangatkan ini akan menjadi sangat berbahaya ketika teknik yang dilakukan salah. Hal ini bahkan bisa menyebabkan makanan tersebut beracun. Ada hal-hal yang harus diperhatikan agar makanan tetap aman dikonsumsi dan tidak mengalami perubahan rasa yang signifikan.
Berikut ini 10 tips menghangatkan makanan seperti dikutip melalui MSN Lifestyle (23/3) :
1. Mendinginkan Makanan Sisa
![]() |
Mendinginkan makanan secara cepat setelah dimasak menjadi kunci utama agar makanan aman untuk dihangatkan kembali. Simpan makanan sisa dalam wadah tertutup dan dinginkan selama 2 jam sebelum dimasukkan ke dalam kulkas.
Cara lainnya, juga bisa dilakukan dengan memisahkan sebagian makanan yang akan disimpan. Hal ini bertujuan agar makanan yang akan disimpan mengalami penurunan suhu yang lebih cepat.
2. Biarkan Panas Selama 2 Menit
Menurut Kementerian Kesehatan Amerika Serikat, makanan harus dihangatkan setidaknya pada suhu 73.8 derajat Celcius. Setelah makanan panas jangan langsung mematikan api.
Bakteri dan kuman yang ada pada makanan baru akan mati ketika mencapai suhu 60 derajat Celcius. Menjaga suhu panas makanan setidaknya selama 2 menit dilakukan untuk memastikan bahwa bakteri dan kuman tersebut telah benar-benar mati.
3. Cukup Sekali Saja
![]() |
Jika memiliki makanan sisa dan berencana akan dihangatkan untuk waktu makan selanjutnya, usahakan untuk menghabiskan seluruh makanan tersebut pada waktu makan selanjutnya.
Makanan yang disimpan dan dihangatkan tidak boleh disimpan kembali. Makanan sisa yang kembali disimpan dan dihangatkan lebih dari sekali akan berbahaya dan semakin besar peluangnya menyebabkan keracunan.
4. Cairkan Makanan Beku Secara Hati-hati
Jika kamu menyimpan makanan sisa pada freezer dan membuatnya menjadi beku, jangan keluarkan makanan tersebut pada suhu ruang untuk mencairkannya. Lebih baik pindahkan ke bagian bawah kulkas (chiller) dan diamkan semalam.
Baca Juga: 7 Kesalahan yang Banyak Dilakukan Saat Menghangatkan Makanan dengan Microwave
Mencairkan makanan beku di suhu ruang justru akan membuat bakteri mudah berkembang dan membuatnya berbahaya untuk dikonsumsi. Tetapi jika kamu memiliki waktu yang tidak banyak, gunakan metode defrost pada microwave agar makanan tidak terpapar suhu ruang lebih lama.
5. Melumerkan Daging Matang
![]() |
Menyimpan hidangan yang menggunakan daging ternyata diperbolehkan untuk disimpan dalam keadaan beku. Hidangan daging-dagingan yang sudah beku ini juga masih layak makan setelah kembali dihangatkan.
Misalnya ketika memasak gulai ayam dan tidak habis di malam hari, kamu bisa menyimpannya dalam freezer untuk memakannya kembali di pagi hari. Daging ayam ini juga masih bisa dibekukan kembali untuk makan selanjutnya. Tetapi hal ini tidak berlaku pada daging yang masih mentah atau belum dimasak.
6. Potong-Potong Makanan
Memotong makanan menjadi ukuran yang lebih kecil akan sangat memudahkan pada saat pemanasan. Makanan yang lebih kecil akan lebih mudah menerima panas dan membuat panas lebih cepat masuk ke bagian dalam.
Potongan makanan yang lebih kecil akan membuat proses menghangatkan makanan lebih cepat dan semua suhu panas bisa masuk ke dalam makanan dengan baik sehingga dapat membunuh bakteri dan kuman yang mungkin ada di dalamnya. Sedangkan, menghangatkan makanan dalam porsi yang cukup besar akan memerlukan waktu yang lebih lama.
7. Ketahui Penggunaan Oven dan Microwave
![]() |
Secara umum, kedua alat dapur ini memiliki fungsi dan metode yang sama untuk menghangatkan makanan. Tetapi keduanya memiliki fungsi yang berbeda untuk karakteristik makanan tertentu.
Hidangan berkuah seperti kari atau soto akan lebih baik jika dipanaskan dengan menggunakan microwave atau kompor. Sedangkan, untuk makanan yang memiliki tekstur renyah dan garing akan jauh lebih baik jika dihangatkan dengan menggunakan oven.
8. Perlahan atau Suhu Tinggi
Ada 2 cara yang bisa digunakan untuk menghangatkan makanan dengan kompor. Pertama, perlahan dengan suhu yang rendah. Atau dengan cepat dan suhu yang tinggi.
Keduanya ini memiliki fungsi yang juga berbeda. Untuk menjaga kelembaban dan rasa menjaga teknik perlahan dengan suhu rendah akan sangat cocok. Tetapi jika ingin mempertahankan tekstur hidangan yang kering dan garing, cara menghangatkan dengan suhu tinggi dan waktu singkat menjadi cara yang paling sempurna.
9. Cara Menjaga Tekstur Renyah
![]() |
Beberapa hidangan mungkin memiliki tekstur renyah seperti ayam goreng. Hidangan yang seperti ini jika dihangatkan dengan menggunakan microwave, teksturnya akan berubah dan kehilangan kerenyahannya.
Makanan dengan tekstur renyah seperti kentang panggang atau ayam goreng ini akan lebih baik jika dihangatkan pada oven dengan suhu yang tidak terlalu tinggi. Menghangatkan makanan yang renyah pada oven dengan suhu 170 derajat Celcius akan sangat cocok untuk mempertahankan kerenyahan asli makanan.
10. Tambahkan Kaldu Untuk Kelembaban
Makanan yang disimpan biasanya akan berubah menjadi lebih kering karena kandungan airnya yang sudah menguap. Misalnya pada nasi goreng sisa semalam yang mungkin ingin dihangatkan untuk sarapan.
Salah satu cara mengakali makanan seperti ini adalah dengan menambahkan sedikit kaldu. Air kaldu yang gurih akan menambahkan kelembaban dan mempertahankan agar kelezatannya tidak hilang.
Baca Juga: Tak Tahu Cara Panaskan Makanan, Millennial Paling Banyak Buang Makanan