Salad identik sebagai menu diet karena rendah kalori, namun apa benar rutin makan salad bikin kurus? Begini jawaban pelatih kebugaran di Singapura.
Saat mendengar kata "diet" banyak orang langsung terbayang salad sebagai hidangannya. Salad diracik dari beragam sayuran atau buah kemudian ditambahkan dressing/saus sesuai selera.
Banyak pelaku diet meyakini bahwa makan salad saja, bisa membuat berat badan cepat turun. Namun benarkah anggapan tersebut?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktris cantik Singapura, Jacelyn Tay yang juga berprofesi sebagai pelatih kebugaran memberi jawabannya. Dalam sebuah unggahan Instagram ia mengungkap fakta seputar konsumsi salad untuk diet.
![]() |
Dikutip dari Asia One (10/3), Jacelyn mengatakan konsumsi makanan sehat saja seperti salad tak cukup untuk menurunkan berat badan. Menurutnya, ada hal penting yang harus diperhatikan.
Hal tersebut adalah metode masak dan urutan mengonsumsinya. Jika metode masak yang digunakan tidak sehat atau kamu mengonsumsi makanan dalam urutan yang salah, kamu mungkin alami masalah hormonal dan berat badan malah bisa bertambah.
Jacelyn mencontohkan sayuran goitrogenik seperti kangkung, bayam, dan brokoli mengandung bahan kimia yang memperlambat kelenjar tiroid. Hal ini berkenaan dengan metabolisme tubuh seseorang.
"Makan lebih sedikit tidak membantu menurunkan berat badan jika metabolisme kamu sudah rendah," tulisnya.
![]() |
Ia melanjutkan, "Begitu banyak orang percaya makan salad mentah bagus untuk turunkan berat badan. Lalu mereka bertanya-tanya mengapa setelah tidak makan nasi dan beralih pada salad beberapa waktu, mereka merasa sulit menurunkan berat badan dan malah berat badan kembali naik."
Baca Juga: 5 Jenis Salad yang Sebaiknya Dipesan dan Dihindari di Restoran
Untuk mengatasinya, Jacelyn lebih merekomendasikan konsep gizi seimbang. "Diet kamu harus seimbang jika ingin tetap ramping dalam jangka panjang," katanya.
Aktris 45 tahun yang awet muda ini menekankan, "Semua jenis diet ekstrem memberi kamu penurunan berat badan jangka pendek, tetapi berat badan akan kembali naik dalam jangka panjang," jelasnya.
Meski begitu, konsumsi beragam jenis sayuran tetap dianjurkan saat menurunkan berat badan. Perhatikan cara mengolahnya.
Jacelyn mengatakan alih-alih mengonsumsi sayuran goitrogenik dalam keadaan mentah, lebih baik memasak atau merebusnya.
![]() |
Jacelyn sendiri saat ini juga dikenal sebagai pelatih kebugaran. Ia mendirikan pusat kesehatan holistik bernama Body Inc.
Mengenai klaimnya soal goitrogen dalam makanan dan kaitannya dengan disfungsi kelenjar tiroid yang menghasilkan hormon metabolik penting, hal ini sudah dibuktikan dalam penelitian.
Menurut Healthline, efek negatif goitrogen juga cenderung lebih parah pada orang yang sudah memiliki fungsi tiroid yang buruk. Jadi, kamu sebaiknya menghindari konsumsi sayuran goitrogenik jika menderita hipotiroid atau memiliki tiroid yang kurang aktif.
Baca Juga: Sarapan Salad Bikin Langsing dan Sehat, Ini Syaratnya!
(adr/odi)