Tak Bisa Beli Susu, Keluarga Ini Beri Krimer Kental Manis untuk Anak Autisnya

Tak Bisa Beli Susu, Keluarga Ini Beri Krimer Kental Manis untuk Anak Autisnya

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Selasa, 09 Mar 2021 11:30 WIB
Tak Bisa Beli Susu, Keluarga Ini Beri Krimer Kental Manis untuk Anak Autisnya
Foto: Harian Metro
Jakarta -

Membeli susu formula bukan perkara mudah untuk keluarga yang hidup dalam kemiskinan. Seperti keluarga ini yang terpaksa memberi susu kental manis untuk anaknya yang menyandang autisme.

Dikutip dari World of Buzz (9/3), sebuah keluarga di Johor ini hidup serba kekurangan. Karena tak punya uang, sang orang tua tak bisa memberikan susu formula untuk anak mereka.

Keduanya adalah Siti Asmahul Husnah (27) dan Muhamad Firdausi Nasaruddin (33). Mereka tak bisa memenuhi kebutuhan makan sehari-hari karena penghasilan sebagai tukang bersih-bersih sangat sedikit, terlebih setelah pandemi Covid-19 terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Firdausi hanya bisa menghasilkan RM 30-50 atau sekitar Rp 104 ribu-174 ribu dari tiap rumah yang ia bersihkan. "Sudah lama sekali tak ada orang yang mempekerjakan kami untuk membersihkan rumah mereka," kata Siti.

Ia mengatakan, "Bahkan hanya untuk makan, kami tak punya uang." Dalam sebulan terakhir ini Siti mengaku hanya menerima pekerjaan bersih-bersih di dua rumah saja.

ADVERTISEMENT

Karenanya ia dan sang suami tak punya cukup uang untuk menghidupi anak-anak mereka, termasuk anak tertuanya yang mengidap autisme.

susu kental manisTak Bisa Beli Susu, Keluarga Ini Beri Krimer Kental Manis untuk Anak Autisnya Foto: iStock

Berusia 8 tahun, Muhammad Furqan Dzulkarnain terpaksa bukan diberikan susu formula melainkan susu kental manis yang sebenarnya tidak cocok dikonsumsi sehari-hari.

Firdausi dan Siti juga punya anak kedua yang masih berusia 2 bulan. "Suami saya tidak bisa menghasilkan cukup uang karena pandemi, padahal untuk kebutuhan bulanan setidaknya butuh RM 700 (Rp 2,4 juta) per bulan," kata Siti.

Sayangnya sang suami harus bekerja sendirian karena Siti tak bisa membantu cari uang. Ia memiliki masalah kegelisahan dan depresi yang membuatnya sulit fokus.

Sebelumnya Siti juga bercerita tantangan dirinya dan sang suami merawat anak mereka yang autis.

"Furqan yang selalu agresif pernah mengalami cedera lutut kanan ketika dia berusia empat tahun, menyebabkan dia membutuhkan perhatian terus-menerus dari suami saya. Setelah menjalani operasi dan fisioterapi, Furqan bisa berjalan kembali," kata Siti.

Tak Bisa Beli Susu, Keluarga Ini Beri Krimer Kental Manis untuk Anak AutisnyaTak Bisa Beli Susu, Keluarga Ini Beri Krimer Kental Manis untuk Anak Autisnya Foto: Harian Metro

Saat ini Furqan menerima bantuan uang secara rutin dari Departemen Kesejahteraan Sosial (JKM) sebesar RM 150 (Rp 524 ribu). Selain itu, tetangga dan keluarga mereka juga membantu sebisa mungkin.

Sebelum kisah keluarga dari Johor ini, ada juga kisah mengenaskan keluarga miskin di Thailand. Wanita bernama Irada Lordpet gantung diri di kamar mandi rumahnya.

Ia frustasi di tengah masa sulit pandemi Covid-19 tidak bisa membeli susu untuk bayinya. Irada punya dua anak laki-laki berusia 6 tahun dan 6 bulan.

Wanita di provinsi Maha Sarakham ini datang dari keluarga miskin. Ia juga baru saja bercerai. Hal ini disampaikan kepala desa tempat Irada tinggal, Somjit Siwai.

Ibu muda gantung diri karena tak bisa beli susuIbu muda gantung diri karena tak bisa beli susu Foto: Istimewa

Baca Juga: Dampak Corona, Ibu Muda Gantung Diri karena Tak Bisa Beli Susu

Lalu ada juga kisah keluarga di Malaysia yang terpaksa hanya makan nasi dan gula karena kehabisan uang di masa pandemi. Selama empat hari berturut-turut mereka makan makanan tersebut.

Beruntung setelahnya mereka segera dapat bantuan makanan dari salah satu supermarket di Malaysia. Kisah keluarga ini sempat viral beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Miris! Pasangan yang Kehabisan Uang Ini Hanya Makan Nasi Pakai Gula

(adr/odi)

Hide Ads