Minuman keras (miras) ramai dibahas setelah Presiden Jokowi mengeluarkan perpres yang mengatur investasinya. Indonesia sendiri punya 4 miras asli lokal.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal. Kebijakan itu salah satunya mengatur investasi miras atau minuman beralkohol.
Pemerintah rencananya membuka pintu masuk untuk investor baru, baik lokal maupun asing, untuk miras di 4 provinsi. Keempatnya adalah Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Papua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak dikeluarkan, Perpres ini mendapat banyak penentangan. Mulai dari pihak politikus partai politik (parpol) hingga ormas Islam. Mereka menilai perpres terkait investasi miras ini tidak tepat.
Terbaru, perpres investasi miras resmi dicabut presiden Jokowi siang ini (2/3). "Bersama ini saya sampaikan, saya putuskan lampiran perpres terkait pembukaan investasi baru dalam industri miras yang mengandung alkohol saya nyatakan dicabut," ujarnya.
Pencabutan dilakukan setelah ia mendengar banyak masukan dari ulama dan ormas-ormas Islam. "Dan juga masukan-masukan dari provinsi dan daerah," jelas Jokowi.
Baca Juga: Jokowi Cabut Lampiran Perpres 10/2021 soal Investasi Miras!
Membicarakan miras atau minuman beralkohol, Indonesia sendiri punya miras lokal yang banyak digemari. Miras ini dijual di 4 provinsi yang disebut dalam perpres di atas.
Ada miras khas Bali hingga Papua yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Tak jarang miras ini juga terkait dengan nilai budaya di daerah tersebut.
Lantas apa saja miras lokal yang terkenal di 4 provinsi Indonesia? Dirangkum detikfood (2/3) berikut keempat miras tersebut:
1. Arak - Bali
![]() |
Di Pulau Dewata, ada arak Bali yang tergolong miras tradisional. Minuman ini terkenal di kalangan wisatawan lokal maupun asing. Arak Bali memiliki kandungan alkohol bervariasi. Ada yang 15 persen hingga 40 persen.
Arak Bali terbuat dari fermentasi nira dari pohon kelapa atau lontar dan beras merah. Jenis miras ini masih banyak dibuat dengan teknik tradisional oleh para penduduk lokal Bali.
Di Bali bahkan ada beberapa wilayah yang terkenal sebagai produsen arak. Mereka membuat arak Bali dengan proses penyulingan tradisional.
Untuk mereknya, arak Bali yang terkenal adalah buatan Dewi Sri. Produk ini konon sudah ada sejak tahun 1968. Arak Bali Dewi Sri juga kerap dijadikan bahan campuran minuman menyegarkan.
Baca Juga: 5 Fakta Arak Bali yang Disebut Bisa Sembuhkan OTG Corona
2. Moke - NTT
![]() |
Dari Nusa Tenggara Timur (NTT) ada miras yang sarat nilai budaya, moke. Minuman beralkohol ini berasal dari wilayah Maumere, Flores. Biasanya digunakan untuk kepentingan ritual adat dan budaya.
Moke merupakan minuman warisan leluhur yang berasal dari hasil sadapan pohon lontar dan enau. Proses selanjutnya melalui penyulingan hingga penguapan sebelum akhirnya menjadi minuman alkohol yang siap dinikmati.
Moke yang sudah disuling memiliki kadar alkohol 30-36 persen. Di NTT, seperti di Desa Watu Gong, pengunjung bisa melihat proses pembuatan moke dengan teknik tradisional.
3. Cap Tikus - Sulawesi Utara
![]() |
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) menyambut baik perpres investasi miras karena di wilayah ini ada produk miras terkenal bernama Cap Tikus. Nama ini merujuk pada merek minuman alkohol tersebut.
Cap Tikus merupakan hasil fermentasi dan destilasi air nira dari pohon aren. Produk miras ini sudah diproduksi sejak tahun 1978. Kadar alkoholnya mencapai 45 persen.
Untuk menikmatinya, di Instagram Cap Tikus, mereka merekomendasikan cara untuk mendapat 'tendangan' alkohol yang halus atau kuat. Kalau mau yang halus, bisa minum Cap Tikus 2-3 gelas sloki dan teguk secara langsung. Sementara kalau mau merasakan efek yang kuat, bisa meminum miras ini secara perlahan.
Baca Juga: Jokowi Tekan Perpres Investasi Miras, Pemprov Sulut Tunggu Aturan Teknis
4. Ara dju - Papua
![]() |
Satu lagi miras lokal yang bisa kamu temui di provinsi Indonesia. Di Papua ada minuman arak yang punya banyak sebutan lain. Ada yang mengatakan arak dju, djy, tuwak, atau tuwoq.
Minuman ini berasal dari sadapan pohon aren atau pohon kelapa. Sementara di Nabire ada miras lokal yang dibuat dari nira nipah. Namanya bobo.
Di Papua, konon miras modern diperkenalkan oleh pasukan Amerika, Belanda, dan Australia pada Perang Pasifik pada 1944.
Selain arak, Papua juga punya miras khas bernama swansrai. Minuman ini kerap jadi sajian saat ada upacara adat. Swansrai dibuat dari fermentasi air pohon kelapa yang sudah tua. Minuman ini umumnya disajikan dalam wadah batok kelapa. Kadar alkoholnya mencapai 30 persen.