Nasib malang menimpa pria di Thailand ini. Ia melayangkan protes pada hotel tempatnya dikarantina, namun malah berujung dituntut.
Dikutip dari Coconuts Bangkok (17/2), Dunyawit Phadungsaeng jalani karantina Covid-19 di sebuah hotel di provinsi Chonburi, Bangkok. Sayangnya ia mengalami hal tak menyenangkan di sini.
Makanan yang diberikan pada Dunyawit terbilang jorok dan menjijikkan. Pasalnya ia menemukan kaki kecoak di makanannya. Belum lagi kebersihan hotel yang dinilai Dunyawit tidak terjaga dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dunyawit lantas melayangkan protes di media sosial. Menanggapi hal ini, pihak hotel bukannya minta maaf, malah menuntut Dunyawit atas dasar penyebaran kebohongan.
![]() |
"Kalau Anda berpikir saya berbohong, tolong datang dan tunjukkan pada orang-orang bagaimana kondisi (kamar hotel) yang sesungguhnya," usai Dunyawit yang bermalam di sana setelah kembali dari San Francisco.
Pihak hotel memang tidak menunjukkan identitas orang yang mereka tuntut, namun banyak orang menduga itu Dunyawit. Apalagi protes Dunyawit di media sosial terbilang viral dan tuntutan pihak hotel muncul sehari setelahnya.
"Itu mungkin 14 hari terburuk dalam hidup saya. Jangan sebut itu karantina karena lebih baik disebut hukuman penjara," jelasnya. Dunyawit sampai di Bangkok dari San Francisco pada 28 Januari 2021.
Ia lantas memilih jalani karantina Covid-19 di hotel fasilitas pemerintah Thailand. Dunyawit memang tidak perlu membayar alias gratis, namun ia menyesali pilihannya.
![]() |
Baca Juga: Jorok! 5 Dapur Restoran Ini Bikin Mual dan Tak Nafsu Makan
Dunyawit memprotes bagaimana buruknya fasilitas hotel ini. Bukan hanya WiFi dan televisinya tidak berfungsi maksimal, melainkan juga tempat tidurnya dipenuhi jamur. Aroma kamar hotel juga tercium tak sedap meski ia sudah pindah kamar tiga kali.
Belum lagi ada banyak nyamuk dan kecoak di kamar hotel. Lebih parahnya, Dunyawit kecewa dengan makanan yang diberikan padanya. Terlihat pihak hotel tidak menjaga higienitas dapur dan makanan dengan baik.
Dunyawit sebenarnya sudah melayangkan protes ini pada pihak hotel, namun tidak digubris. Sebab ia tidak melihat adanya perubahan sejak ia pertama kali protes hingga ia tinggal 14 hari di sana.
![]() |
Terbaru, pihak hotel mengisyaratkan akan meningkatkan tuntutan pada Dunyawit menjadi pencemaran nama baik yang merupakan jenis pengaduan pidana di Thailand.
"Ambassador City Jomtien Hotel ingin memberi tahu pihak terkait untuk menghentikan segala jenis tindakan yang akan mencemarkan nama baik [hotel] dan melanggar hukum. Atau, kami harus mengambil tindakan hukum maksimal," tulis pihak hotel dalam keterangan resmi.
Baca Juga: Diinjak-injak hingga Digigit, 5 Cara Jorok yang Dilakukan Penjual Makanan
(adr/odi)