Carolina Reaper pernah tercatat sebagai jenis cabai terpedas di dunia. Pria ini mampu habiskan 3 cabai Carolina Reaper dalam waktu 9,72 detik saja!
Carolina Reaper merupakan tanaman yang sama dengan spesies cabai. Carolina Reaper berwarna merah dan memiliki kulit keriput. Bentuknya juga lebih bulat dari cabai.
Pada tahun 2013, Carolina Reaper dinobatkan sebagai cabai terpedas oleh Guiness World Records. Tingkat kepedasannya bahkan mencapai hingga 1.569.300 Scoville Heat Units (SHU).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sangat pedas, baru-baru ini ada seseorang yang berhasil memecahkan rekor dunia karena memakan Carolina Reaper tercepat. Seperti apa efek pedasnya?
Dilansir dari Food and Wine (1/1), seorang pria asal Kanada tercatat sah sebagai pemegang rekor dunia terbaru pemakan Carolina Reaper tercepat. Pencatatan Mike Jack ini dipublikasikan melalui akun facebook resmi Guiness World Records.
![]() |
Baca Juga: Ini 5 Cabai Pemegang Rekor Terpedas di Dunia, Berani Coba?
Pemecahan rekor dunia ini sebenarnya telah dilakukan sejak November 2020 lalu di kampung halaman Jack. Perlu diketahui bahwa syarat yang harus dipenuhi oleh Jack adalah setiap cabai harus memiliki berat minimal 5 gram.
"Saya sebenarnya tidak merasa kepanasan sampai cabai turun ke perut. Saya pikir kebanyakan orang akan segera merasakannya, tetapi saya telah mengembangkan toleransi pedas yang tinggi selama bertahun-tahun," kata Jack.
Pada video tersebut, Jack juga terlihat sangat kesakitan akibat pedasnya Carolina Reaper yang ia telan dengan cepat. Jack bahkan sampai merasakan mual dan muntah yang membuatnya segera mengambil ember.
![]() |
"Kemudian mulutku terasa seperti api dan terus penuh dengan ludah. Mataku penuh air mata dan aku tersedak panas di tenggorokan. Aku sangat senang akhirnya bisa mengalahkan rekor itu setelah 12 kali percobaan dan aku tidak ingin mencobanya lagi," kata Jack.
Jack bahkan mengatakan bahwa 1 jam setelah ia memakan Carolina Reaper, perutnya terasa kram. Bahkan rasanya seperti ususnya diputar dan diperas.
Setelah 15 menit saya merasa baik-baik saja, tetapi sekitar 1 jam kemudian, kram dimulai. ... Rasanya seperti seseorang meremas dan memutar usus," kata Jack.
![]() |
Sebenarnya, panas yang dihasilkan dari cabai bukan panas yang sesungguhnya. Rasa panas akibat pedas ini dihasilkan oleh bahan kimia yang bereaksi dengan reseptor rasa sakit dan menipu otak untuk berpikir bahwa mulut atau pencernaan kamu terbakar.
Sebelum Jack, rekor makan cabai sebelumnya telah tercatat untuk makan cabai Bhut Jolokia. Rekor ini membutuhkan waktu selama 9,75 detik untuk 3 cabai pada Januari 2019, 1 menit untuk 97 gram pada Maret 2019 serta 2 menit untuk 246 gram pada Februari 2020.
Untuk melihat tingkat pedasnya, bisa dibandingkan antara jalapeno, bhut jolokia dan carolina reaper. Jalapeno terukur hanya dalam ribuan SHU, bhut jolokia mencapai 800.000 SHU dan Carolina Reaper menduduki posisi teratas dengan 1.641.183 SHU.
Baca Juga: Pencinta Cabai, Ini 5 Efek Jika Makan Pedas Tiap Hari
(raf/adr)