Untuk menjaga lingkungan, banyak organisasi di beberapa negara menerapkan sistem penukaran sampah dengan makanan. Mulai dari sayuran segar sampai beras.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pada kebersihan lingkungan. Banyak organisasi non-profit hingga pemerintah yang memberikan program menarik.
Program ini mengajak warga untuk menukarkan sampah yang mereka punya dengan makanan. Cara ini terbilang cukup efektif, karena banyak warga yang membersihkan sampah di lingkungan sekitar. Agar mereka bisa menukarkannya dengan makanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti India yang punya beberapa kafe sampah. Di mana pengunjung bisa menukarkan sampah yang mereka punya, dengan makanan siap saji gratis.
Kemudian di Indonesia banyak juga organisasi bank sampah, yang mengajak masyarakat untuk menukarkan sampah mereka dengan sayuran segar.
Berikut lima negara yang bisa menawarkan penukaran sampah dengan makanan.
1. Indonesia
![]() |
Selama beberapa tahun terakhir banyak organisasi non-profit, yang mengajak masyarakat untuk menukarkan sampah dengan makanan gratis.
Seperti yang dilakukan beberapa organisasi bank sampah di daerah Klaten, Yogyakarta. Di tengah pandemi, organisasi Bank Sampah Guyup Rukun, Paguyuban Bank Sampah Semut Harjo, LSM Lestari dan PT Tirta Investama Klaten membuka penukaran sampah.
Dilansir dari Krjogja (02/02), masyarakat di sekitar Kahuman bisa membeli aneka sayuran segar, sampai ikan lele dengan menukarkan sampah. Jenis sampahnya beragam mulai dari kardus, botol bekas, kertas dan yang lainnya.
2. India
![]() |
India masuk ke dalam negara yang cukup aktif mengajak warganya untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Lewat organisasi South Delhi Muncipal Corporation (SDMC), ada lebih dari 23 kafe sampah di India.
Orang-orang hanya perlu menukarkan sampah yang mereka bawa untuk mendapatkan makanan gratis di sini. Fokus SDMC memang lebih sampah plastik yang jadi permasalahan serius di India.
Mulai dari botol minuman plastik, bungkus plastik hingga peralatan makan plastik. Setiap 1 kg sampah, pengunjung bisa mendapatkan kupon gratis untuk sarapan, makan siang atau makan malam.
3. Filipina
![]() |
Sampah plastik jadi masalah serius di Filipina. Jenis sampah yang paling sulit terurai ini, membuat satu desa di Filipia bergerak aktif mengurangi sampah plastik di sana.
Di desa Bayanan, warga bisa menukarkan sampah plastik yang mereka punya dengan beras gratis. Setiap warga yang memberikan 2 kg sampah plastik, berhak mendapatkan 1 kg beras gratis. Nantinya, semua sampah ini akan didaur ulang oleh pemerintah agar lebih ramah lingkungan.
Program ini disambut antusiasme yang tinggi dari warga desa. Bahkan dalam waktu singkat warga desa berhasil mengumpulkan 213 kg sampah.
Baca Juga: Desa di Filipina Adakan Program Tukar Sampah Plastik dengan Beras Gratis
4. China
![]() |
Meski bukan dari organisasi non-profit atau pemerintah. Tapi ada satu pemilik toko kelontong di China, yang mengajak orang agar lebih peduli dengan kebersihan lingkungan sekitar.
Salah satu pemilik toko bernama Kang asal Beijing, siap memberikan telur gratis ke setiap warga yang menukarkan kotoran anjing.
Kang memberikan telur ayam gratis seberat 500 gram, untuk setiap orang yang menukarkannya dengan kotoran anjing dalam jumlah yang sama.
Hal ini ia lakukan untuk mendidik para pemilik anjing peliharaan, yang jarang membersihkan kotoran anjing mereka di tempat umum.
5. Meksiko
![]() |
Sejak tahun 2012 lalu Meksiko memang sudah aktif mengadakan program penukaran sampah dengan makanan. Program ini dikenal dengan nama Mercado de Trueque.
Di mana orang-orang bisa menukarkan sampah dengan makanan gratis. Setiap bulannya pasar ini dibuka untuk penukaran sampah.
Pilihan makanan yang diberikan juga beragam. Ada aneka sayuran, buah-buahan, makanan organik sampai bahan makanan lainnya. Semua ini dilakukan untuk mengurangi limbah sampah dan permasalahan lingkungan lainnya di sana.
Baca Juga: Unik! Di Desa Ini Bisa Tukar Nyamuk Mati dengan Beras Gratis
Simak Video "Video: BPOM Diminta Serius Tangani Pabrik Tahu Berbahan Bakar Sampah Plastik"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/odi)