Barista Starbucks dikenal ramah dan berpenampilan menarik. Saat bekerja, mereka harus mengikuti 7 aturan aneh ini.
Seperti halnya perusahaan makanan dan minuman lain, Starbucks juga punya aturan tersendiri yang harus diikuti pegawainya termasuk para barista. Hal ini demi menjamin kenyamanan pengunjung saat mengunjungi Starbucks.
Bisa dibilang penerapan aturan ini sifatnya global. Starbucks ingin memastikan pengalaman pengunjung saat menyambangi Starbucks di sebuah negara, sama seperti ketika mereka mampir ke gerai Starbucks di negara lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain aturan yang sifatnya umum, ada juga beberapa aturan detail yang dianggap aneh oleh banyak orang. Barista Starbucks perlu mengikuti aturan soal berpakaian dan bersikap pada pelanggan.
Misalnya mereka tidak boleh mengenakan warna rambut atau pakaian yang menonjol. Mereka juga diminta tidak mengusir pengunjung atau berkata tidak pada komplain mereka.
Dirangkum dari Mashed (21/1), inilah 7 aturan aneh untuk barista Starbucks yang berlaku di negara Barat:
1. Konsisten dengan warna rambut
![]() |
Barista Starbucks diperbolehkan memiliki rambut berwarna-warni, namun Starbucks meminta mereka tidak mengubah-ubah warna rambut tersebut.
Dengan kata lain, Starbucks tidak memperbolehkan barista mengenakan cat rambut sementara atau aksesoris rambut lain yang sifatnya sementara. Misalnya saja glitter rambut, hair spray berwarna, dan lainnya.
Aturan untuk mereka adalah menggunakan pewarna rambut permanen atau semi-permanen. Hal ini ternyata ada kaitannya dengan keamanan makanan.
Starbucks tentu tak mau pesanan minuman atau makanan pelanggan nantinya akan terkena glitter rambut atau pewarna rambut yang bisa saja luntur.
2. Tidak mengenakan baju dengan motif dan warna menonjol
![]() |
Barista Starbucks juga diminta menjaga penampilan mereka secara keseluruhan tidak menonjol. Dalam urusan warna, misalnya, mereka diminta mengenakan pakaian yang warnanya lembut.
Pilihannya ada hitam, putih, abu-abu, biru navy, atau cokelat. Mereka juga mengatur motif pakaian barista supaya tidak memakai pakaian dengan logo, motif, atau bordiran yang terlalu mencuri perhatian.
Untuk motif garis-garis kecil, kotak-kotak, dan pola rapat lainnya pada baju, masih diperbolehkan.
Baca Juga: Labrak Pacarnya di Starbucks, Wanita Ini Pura-pura Jadi Barista
3. Tidak boleh memakai jeans berwarna terang
![]() |
Jeans adalah celana yang nyaman untuk dipakai bekerja. Barista Starbucks pun diperbolehkan memakai jeans saat bekerja, tapi ada aturannya.
Starbucks tidak memperbolehkan jeans berwarna terang yang termasuk jenis 'light wash'. Meski jeans ini ngetren, tapi barista Starbucks tidak boleh mengenakannya.
Mereka diminta memakai jeans yang warnanya gelap, misalnya biru tua, hitam, atau cokelat. Untuk warna jeans atau celana yang terang, hanya boleh abu-abu dan warna cokelat khaki.
4. Motif kaos kaki yang diperbolehkan
![]() |
Tak hanya baju dan celana, aturan aneh untuk barista Starbucks juga menyangkut kaos kaki. Ada jenis kaos kaki yang boleh dan tidak boleh dipakai mereka.
Starbucks mengatakan, kaos kaki dengan warna solid, pola sederhana, atau motif print diperbolehkan. Sebaliknya, kaos kaki yang terlalu menojol dan berpola, tidak boleh dipakai.
5. Tutupi tato dan tindikan
![]() |
Barista Starbucks yang memiliki tato dan tindikan perlu memperhatikan aturan dari perusahaan. Mereka tak diperbolehkan memamerkan tato wajah.
Kemudian jika ada tato yang menggambarkan simbol aneh atau yang bisa dipertanyakan, harus ditutupi juga. Untuk tindikan, tidak boleh ada lebih dari dua anting di setiap telinga.
Aturan soal pemakaian perhiasan juga dikeluarkan Starbucks. Barista tidak boleh memakai perhiasan di tangan seperti jam, cincin, atau gelang.
6. Tidak boleh mengusir pelanggan
![]() |
Aturan aneh untuk barista Starbucks ini bisa dibilang menguntungkan pelanggan Starbucks, apalagi mereka yang suka nongkrong. Pasalnya barista dilarang mengusir pelanggan.
Pelanggan juga tidak harus memesan minuman atau makanan lagi saat menu yang mereka pesan sudah habis dan mereka masih mau duduk.
Kalaupun barista Starbucks terpaksa mengusir pelanggan, satu-satunya alasan yang diperbolehkan adalah karena alasan keamanan. Itupun mereka diminta menelepon polisi jika perlu.
7. Tidak boleh berkata 'tidak' pada pelanggan
![]() |
Demi menjaga kenyamanan dan loyalitas pengunjung, barista Starbucks diminta tidak menolak apapun permintaan pelanggan.
Kebijakan perusahaan mereka adalah "katakan ya". Hal ini pernah diungkap seorang mantan barista Starbucks, Carrie Dils. Ia bilang konsepnya simpel.
Ketika ada pengunjung menyampaikan kritik, komplain, atau masalah, tawarkan mereka solusi "ya". "Jangan fokus pada apa yang kamu tidak bisa lakukan untuk pengunjung, tapi bilang ke mereka hal apa yang bisa kamu lakukan," katanya.
Misalnya ada pengunjung yang minta minuman kopinya dipanaskan kembali karena ia membiarkannya terlalu lama, maka barista Starbucks tidak boleh bilang "tidak". Meski sebenarnya hal itu memang tidak bisa dilakukan, sebaliknya barista bisa bilang "Ya, akan saya hangatkan, tapi dengan tambahan steamed milk."
Baca Juga: Setelah Awkarin, YouTuber Reza Arap Juga Jadi Barista di Starbucks